Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jenis Efflata yang Dikeluarkan Gunung Api: Otogen dan Alogen
3 Desember 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa saja jenis efflata yang dikeluarkan oleh gunung api ketika erupsi? Jenis efflata terdiri dari dua, yaitu otogen dan halogen.
ADVERTISEMENT
Gunung api menghasilkan berbagai macam materi dari perut bumi ketika mengeluarkan erupsi.
Materi-materi ini kemudian terhempas ke permukaan bumi akibat adanya letusan gunung api. Salah satu materi yang terhempas adalah eflata.
Pengertian Eflata
Dikutip dari buku 99% Lolos Seleksi Mandiri PTN Soshum 2014 yang ditulis oleh Tim Presiden Eduka dan Rudi Permana, eflata adalah material padat yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Eflata bisa saja berbentuk batu besar (bom), batu kerikil (lapili), dan debu vulkanik.
Selain eflata, ada materi padat lainnya yang dikeluarkan oleh gunung api, yaitu piroklastik.
Eflata memiliki perbedaan dengan lava. Eflata adalah materi padat yang dikeluarkan gunung api, sedangkan lava adalah material cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi.
ADVERTISEMENT
Jenis Efflata
Menurut Drs. Kustopo, M.Pd dalam bukunya yang berjudul Geografi Paket C Tingkatan V Modul Tema 4, berdasarkan materi atau bahan asal pembentukannya, terdapat dua jenis eflata, yaitu:
Jenis Materi yang Dihasilkan Ekstruksi Magma
Ekstruksi magma adalah istilah yang merujuk pada proses terjadinya erupsi, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi.
Selain eflata, ada dua jenis materi lainnya yang dihasilkan oleh ekstruksi magma, yaitu materi cair dan materi gas.
Materi cair yang dihasilkan oleh ekstruksi magma terdiri dari tiga jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
Adapun benda gas atau ekshalasi yang keluar ketika ekstruksi magma terjadi adalah material berupa fumarola (sumber uap air dan zat lemas atau N2), solfatar (gas belereng atau H2S), mofet (gas asam arang atau CO2), dan geyser (air panas yang memancar berkala karena tekanan gas dari dalam bumi).
(SAI)