Konten dari Pengguna

Jer Basuki Mawa Beya, Sebuah Filosofi Masyarakat Jawa untuk Berjuang

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 November 2021 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jer Basuki Mawa Beya. Foto: jatimprov.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jer Basuki Mawa Beya. Foto: jatimprov.go.id
ADVERTISEMENT
Budaya Jawa beserta seluruh kearifan di dalamnya memiliki berbagai filosofi tersendiri. Termasuk sebuah pepatah yang tidak asing di telinga, salah satunya “Jer Basuki Mawa Beya”.
ADVERTISEMENT
Jer Basuki Mawa Beya adalah salah satu ungkapan filosofis dalam bahasa Jawa. Ungkapan ini telah menjadi salah satu moto hidup masyarakat Jawa, khususnya masyarakat Jawa Timur.
Lantas apa makna di balik ungkapan “Jer Basuki Mawa Beya”? Simak ulasannya berikut ini,

Arti Jer Basuki Mawa Beya

Dalam buku Etos Kerja dalam Ungkapan Tradisional oleh I Made Purna, dkk., arti Jer Basuki Mawa Beya antara lain sebagai berikut:
Dengan demikian, ungkapan Jer Basuki Mawa Beya memiliki arti “untuk selamat, berhasil, bahagia, beruntung, membutuhkan biaya, pengorbanan serta kerja keras”.
Melansir laman jatimprov.go.id, ungkapan Jer Basuki Mawa Beya bermakna “untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan”.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Nilai-nilai Pendekar Pejuang oleh Dirgayuza Setiawan, meskipun beya berarti biaya, bukan berarti segala sesuatu bisa didapatkan dengan uang. Beya juga dapat diartikan sebagai pengorbanan.

Makna Jer Basuki Mawa Beya

Dalam buku Ayah Saya Itu, Penuh Falsafah oleh Joko Sutrisno, ungkapan Jer basuki Mawa Beya tidak berfokus pada ketersediaan materi untuk mencapai sesuatu.
Ungkapan filosofis berbahasa Jawa Kuno ini menekankan perlunya perjuangan serta pengorbanan untuk meraih tujuan dan cita-cita hidup.
Pengorbanan yang dimaksud bukan sekadar berbentuk materi. Namun, bisa diwujudkan dalam bentuk kerja keras, dedikasi waktu, tenaga, dan pikiran.
Sebesar apa pun materi yang dimiliki, tidak akan bisa digunakan untuk mencapai cita-cita tanpa disertai dengan berbagai bentuk pengorbanan.
Selain itu, ungkapan Jer Basuki Mawa Beya menekankan bahwa sebuah kesuksesan, keselamatan, dan keberhasilan bisa diraih dengan pengorbanan serta perjuangan.
ADVERTISEMENT
Namun pada kondisi tertentu, ungkapan penuh makna ini sering kali memicu kesalahpahaman bagi beberapa pihak.
Mengutip jurnal berjudul Penerapan Salah Kaprah Ungkapan “Jer basuki Mawa Beya" oleh The Agnes Angelita Setiadi, kesalahpahaman ungkapan tersebut menjadi pemicu praktik politik uang dan tindak korupsi.
Kesalahpahaman tersebut terletak pada pemaknaan kata beya yang berarti biaya. Padahal, makna yang ditekankan dalam ungkapan ini lebih mengarah kepada etos kerja, bukan sekadar materi.
Untuk mencapai kesuksesan tidaklah mudah. Dibutuhkan kegigihan berjuang menghadapi berbagai rintangan yang siap menghadang.
Adagium Jer Basuki Mawa Beya menjadi motivasi untuk bangkit di tengah beratnya tantangan hidup. Dalam meraih kesuksesan yang diinginkan, tantangan merupakan hal yang biasa terjadi.
(ANM)