Konten dari Pengguna

Kalender Islam Tahun 2024 beserta Tanggal Pentingnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Maret 2024 11:58 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 19 Maret 2024 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kalender Islam tahun 2024, Foto: Unsplash/Estée Janssens
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kalender Islam tahun 2024, Foto: Unsplash/Estée Janssens
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalender Islam tahun 2024 menjadi acuan penanggalan Hijriah di tahun Masehi tersebut. Perhitungan waktu dalam Hijriah dibutuhkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah tertentu maupun memperingati hari penting di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kalender atau almanak merupakan suatu sistem perhitungan yang bertujuan untuk pengorganisasian waktu dalam periode tertentu (Hambali, 2011). Di dalam kalender terdapat unit bagiannya, yaitu bulan dan hari (Rohmah, 2018).
Penetapan waktu pada kalender berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Menurut Antassalam (2022), kalender Islam ditetapkan berdasarkan penglihatan terhadap periode bulan (sistem Qamariah), sedangkan sebutannya sendiri adalah Kalender Hijriah.

Kalender Islam Tahun 2024

Terdapat banyak ibadah khusus bagi umat Islam yang tidak dapat terlaksana dengan baik apabila tidak ada patokan kalender Islam, seperti puasa Ramadan. Berikut merupakan kalender Islam tahun 2024 beserta tanggal penting di dalamnya:

1. Pembagian Bulan dan Tanggal pada Kalender Hijriah Tahun 2024 M

Secara umum, kalender Islam atau Hijriah terbagi ke dalam 12 bulan, yaitu Muharam, Safar, Rabiulawal, Rabiulakhir, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rajab, Syakban, Ramadan, Syawal, Zulkaidah, kemudian Zulhijah (Riza dalam Jurnal Ilmu Falak, 2016).
ADVERTISEMENT
Meskipun jumlah bulan pada kalender Hijriah dan kalender Masehi sama-sama 12 bulan, cara menetapkan waktu pada setiap kalender mempengaruhi adanya perbedaan yang cukup jauh antara letak bulan dan tanggal masing-masing.
Pada tahun 2024 M ini, bertepatan dengan tahun 1445 H dan 1446 H. Berikut merupakan rincian bulan dan tanggal sesuai dengan kalender Islam pada tahun 2024 M, berdasarkan pada https://simbi.kemenag.go.id/:
Ilustrasi Kalender Islam tahun 2024, sumber: Photo by Ashkan Forouzani on Unsplash

2. Daftar Tanggal Penting dalam Kalender Islam

ADVERTISEMENT
Daftar tanggal penting dalam kalender Islam tahun 2024 ini disusun berdasarkan pada beberapa aspek, seperti peringatan hari besar Islam, waktu ibadah khusus bagi umat Islam, serta waktu-waktu puasa ayyamul bidh di setiap bulannya.
Berikut merupakan daftar tanggal penting dalam kalender Hijriah, berdasarkan pada Kalender Islam Global oleh Alhabib (Mewarnai dengan Islam), diurutkan dari peristiwa, tanggal Hijriah, tanggal Masehi, serta harinya:
Hari Besar Islam
ADVERTISEMENT
Hari Khusus Umat Islam
ADVERTISEMENT
Waktu Puasa Ayyamul Bidh
Ilustrasi patokan penetapan kalender Islam, Foto: Unsplash/Mark Tegethoff

3. Penetapan Kalender Hijriah

ADVERTISEMENT
Berdasarkan Pergerakan Bulan
Bulan dikenal sebagai benda langit yang nampak pada malam hari. Menurut Al-Azhar (Kalender Hijriah dalam Al-Quran, 2018), bulan memiliki lintasan sendiri dan memiliki kecepatan peredaran yang teratur saat berevolusi mengelilingi bumi.
Keteraturan kecepatan peredaran bulan, menjadikan bulan sebagai patokan perpindahan dari waktu ke waktu. Hal itu disebabkan, perhitungan perpindahan waktu dapat dilakukan berdasar pada konsistensi peredaran secara terstruktur.
Terdapat dua macam pergerakan bulan, yaitu siderial month dan sydonic month. Siderial month merupakan periode yang dibutuhkan bulan untuk berputar 360 derajat mengelilingi bumi, dengan lama waktu 27,321 hari (Ahmad dalam Ilmu Falak al-Hadits, 2010).
Sedangkan, sydonic month adalah periode antara satu bulan baru dengan bulan baru lainnya yang memakan waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik). Berbeda 2 hari dengan syderial month karena bumi dan bulan sama-sama berevolusi.
ADVERTISEMENT
Dari kedua pergerakan tersebut, kalender Hijriah umumnya menggunakan fase sydonic month untuk menentukan perpindahan waktu. Awal bulan, pada tanggal 1 di bulan Hijriah, ditandai dengan sedikitnya cahaya bulan yang terlihat.
Cahaya bulan akan semakin membesar seiring perpindahan tanggal di bulan Hijriah. Puncaknya adalah pada malam tanggal 14 atau 15 H, bulan akan mencapai tahap purnama, di mana cahaya bulan menampakkan seluruh bentuk bulan.
Adapun peristiwa yang menjadi patokan awal bulan baru dalam kalender Islam adalah adanya peristiwa konjungsi (ijtimak), di mana matahari, bulan dan bumi akan berada dalam satu gari bujur yang sama, baik dilihat dari arah timur atau barat (Al-Azhar, 2018).
Berdasarkan Kemunculan Hilal
Hilal disebutkan oleh Allah Swt. secara gamblang di dalam Al-Qur'an. Hilal berfungsi sebagai patokan penentuan waktu bagi manusia, khususnya waktu-waktu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah (Al-Azhar, 2018), sebagaimana ayat Al-Qur'an, berikut:
ADVERTISEMENT
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوْا الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُواْ الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُواْ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 189)
Secara etimologis, kata الهلال berasal dari kata الإهلال yang berarti teriakan dan mengangkat suara. Jamaludin (1995), mengaitkannya dengan kebiasaan orang Arab yang menjadikan hilal sebagai tanda munculnya bulan baru, kemudian meneriakkannya.
ADVERTISEMENT
Hilal, secara umum juga dimaknai sebagai bulan sabit pada hari pertama dan kedua bulan qamariah berdasarkan pendapat Ibnu Manzhur. Sedangkan, secara astronomis, hilal adalah fase bulan ketika berada satu garis bujur dengan matahari dan bumi.
Menurut At-Thabari (2001 dalam Al-Azhar, 2018), fungsi kemunculan hilal dalam beberapa riwayat adalah sebagai pedoman penentuan waktu bagi manusia, seperti pelaksanaan ibadah haji, puasa, masa iddah dan sebagainya.
Para ahli biasanya menggunakan teropong untuk melihat kemunculan hilal. Dengan pengetahuan mengenai persentase objek amat yang dapat dikategorikan hilal, manusia mampu menentukan atau memperkirakan kapan datangnya bulan baru.
Itulah ulasan dari isi dan patokan kalender Islam tahun 2024 beserta dengan daftar tanggal penting di dalamnya. Terkhusus umat Islam, sudah sepatutnya mengutamakan pengetahuan bahkan menerapkan sistem penanggalan Hijriah dalam kehidupan sehari-hari.(nf)
ADVERTISEMENT