Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kalor: Pengertian dan Jenis-jenis Perubahannya
21 September 2021 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu pada suatu benda. Kalor atau panas berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah sehingga terjadi percampuran suhu dari kedua benda itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengertian kalor tersebut, dapat diketahui bahwa satuan kalor sama dengan satuan energi, yaitu joule (J). Kalor juga sering dinyatakan dalam satuan kalori, di mana 1 kalori = 4,2 joule.
Mengutip buku Jago Fisika SMP oleh Esvandiari, kalor dapat menaikkan suhu. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu benda sebesar 1 K disebut kalor jenis. Zat yang memiliki kalor jenis tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk menaikkan suhu yang relatif rendah.
Selain dapat menaikkan suhu, kalor juga dapat mengubah wujud zat. Wujud benda dapat berubah dari padat menjadi cair, cair menjadi gas, atau padat menjadi gas jika benda menyerap kalor, begitu pula sebaliknya.
Jika dua zat yang suhunya berbeda dicampurkan, maka mencapai keseimbangan termal di mana zat bersuhu tinggi akan memberikan kalor ke zat yang bersuhu rendah. Kalimat tersebut merupakan bunyi Asas Black yang persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
Jenis-jenis Perpindahan Kalor
Seperti yang telah dijelaskan, kalor adalah bentuk energi yang dapat mengalami perpindahan. Mengutip buku Fresh Update Buku Pintar Fisika SMA/MA IPA Kelas 1, 2, & 3 oleh Sandy Fahamsyah, S.Si., perpindahan kalor ada tiga macam, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut penjelasannya.
1. Konduksi (Hantaran)
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui medium tanpa diikuti perpindahan zat. Perpindahan kalor secara konduksi biasanya terjadi pada zat padat.
Bahan yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor, sedangkan yang tidak bisa menghantarkan kalor disebut isolator.
Contoh konduksi terjadi ketika makanan yang baru diangkat dari penggorengan diletakkan di atas piring. Panas makanan akan berpindah ke piring sehingga tangan menjadi panas jika memegang bagian piring yang terkena makanan, meskipun tidak memegang makanan itu secara langsung.
ADVERTISEMENT
2. Konveksi (Aliran)
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang diikuti perpindahan zat. Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas karena perbedaan massa jenis.
Contohnya, saat memasak air, air yang dingin akan turun ke bawah. Sementara itu, air yang sudah panas akan bergerak naik.
3. Radiasi (Pancaran)
Radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi melalui ruang hampa karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Misalnya, pancaran sinar matahari dan api unggun.
(ADS)