Konten dari Pengguna

Kapan Niat Puasa Dibaca agar Puasa Sah? Ini Waktunya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
16 Maret 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kapan Niat Puasa Dibaca. Foto: Unsplash/Rauf Alvi.
zoom-in-whitePerbesar
Kapan Niat Puasa Dibaca. Foto: Unsplash/Rauf Alvi.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan kapan niat puasa dibaca agar puasa Ramadan sah kerap kali muncul dalam benak para kaum muslim. Sebagai umat muslim, menjalankan ibadah puasa Ramadan adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Tak lupa saat hendak melaksanakan puasa Ramadan, wajib didahului dengan niat puasa. Niat puasa akan menjadi salah satu syarat apakah puasa tersebut sah atau tidak. Selain itu, niat puasa juga menjadi salah satu yang sering diucapkan di Bulan Ramadan.
Bulan Ramadan sendiri menjadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Pasalnya bulan Ramadan memiliki banyak kemuliaan dan menjadi bulan yang penuh akan rahmat. Salah satu ibadah bulan Ramadan adalah puasa Ramadan.

Kapan Niat Puasa Dibaca agar Puasa Ramadan Sah?

Kapan Niat Puasa Dibaca. Foto: Unsplash/Rauf Alvi.
Kapan niat puasa dibaca agar puasa Ramadan sah? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Mengutip dari website resmi baznas.go.id, berdasarkan hadis niat puasa Ramadan, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR. An-Nasa'i dan Abu Dawud)
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah dari Hafsah menyebutkan bahwa:
Membaca niat puasa Ramadan ketika fajar sudah terbit hukumnya tidak sah
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَحْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
Artinya: "Siapa saja yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya."
Dari hadis tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa niat puasa Ramadan boleh dibaca kapan saja selama hal tersebut dilakukan pada malam hari. Dan menjadi tidak sah saat niat tersebut dibaca setelah waktu fajar tiba.
Para ulama menyebutkan waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadan adalah di malam hari sebelum memasuki waktu fajar tiba atau waktu subuh tiba. “Malam” yang dimaksudkan di sini adalah waktu antara maghrib sampai sebelum fajar tiba.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam Mazhab Imam Syafi’i menyatakan bahwa membaca niat puasa Ramadan dilakukan pada malam hari, yaitu selama setelah terbenamnya matahari sampai sebelum waktu fajar tiba.
Hal tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitabnya yang berjudul Hasyiyatul Iqna’ berikut ini:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: "Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qada, atau puasa nazar. Syarat ini berdasar pada hadis Rasulullah saw:
"Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya. Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadis."
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, diperkuat juga dengan sebuah dalil dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban yang berpendapat bahwa:
“Sesungguhnya niat (puasa) adalah pada malam hari, barangsiapa yang berbuka sebelum meniatkan (puasa) pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ibnu Hibban).
Berbeda dengan mazhab Imam Syafi’i, menurut Mazhab Maliki, membaca niat puasa Ramadan cukup sekali untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan. Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84)
Maka dari itu, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran, kita boleh mengikuti pendapat Imam Malik untuk berniat sebulan penuh.
Kemudian sebagaimana pendapat Mazhab Syafi'i, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadan. Biasanya ini dilakukan setiap selesai shalat tarawih atau ketika selesai makan sahur.
ADVERTISEMENT
Dari seluruh pendapat yang telah diriwayatkan oleh para ulama dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik untuk membaca niat puasa Ramadan adalah di malam hari sebelum waktu fajar atau waktu subuh subuh datang.
Perlu diketahui bahwa akan lebih baik jika bacaan niat puasa Ramadan diucapkan dalam hati, yaitu aku berniat akan menjalankan ibadah puasa Ramadan di sepanjang bulan Ramadan, qurbatan ilallahi ta’ala (untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt).
Dalam membaca niat puasa Ramadan dianjurkan untuk menghadap ke arah ka’bah atau menghadap kiblat, lalu dilakukan dengan mengangkat kedua tangan ke langit, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan doa niat puasa Ramadan.
Adapun doa niat puasa Ramadan yang sering diucapkan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
“Nawaitu shouma ghodin an adaai fardhi syahri Romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta aala."
Artinya: “Saya berniat berpuasa pada hari esok untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta‘ala.“
Selain itu, yang perlu diingat juga adalah, memastikan telah selesai makan di 10 menit sebelum adzan, kemudian membaca doa niat puasa ramadhan pendek dengan doa berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min'an Ramadhana.
Artinya: "Saya berniat untuk berpuasa esok hari di bulan Ramadan."
Selain menggunakan bahasa Arab, bacaan doa niat puasa Ramadan juga bisa diucapkan dengan menggunakan bahasa Indonesia, contohnya sebagai berikut:
“Saya niat berpuasa pada hari ini untuk Allah Swt. Saya bertujuan menjalankan ibadah puasa Ramadan.”
ADVERTISEMENT
Atau “Aku berniat untuk berpuasa hari ini untuk mendapatkan rida Allah.”
Atau “Ya Allah, dengan niat mengagungkan-Mu, kita berniat menjalankan ibadah puasa Ramadhan hari ini untuk menggapai ridha-Mu, serta untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Semoga Engkau menerima amalan kami dan mengampuni segala kesalahan serta dosa yang telah kami perbuat. Aamiin.”
Berikut adalah bacaan doa niat puasa Ramadan dari beberapa versi:

1. Doa Niat Puasa Ramadan Versi Kitab Minhajut Thalibin

Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Ramadan dan artinya menurut Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta ‘ala.
ADVERTISEMENT

2. Doa Niat Puasa Ramadan Versi Kitab Asnal Mathalib

Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Ramadan menurut Kitab Asnal Mathalib.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanata lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta‘ala.

3. Doa Niat Puasa Ramadan Versi Kitab Hasyiyatul Jamal

Berikut bacaan niat puasa Ramadan menurut Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta ‘ala.

4. Niat Puasa Ramadan Versi Kitab I’anatut Thalibin

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Ramadhan menurut Kitab I'anatut Thalibin:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhana.
Artinya: Aku berniat puasa bulan Ramadhan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min'an Ramadhana.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadan.

Tata Cara Membaca Doa Niat Puasa Ramadan

Kapan Niat Puasa Dibaca. Foto: Unspash/Rauf Alvi.
Niat merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan setiap muslim yang hendak berpuasa. Adapun tata cara niat puasa, ada sedikit perbedaan antara puasa wajib dan puasa sunnah.
Berikut adalah beberapa tata cara membaca doa niat puasa Ramadan yang perlu diketahui:

1. Dibacakan Mulai Waktu Magrib hingga Sebelum Terbit Fajar

Niat puasa Ramadan harus dibacakan pada rentang waktu tersebut. Jika tidak begitu, maka puasa akan dianggap tidak sah sebagaimana dijelaskan dalam hadist pada penjelasan di atas.

2. Harus dilafalkan dalam hati

Niat puasa Ramadan yang sah menurut Islam yaitu dilafalkan dalam hati. Namun, mengucapkannya secara lisan merupakan sunnah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan dalam kitab I'anatu Thalibin berikut:
النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب
Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunnahkan." (Sayid Bakri, I'anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221)
Demikian adalah penjelasan mengenai kapan niat puasa dibaca agar puasa Ramadan sah sesuai dengan pendapat para ulama. (Nisa)