Konten dari Pengguna

Kata Kerja Relasional: Pengertian dan Contoh Penggunaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 September 2024 12:26 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kata Kerja Relasional, Foto:Unsplash/Kimberly Farmer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kata Kerja Relasional, Foto:Unsplash/Kimberly Farmer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis kata kerja, salah satunya adalah kata kerja relasional. Kata kerja ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam teks eksplanasi, yang menjelaskan fenomena di sekitar manusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan karya Rizka D., Kiki A. N., dan Algina P., kata kerja relasional adalah salah satu ciri utama teks eksplanasi. Teks ini berfungsi memberikan penjelasan mendalam mengenai berbagai fenomena alam atau sosial.
Penggunaan kata kerja relasional membantu memudahkan pembaca memahami hubungan antarunsur dalam fenomena yang dibahas. Contohnya dapat ditemukan dalam berbagai tulisan yang menjelaskan proses atau kejadian tertentu di sekitar kita.

Pengertian Kata Kerja Relasional

Ilustrasi Kata Kerja Relasional, Foto:Unsplash/Jonas Jacobsson
Dikutip dari buku Tata Bahasa Fungsional karya Nikolaus Pasassung, proses relasional diwakili oleh kata-kata seperti ‘ialah’ atau ‘adalah’.
Kata-kata ini sering digunakan untuk menunjukkan hubungan antarunsur dalam suatu kalimat, terutama dalam konteks definisi atau penjelasan mengenai suatu istilah teknis atau sebutan khusus di bidang tertentu.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, dalam kalimat "Air adalah sumber kehidupan," kata ‘adalah’ menunjukkan hubungan antara subjek "air" dan predikat "sumber kehidupan."
Selain kata ‘ialah’ dan ‘adalah,’ terdapat juga kata kerja lain yang berfungsi menyatakan proses relasional. Beberapa kata yang sering digunakan dalam konteks ini adalah tampak, kelihatan, berarti, menjadi, dan lain sebagainya.
Kata-kata tersebut berperan untuk menghubungkan subjek dengan karakteristik, kondisi, atau status yang melekat padanya. Misalnya, dalam kalimat "Langit tampak mendung," kata ‘tampak’ berfungsi sebagai penghubung antara subjek ‘langit’ dan keadaan ‘mendung.’
Dalam bahasa Indonesia, kata kerja relasional tidak hanya terbatas pada kata-kata tersebut. Salah satu cara lain untuk membentuk kata kerja relasional adalah dengan menambahkan prefiks ‘ber-’ pada kata benda tertentu.
ADVERTISEMENT
Penambahan prefiks ini memberikan makna bahwa subjek memiliki atau sedang dalam kondisi yang berkaitan dengan kata benda tersebut.
Sebagai contoh, kata ‘berwarna’ menunjukkan bahwa sesuatu memiliki warna tertentu, sedangkan kata ‘berteman’ mengindikasikan bahwa seseorang memiliki teman.
Demikian pula, kata ‘berlantai’ digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu bangunan atau ruangan memiliki lantai, dan kata ‘bersandar’ menunjukkan bahwa sesuatu sedang berada dalam posisi bersandar pada sesuatu yang lain.
Penambahan prefiks ‘ber-’ pada kata benda tertentu menghasilkan kata kerja relasional yang membantu memberikan informasi tambahan tentang subjek yang sedang dibicarakan.
Contohnya, dalam kalimat "Rumah itu berlantai dua," kata ‘berlantai’ memberikan informasi bahwa rumah tersebut memiliki dua lantai. Contoh lainnya adalah "Dia bersandar pada dinding," di mana kata ‘bersandar’ menggambarkan posisi seseorang yang sedang menempelkan tubuhnya pada dinding.
ADVERTISEMENT
Kata kerja relasional memiliki peran penting dalam bahasa Indonesia, terutama dalam memberikan definisi atau menjelaskan hubungan antarunsur dalam sebuah pernyataan. Kata-kata seperti ‘ialah’ dan ‘adalah’ sering digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak atau istilah teknis.
Sebagai contoh, dalam kalimat "Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberi kebebasan kepada rakyat untuk berpartisipasi," kata ‘adalah’ berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara ‘demokrasi’ dan penjelasannya.
Selain itu, kata kerja seperti ‘tampak,’ ‘kelihatan,’ ‘berarti,’ dan ‘menjadi’ sering digunakan untuk menggambarkan keadaan, penampilan, atau makna suatu hal.
Misalnya, dalam kalimat "Dia tampak bahagia," kata ‘tampak’ menggambarkan penampilan atau keadaan seseorang yang terlihat bahagia. Sedangkan dalam kalimat "Perubahan ini berarti kemajuan," kata ‘berarti’ digunakan untuk menunjukkan hubungan antara perubahan dan maknanya, yaitu kemajuan.
ADVERTISEMENT
Penambahan prefiks ‘ber-’ juga memperkaya bahasa Indonesia dengan menciptakan kata kerja relasional yang bervariasi. Prefiks ini memungkinkan kata benda berubah menjadi kata kerja yang menggambarkan suatu kondisi atau hubungan.
Sebagai contoh, kata ‘berteman’ menggambarkan keadaan di mana seseorang memiliki teman, sedangkan kata ‘berwarna’ menggambarkan keadaan di mana sesuatu memiliki warna.
Prefiks ini memberikan fleksibilitas dalam pembentukan kata kerja relasional yang dapat digunakan dalam berbagai konteks.
Dengan demikian, kata kerja relasional dalam bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membangun kalimat yang bermakna dan komunikatif.
Proses relasional yang diwakili oleh kata-kata seperti ‘ialah,’ ‘adalah,’ ‘tampak,’ ‘kelihatan,’ ‘berarti,’ ‘menjadi,’ dan kata kerja berprefiks ‘ber-’ membantu menghubungkan subjek dengan informasi tambahan atau penjelasan yang lebih spesifik.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kata kerja relasional ini sangat bermanfaat dalam berbagai jenis teks, termasuk teks eksplanasi, deskripsi, dan definisi, di mana hubungan antarunsur perlu dijelaskan dengan jelas.
Selain itu, kata kerja relasional juga penting dalam membantu pembaca atau pendengar memahami hubungan antara konsep-konsep yang berbeda.
Dalam konteks pendidikan, misalnya, kata kerja relasional dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara teori dan praktik, atau antara konsep dan penerapannya.
Misalnya, dalam kalimat "Teori ini adalah dasar dari metode pengajaran modern," kata ‘adalah’ digunakan untuk menjelaskan hubungan antara teori dan metode pengajaran yang dimaksud.
Penggunaan kata kerja relasional dalam bahasa Indonesia tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga memperkaya bahasa dengan variasi kata kerja yang memungkinkan hubungan antarunsur dijelaskan dengan lebih rinci.
ADVERTISEMENT
Kata kerja relasional memberikan fleksibilitas dalam bahasa, memungkinkan penutur atau penulis untuk menghubungkan berbagai konsep dan unsur dalam satu kalimat dengan cara yang jelas dan mudah dipahami

Bentuk dan Contoh Kata Kerja Relasional

Proses relasional dalam bahasa Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan jenis proses kata kerja lainnya, karena berfungsi sebagai penghubung yang menjelaskan identitas atau keadaan dari subjek yang dibicarakan.
Dikutip dari buku Tata Bahasa Fungsional serta Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII karya Erwan Rachmat, proses relasional terbagi menjadi dua bentuk utama yaitu proses relasional identifikasi dan proses relasional atributif.
Kedua jenis ini memiliki fungsi yang berbeda dalam memberikan penjelasan mengenai subjek dalam suatu kalimat.
ADVERTISEMENT

Proses Relasional Identifikasi

Proses relasional identifikasi menggunakan kata kerja relasional untuk mengidentifikasi atau menjelaskan identitas suatu hal.
Proses ini bertujuan untuk menyatakan bahwa subjek yang dibicarakan adalah sesuatu atau memiliki identitas tertentu.
Kata kerja yang sering digunakan dalam proses ini adalah "ialah," "adalah," atau "menjadi," yang berfungsi untuk menghubungkan subjek dengan identitas atau kategori yang dijelaskannya.
Berikut beberapa contoh dari proses relasional identifikasi:
• "Paman menjadi orang nomor satu di kantor ini." Kalimat ini menunjukkan bahwa "Paman" telah mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang paling penting atau berpengaruh di kantor tersebut.
• "Paman adalah kepala kantor cabang ini." Dalam contoh ini, kata kerja relasional "adalah" mengidentifikasi posisi atau jabatan Paman sebagai kepala kantor cabang.
ADVERTISEMENT
• "Penguin termasuk karnivora karena pemakan daging." Kalimat ini menggunakan kata kerja "termasuk" untuk mengidentifikasi bahwa penguin adalah hewan pemakan daging dan termasuk dalam kelompok karnivora.
• "Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes." Di sini, kata "adalah" mengidentifikasi burung hantu sebagai bagian dari kelompok burung yang termasuk dalam ordo Strigiformes.
Dari contoh-contoh tersebut, terlihat bahwa proses relasional identifikasi memiliki fungsi utama untuk menunjukkan hubungan antara subjek dengan identitas tertentu, baik dalam bentuk jabatan, kategori, maupun klasifikasi lainnya.
Proses ini penting karena memberikan penjelasan yang jelas tentang siapa atau apa subjek itu sebenarnya.

Proses Relasional Atributif

Sementara proses relasional identifikasi berfokus pada identitas, proses relasional atributif lebih menekankan pada karakteristik atau sifat yang melekat pada subjek.
ADVERTISEMENT
Proses ini menggunakan kata kerja relasional untuk memberikan atribut atau ciri-ciri tertentu yang menjelaskan bagaimana keadaan subjek tersebut. Kata-kata yang sering digunakan dalam proses ini meliputi "berwarna," "berpenampilan," "tampak," "merupakan," dan lain sebagainya.
Berikut adalah contoh-contoh proses relasional atributif:
• "Sekolah itu bercat ungu." Kalimat ini menjelaskan bahwa sekolah tersebut memiliki karakteristik berupa cat berwarna ungu.
• "Paman merupakan orang penting." Dalam contoh ini, kata "merupakan" digunakan untuk menegaskan bahwa Paman memiliki karakteristik sebagai orang penting.
• "Orang itu tampak sakit." Kata "tampak" dalam kalimat ini menunjukkan bahwa orang tersebut terlihat sedang sakit, memberikan atribut visual yang menjelaskan keadaan subjek.
• "Pejabat itu berpenampilan seperti pegawai sederhana." Kalimat ini menggunakan kata "berpenampilan" untuk menjelaskan bahwa pejabat tersebut terlihat berpakaian atau berpenampilan seperti pegawai yang sederhana.
ADVERTISEMENT
• Proses relasional atributif membantu memperjelas karakteristik atau keadaan yang melekat pada subjek tanpa harus mengidentifikasi subjek tersebut sebagai sesuatu yang spesifik. Misalnya, dalam kalimat "Sekolah itu bercat ungu," tidak ada identifikasi yang dibuat terhadap sekolah selain bahwa catnya berwarna ungu. Proses ini sangat penting dalam memberikan deskripsi lebih lanjut tentang suatu hal atau seseorang, membuat komunikasi menjadi lebih rinci dan informatif.

Perbedaan Proses Relasional Identifikasi dan Atributif

Meskipun keduanya termasuk dalam proses relasional, ada perbedaan mendasar antara proses identifikasi dan atributif. Proses relasional identifikasi bertujuan untuk menunjukkan identitas atau kategori subjek secara lebih definitif, seperti dalam kalimat "Paman adalah kepala kantor cabang ini."
Sementara itu, proses relasional atributif lebih menekankan pada pemberian atribut atau karakteristik yang tidak selalu mengubah identitas subjek, contohnya "Sekolah itu bercat ungu," di mana subjek tetaplah sebuah sekolah, tetapi dijelaskan dengan warna catnya.
ADVERTISEMENT
Keduanya saling melengkapi dalam bahasa Indonesia dan sering digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi, baik lisan maupun tulisan.
Dalam teks deskripsi, penjelasan, atau eksplanasi, penggunaan proses relasional ini memungkinkan penulis atau pembicara untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan mendetail mengenai subjek yang dibahas.
Dalam konteks pembelajaran bahasa, memahami perbedaan antara proses relasional identifikasi dan atributif sangatlah penting karena keduanya memberikan kontribusi yang berbeda dalam membangun makna kalimat.
Proses identifikasi memberikan makna yang lebih konkret tentang siapa atau apa subjek itu, sementara proses atributif memberikan tambahan informasi tentang bagaimana atau dalam keadaan apa subjek itu berada.

Fungsi dan Pentingnya Proses Relasional

Proses relasional, baik identifikasi maupun atributif, memiliki peran yang sangat penting dalam bahasa Indonesia karena membantu menjelaskan hubungan antara subjek dengan informasi yang ingin disampaikan.
ADVERTISEMENT
Tanpa proses ini, kalimat mungkin akan kehilangan kejelasan dalam menyampaikan identitas atau karakteristik subjek yang dibicarakan.
Dalam dunia akademik, bisnis, maupun kehidupan sehari-hari, proses ini digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai konsep, ide, atau objek yang sedang dibahas.
Sebagai contoh, dalam teks ilmiah, proses relasional sering digunakan untuk menjelaskan klasifikasi atau kategori suatu fenomena, seperti dalam kalimat "Virus adalah organisme yang dapat menginfeksi makhluk hidup." Proses ini memberikan informasi yang jelas mengenai identitas virus dalam konteks biologi.
Proses relasional merupakan salah satu elemen penting dalam tata bahasa yang memungkinkan penyampaian makna secara lebih lengkap dan terstruktur.
Itulah pegertian dan contoh kata kerja relasional, semoga mambantu dan bermanfaat. (KIKI)
ADVERTISEMENT