Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kategori Gempa Berdasarkan Besarnya Magnitude dan Kerusakan yang Ditimbulkan
30 September 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat itu, gempa bumi yang melanda Aceh berkekuatan 9,1 skala richter (SR). Akibat guncangan yang begitu kuat, gempa bumi ini menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 30 meter.
Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, gempa bumi di Aceh pada saat itu juga menyebabkan kerusakan di mana-mana. Misalnya, rumah, sekolah, gedung-gedung bertingkat, dan lain sebagainya.
Menurut Teori Elastic Rebound yang dinyatakan oleh Seismolog Amerika bernama Reid, gempa bumi merupakan gejala alam yang disebabkan oleh pelepasan energi regangan elastis batuan akibat adanya deformasi batuan yang terjadi pada lapisan litosfer.
Gempa bumi sering kali sulit untuk bisa diprediksi. Oleh karena itu, ketika terjadi gempa bumi, banyak manusia yang sulit untuk menyelamatkan diri.
Karena sulit diprediksi, pemerintah sering memberikan beberapa edukasi terutama kepada para pelajar terkait simulasi apabila terjadi gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Meski tidak bisa diprediksi, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi. Mengutip jurnal tentang Gempa Bumi karya Nandi, S.Pd, berikut faktor penyebab gempa bumi:
Kategori Gempa Berdasarkan Besarnya Magnitude dan Kerusakan yang Ditimbulkan
Skala magnitudo atau skala magnitude merupakan ukuran yang lebih akurat untuk ukuran gempa. Sebetulnya, skala magnitudo dengan skala richter memiliki kesamaan. Namun, ada beberapa gempa bumi yang kekuatannya hanya bisa diukur dengan skala magnitudo.
Skala magnitudo pertama kali dikembangkan oleh seorang seismolog asal Jepang, Hiroo Kanamori, dan seismolog asal Amerika Serikat, Thomas C. Berikut kategori gempa bumi berdasarkan besarnya magnitudo, seperti yang dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
ADVERTISEMENT
1. Gempa bumi ultra mikro
Gempa bumi ultra mikro biasanya memiliki kekuatan di bawah dari 2 skala magnitudo atau SR. Efek yang dirasakan pun tidak banyak bahkan bisa saja tidak terasa. Gempa ini jarang menimbulkan kerusakan apapun.
2. Gempa bumi mikro
Gempa bumi mikro magnitude memiliki kekuatan 2 hingga 3 skala magnitudo atau SR. Biasanya gempa bumi ini tidak terasa, tapi bisa tercatat di seismograf (alat pendeteksi gempa bumi).
3. Gempa bumi kecil
Gempa bumi kecil ini memiliki kekuatan 3 hingga 4 skala magnitudo atau SR. Gempa bumi ini biasanya terasa, tetapi jarang menimbulkan kerusakan.
4. Gempa bumi sedang
Gempa bumi sedang memiliki kekuatan 4 hingga 5 skala magnitudo atau SR. Kekuatan gempa bumi ini biasanya sudah mulai menyebabkan kekurasakan. Misalnya, jendela yang bergoyang, pintu yang terbuka sendiri, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Gempa bumi merusak
Gempa bumi merusak ini memiliki kekuatan 5 hingga 6 skala magnitudo atau SR. Pada kekuatan gempa bumi merusak ini, mulai ada kerusakan pada bangunan yang lemah. Misalnya, bangunan yang mulai tidak berdiri tegak, kaca yang pecah, hingga dinding yang retak.
6. Gempa bumi besar
Gempa bumi besar memiliki kekuatan 7 hingga 8 skala magnitudo atau SR. Gempa bumi ini biasanya sudah menyebabkan kerusakan yang sangat serius. Bahkan, bisa menimbulkan bencana alam lainnya, seperti tanah longsor.
7. Gempa bumi sangat besar
Gempa bumi sangat besar memiliki kekuatan 8 SR hingga lebih. Dalam kekuatan magnitudo ini, gempa biasanya akan memicu munculnya tsunami dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas lagi.
ADVERTISEMENT
(JA)