Keadaan Penduduk Indonesia, Ini Faktanya

Ilustrasi keadaan permukiman penduduk Indonesia. Foto: Pexels.com

Jumlah penduduk pada suatu negara dapat bertambah maupun berkurang setiap saat. Hal ini disebut juga dengan pertumbuhan penduduk. Peningkatan jumlah penduduk bisa disebabkan oleh kelahiran (natalitas), sedangkan pengurangan penduduk terjadi karena kematian (mortalitas).

Berbicara mengenai pertumbuhan penduduk, bagaimana keadaan penduduk Indonesia? Simak jawabannya dari penjelasan di bawah ini.

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk merupakan orang yang mendiami suatu wilayah dalam waktu minimal enam bulan secara berturut-turut dan disahkan dengan undang-undang.

Menurut Badan Pusat Statistik, Hasil Sensus Penduduk (Sensus Penduduk 2020) pada September 2020, jumlah penduduk Indonesia sebesar 270,20 juta jiwa. Jumlah itu bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan hasil Sensus Penduduk 2010.

Adapun luas daratan Indonesia, yakni sebesar 1,9 juta kilometer persegi. Dengan begitu, maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per kilometer persegi.

Sedangkan laju pertumbuhan penduduk per tahun selama 2010 hingga 2020 rata-rata sebesar 1,25 persen. Laju pertumbuhan itu melambat dibandingkan periode 2000 hingga 2010, yakni sebesar 1,49 persen.

Ilustrasi keadaan permukiman penduduk Indonesia. Foto: Unsplash.com

Kepadatan Penduduk

Mengutip dari Modul Pembelajaran SMP Terbuka Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII, kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayah yang diduduki. Berikut rumus untuk menghitung kepadatan penduduk adalah:

Komposisi Penduduk

Dikutip dari sumber yang sama di atas, komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan ciri tertentu. Jenis komposisi penduduk, yaitu sebagai berikut:

1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Hasil Sensus Penduduk 2020 menyatakan bahwa jumlah penduduk usia produktif pada 2020, yakni 70,72 persen. Sedangkan persentase penduduk lanjut usia meningkat menjadi 9,78 persen di 2020 dari 7,59 persen pada 2010.

Adapun komposisi penduduk Indonesia berdasarkan jenis kelamin menurut Sensus Penduduk 2020, yaitu jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang, atau 50,58 persen dari penduduk Indonesia. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari penduduk Indonesia.

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenjang pendidikan memengaruhi kesejahteraan hidup seorang penduduk. Bagi yang menempuh pendidikan tinggi, lebih berpeluang mendapat pekerjaan dengan penghasilan layak. Tingkat pendidikan penduduk suatu negara juga menjelaskan atau menggambarkan kualitas sumber daya manusia yang tinggal di negara tersebut.

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ini sesuai dengan jenjang pendidikan formal di Indonesia. Contohnya, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Bidang Usaha

Kegiatan perekonomian negara tercermin dari bidang usaha yang ditekuni penduduknya. Di negara-negara miskin dan berkembang, penduduknya lebih banyak bekerja pada bidang usaha pertanian. Sebaliknya, penduduk di negara maju banyak yang bekerja pada sektor perdagangan, jasa, dan industri.

Bidang usaha penduduk Indonesia dapat digolongkan menurut lapangan pekerjaannya. Di antaranya meliputi pertanian, industri, konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, kemasyarakatan, dan lainnya.

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota

Komposisi penduduk berdasarkan Wilayah Geografis Desa dan Kota ini merupakan sebaran seluruh penduduk yang ada di Indonesia. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, sebaran penduduk masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Meskipun secara geografis luas Pulau Jawa hanya sekitar tujuh persen dari seluruh wilayah Indonesia, wilayah ini dihuni oleh 151,59 juta penduduk atau 56,10 persen penduduk Indonesia.

Selanjutnya, sebaran penduduk terbesar kedua berada di Pulau Sumatra dengan jumlah 58,56 juta orang, yaitu sebesar 21,68 persen. Pulau Sulawesi sebesar 7,36 persen dan Pulau Kalimantan sebesar 6,15 persen. Sedangkan wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing-masing 5,54 dan 3,17 persen.

(ZHR)