Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Makro, Instrumen, dan Contohnya
30 Desember 2021 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kebijakan moneter dalam ekonomi makro dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan, perluasan kesempatan dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kebijakan moneter merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjukkan aktivitas ekonomi, melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.
Dalam kebijakan moneter pun ada beberapa instrumen yang digunakan untuk menjaga keseimbangan dari ekonomi makro.
Mengutip Modul 6 Ekonomi Makro: Kebijakan Moneter yang disusun oleh Bernardus Wishman Siregar, S.E, M.E, perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan tersebut adalah stabilitas ekonomi makro yang tercermin oleh stabilitas harga, membaiknya pertumbuhan ekonomi (output riil), serta cukup luasnya lapangan kerja yang tersedia.
Sesuai dengan UU No.3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tujuan, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang termasuk ke dalam ekonomi makro.
Lebih lanjut, menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, adanya kebijakan moneter juga memengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuan dari kebijakan moneter tersebut, Bank Indonesia melakukan tiga tugas pokok, yakni:
Instrumen Kebijakan Moneter di Indonesia
Untuk mengontrol peredaran uang dan juga pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi, yakni tingkat pengangguran dan juga inflasi.
Namun, tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya, di antaranya:
1. Penetapan persentase cadangan wajib minimum
Artinya, Bank Indonesia dapat menetapkan cadangan kas yang harus dimiliki setiap bank swasta sehingga dapat ditetapkan berapa besar batas pemberian kredit.
2. Penetapan tingkat diskonto
Bank swasta dapat meminjam dan dari Bank Indonesia (lender of last resort) jika bank swasta tidak memiliki dana cukup untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Operasi pasar terbuka
Jika memerlukan uang dari masyarakat, pemerintah dapat mengeluarkan surat-surat berharga dan dapat dijual kepada bank-bank swasta yang memerlukan objek investasi yang aman (tanpa risiko) dan pembayarannya dapat dilakukan melalui rekening-rekening bank pada Bank Indonesia.
4. Tingkat dan struktur suku bunga
Tinggi rendahnya suku bunga kredit pada perbankan dapat mempengaruhi masyarakat yang ingin meminjam dana dari perbankan melalui kredit.
5. Pembatasan kualitatif dan kuantitatif
Untuk mengekang inflasi, Bank Sentral dapat menentukan batas maksimum kredit yang dilakukan oleh perbankan dalam jangka waktu tertentu.
Contoh dari Kebijakan Moneter yang Berpengaruh pada Ekonomi
Dalam praktiknya, berikut adalah contoh dari kebijakan moneter yang berpengaruh pada ekonomi makro, yakni:
ADVERTISEMENT
Penjelasan di atas membuktikan bahwa kebijakan moneter yang wewenangnya ada di Bank Indonesia adalah salah satu kebijakan yang digunakan pemerintah untuk menjaga keseimbangan ekonomi makro.
(JA)