Konten dari Pengguna

Kegagalan Aturan Oktet: Pengertian dan Contoh Kasusnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Januari 2022 14:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belajar senyawa kimia. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar senyawa kimia. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam pelajaran kimia di tingkat menengah atas, mungkin sudah tidak asing dengan materi struktur Lewis, mulai dari aturan oktet hingga pengecualian dan kegagalan aturan oktet.
ADVERTISEMENT
Aturan oktet adalah suatu kaidah sederhana dalam kimia yang menyatakan bahwa atom dari kelompok unsur utama cenderung berikatan dengan atom lain.
Keterkaitan itu dilakukan dengan cara memberi ataupun menerima elektron sedemikian rupa, sehingga atom yang berikatan memiliki delapan elektron di kulit terluarnya.
Hal ini menyebabkan konfigurasi elektron yang didapat akan sama dengan gas mulia yang stabil. Secara sederhana, aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk memiliki konfigurasi elektron yang sama seperti gas mulia terdekat.
Meskipun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa biner sederhana, aturan itu ternyata banyak dilanggar dan gagal dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kegagalan aturan oktet beserta contohnya.
ADVERTISEMENT

Kegagalan Aturan Oktet

Ilustrasi tabel periodik. Foto: Wikipedia
Kegagalan aturan oktet dapat terjadi umumnya pada unsur-unsur transisi karena mereka tidak dapat memenuhi aturan oktet. Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi.
Unsur transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama) pada tabel periodik. Sementara itu, unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi.
Sebagai catatan, aturan oktet berkaitan erat dengan diagram Lewis. Diagram Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan antara atom-atom suatu molekul dengan pasangan elektron sunyi yang mungkin ada dalam molekul.
Diagram Lewis dengan aturan oktetnya berguna untuk memprediksi jenis molekul yang akan stabil di bawah kondisi suhu dan tekanan biasa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1 oleh David W. Oxtoby dkk., ada beberapa situasi di mana aturan oktet gagal atau tidak terpenuhi, yaitu:
Kasus 1 : Molekul Elektron-Gasal
Elektron dalam diagram Lewis yang memenuhi aturan oktet haruslah berpasangan, baik pasangan ikatan atau pasangan menyendiri. Molekul apa pun yang memiliki jumlah elektron gasal tidak akan dapat memenuhi aturan oktet.
Kebanyakan molekul stabil mempunyai jumlah elektron genap, tetapi ada beberapa yang jumlahnya gagal. Contohnya adalah nitrogen oksida (NO), suatu molekul yang cukup stabil (meskipun reaktif) yang merupakan faktor penting dalam pencemaran udara.
Molekul ini memiliki 11 elektron, dan diagram titik-elektronnya adalah:
Ilustrasi diagram Lewis untuk NO. Foto: Sciencetrends.com
Dari diagram di atas, terlihat hanya atom oksigen yang memiliki konfigurasi gas mulia. Kestabilan NO bertentangan dengan aturan oktet.
ADVERTISEMENT
Kasus 2 : Molekul Tuna-Oktet
Beberapa molekul memang stabil, meskipun mereka kekurangan beberapa elektron untuk mencapai oktet. Misalnya, aturan baku oktet untuk boron trifluorida (BF3) akan menghasilkan diagram Lewis sebagai berikut.
Ilustrasi diagram Lewis untuk BF3. Foto: Study.com
Namun, bukti kuat eksperimen menyatakan bahwa tidak ada ikatan rangkap dalam BF3 (fluorin tidak pernah membentuk ikatan rangkap). Terlebih lagi, penempatan muatan formal positif pada fluorin tidak akan pernah benar.
Diagram yang lebih mendekati digambarkan sebagai berikut.
Ilustrasi diagram Lewis untuk BF3. Foto: Study.com
Meskipun diagram Lewis ini menolak oktet untuk atom boron, sekurang-kurangnya muatan formalnya nol untuk seluruh atom.
(SFR)