Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kegiatan Beribadah Agama Hindu Tri Sandhya, Waktu Pelaksanaan, dan Tata Caranya
28 Juli 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan beribadah agama Hindu Tri Sandhya dilakukan sebanyak tiga kali sehari. Rangkaian ibadah ini dilakukan sebagai bentuk bakti umat kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
ADVERTISEMENT
Secara etimologis, Tri Sandhya berasal dari kata tri dan sandhya. Tri artinya tiga dan sandhya berarti hubungan. Jadi secara istilah, Tri Sandhya bisa dimaknai sebagai terhubung dengan Tuhan sebanyak tiga kali.
Biasanya, umat Hindu mempunyai tempat khusus di rumah untuk bersembahyang. Sementara ibadah pada hari-hari besar dilakukan di Pura.
Waktu Kegiatan Beribadah Tri Sandhya Umat Hindu
Umat Hindu melakukan sembahyang Tri Sandhya sebanyak tiga kali, yakni di pagi hari (brahma mahurta), siang hari (madya sewanam), dan sore hari (Sandya Sewanam). Sembahyang ini dilakukan untuk mengendalikan tri guna atau tiga sifat pada manusia yang akan membentuk watak seseorang, yakni satwam, rajas, dan tamas.
Menurut I Wayan Arya Adnyana dalam Buku Tutur Parakriya: Kontemplasi dan Rekonstruksi Moral Hindu, satwam berkaitan dengan sifat tenang dan bijaksana, rajas berkaitan dengan sifat dinamis dan agresif, dan tamas berkaitan dengan sifat lamban.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah tiga waktu sembahyang Tri Sandhya:
1. Brahma Mahurta
Sembahyang pagi atau brahma mahurta dilakukan untuk memperkuat guna satwam dalam beraktivitas dari pagi hingga siang hari agar tidak menjurus kepada hal negatif. Kegiatan ibadah ini umumnya dilakukan pada pukul 06.00 WIB.
2. Madya Sewanam
Sembahyang siang atau Madya Sewanam biasanya dikerjakan pada pukul 12.00. Umat Hindu melakukan ibadah ini untuk mengendalikan rajas atau sifat-sifat yang berkaitan dengan emosi seperti agresif atau amarah.
3. Sandya Sewanam
Sembahyang sore dilakukan pada pukul 18.00 untuk mengendalikan sifat tamas agar tidak terjerumus pada sifat malas.
Tata Cara Ibadah Tri Sandhya
Puja Tri Sandhya dikerjakan dengan gerakan dan tata cara tertentu. Ibadah ini dimulai dengan asuci laksana, yaitu membersihkan diri seperti mandi atau mencuci tangan dan kaki. Setelah tubuh bersih, barulah sembahyang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti oleh I Ketut Darta Duwijo, berikut tata cara ibadah umat Hindu.
Asana
Asana merupakan sikap duduk dan tangan saat mulai beribadah. Untuk pria, sikap duduknya dilakukan dengan padmasana atau duduk bersila. Saat ibadah dilakukan, posisi tubuh tegak tetapi tidak kaku. Tulang punggung tegak lurus dan kepala dilemaskan. Sikap ini merupakan wujud penghormatan dan pemujaan kepada Tuhan.
Pranayama
Setelah mengatur sikap duduk yang baik, umat Hindu melakukan Pranayama atau mengatur jalan napas sambil memusatkan pikiran dan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Pada tahap ini, pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang sudah menyatu sehingga bisa lebih fokus dalam beribadah.
Karasoddhana
Karasoddhana adalah pembersihan dan penyucian tangan secara lahir batin. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan beberapa perlengkapan ibadah seperti bunga dan air.
ADVERTISEMENT
Membaca Mantra Tri Sandhya
Tahap terakhir adalah mengucapkan mantra Tri Sandhya. Mantra yang berisi bait dan irama ini merupakan inti dari segala mantra.
Di dalamnya memuat pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah serta memohon ampun dan perlindungan untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Hindu secara keseluruhan.
(GLW)