Konten dari Pengguna

Kenali Perbedaan Garis Lengkung Notasi Legatura dan Legato dalam Tangga Nada

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Oktober 2021 13:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legatura. Foto : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legatura. Foto : Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Terdapat empat garis lengkung dalam notasi musik yang perlu kamu ketahui. Di antaranya, yakni garis lengkung notasi legatura, gelato, portato, dan melismatis.
ADVERTISEMENT
Keempat garis lengkung tersebut memiliki perbedaan tersendiri, seperti halnya perbedaan garis lengkung notasi legatura dengan legato.
Merujuk buku Seni Budaya yang ditulis oleh Sem Cornelyoes, garis lengkung berfungsi untuk menyatukan beberapa not karena memiliki nilai yang sama. Ada pula yang disatukan lantaran hanya mewakili satu suku kata lagu tertentu.
Selain itu, ada juga not yang disatukan untuk memperpanjang nada tertentu. Penyatuan not tersebut dilakukan dengan menambahkan garis lengkung terhadap not-not yang telah disatukan.
Garis lengkung legatura sendiri adalah penghubung antara not-not yang sama tinggi. Terutama not-not perpanjangan yang melewati garis birama.
Serupa dengan legatura, garis lengkung notasi legato biasanya digunakan untuk menghubungkan dua buah not yang sama tinggi. Garis lengkung ini juga dapat dipakai untuk memperpanjang suatu not.
Ilustrasi Garis Lengkung Legatura. Foto : Pixabay.com
Perbedaan di antara keduanya terlihat signifikan. Garis lengkung legato biasanya untuk menggabungkan nada-nada yang berbeda dan masih satu-satuan birama. Sedangkan garis lengkung notasi birama menghubungkan not yang biasanya berlainan birama.
ADVERTISEMENT
Birama sendiri merupakan kumpulan pukulan-pukulan yang teratur (beat) dalam kelompok terkecil. Selain itu, birama juga dikenal sebagai ruas yang terdapat di antara garis tegak lurus pada setiap paranada atau disebut ruas birama.
Ada pula garis birama yang merupakan garis tegak lurus pembatas antara ruas birama. Garis birama ini biasanya ditempatkan di akhir notasi musik sebagai penutup dan berupa garis ganda tipis juga tebal.
Adapun penjelasan mengenai garis lengkung notasi legatura dan garis lengkung notasi legato sebagai berikut:

Garis Lengkung Notasi Legatura

Ilustrasi Garis Lengkung Legatura. Foto : buku Seni Budaya yang ditulis oleh Sem Cornelyoes.
Garis lengkung legatura dipakai oleh sebuah not, kemudian not berikutnya merupakan not perpanjangannya. Not yang dihubungkan dengan garis lengkung legatura hanyalah not-not yang sama tinggi.
Garis lengkung ini juga menghubungkan not-not perpanjangan yang melewati garis birama. Hal tersebut karena setiap awal birama harus dimulai dengan not dan tidak boleh dengan titik perpanjangan not sebelumnya.
ADVERTISEMENT

Garis Lengkung Notasi Legato

Ilustrasi Garis Lengkung Notasi Legato. Foto : buku Seni Budaya yang ditulis oleh Sem Cornelyoes.
Istilah legato berasal dari kata legare yang berarti mengikat. Garis lengkung ini berfungsi untuk mengikat dua atau lebih not yang berbeda-beda dalam penyajian yang sambung-menyambung.
Jika dinyanyikan secara vokal, not-not dalam garis lengkung legato ini disajikan dalam satu embusan napas. Garis lengkung legato ditarik dari not pertama sampai not terakhir dari not-not yang diikat dalam satu kesatuan.
Adapun cara memainkan atau menyanyikannya pada suatu lagu ialah cukup satu kali. Kemudian untuk durasi bunyi ditentukan sepanjang jumlah not-not yang diberi garis lengkung notasi gelato tersebut.
(FNS)