Konten dari Pengguna

Keping Darah: Sel Darah yang Berfungsi dalam Proses Pembekuan Darah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
15 Desember 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keping darah jadi sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Keping darah jadi sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sel darah terdiri dari tiga macam, yakni sel darah merah, putih, dan keping yang memiliki peran masing-masing. Salah satu jenis sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah adalah keping darah.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas 8 karya Anik Astari, M.Pd, keping darah sering disebut juga dengan trombosit.
Lebih lanjut, keping darah tidak memiliki inti sel, bentuknya pun tidak teratur dan berwarna. Untuk ukuran keping darah, bentuknya lebih kecil dari sel darah merah maupun sel darah putih.
Umur keping darah berkisar 5 hingga 9 hari, setiap 1 milimeter darah mengandung 200.000 sampai 400.000 keping darah.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keping darah menjadi salah satu sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Bagaimanakah peran keping darah dalam proses pembekuan darah? Simak penjelasannya di bawah ini.

Peran Keping Darah dalam Proses Pembekuan Darah

Peran keping darah dalam proses pembekuan darah. Foto: Pixabay
Menurut buku Praktis Belajar Biologi yang disusun oleh Fiktor Ferdinand P, penghentian pendarahan merupakan proses yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Mulanya, pembekuan darah dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain di dalam plasma darah melakukan kontak dengan permukaan yang tidak biasa, misalnya pembuluh darah yang rusak atau terluka.
Lalu, ketika ada permukaan yang terbuka pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah dengan segera menempel dan menutupi permukaan yang terbuka itu.
Keping-keping darah yang menempel dan jaringan yang terluka menjadi pemicu pengaktifan trombin dari protrombin dalam plasma darah.
Protrombin adalah suatu zat yang larut dan dihasilkan di hati. Setelah itu, trombin akan mengubah fibrinogen yang larut ke dalam plasma darah dan menjadi fibrin yang berbentuk seperti benang halus.
Trombrin yang terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Molekul fibrin sendiri akan menempel satu sama lainnya dan membentuk jaringan berserat.
ADVERTISEMENT
Jaringan protein fibrin ini menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi lebih padat, seperti gelatin ketika sudah dingin. Untuk memahami lebih jelas bagaimana proses pembekuan darah, berikut skema singkatnya, yakni:
Terjadi luka → trombosit pecah → keluarnya trombokinase → mengubah protombin → menjadi trombin → mengubah fibrinogen → menjadi benang fibrin → luka tertutup.
Lebih lanjut, keping-keping darah akan menempel di bagian yang berserat dan akan mengeluarkan benang-benang lengket dan membuatnya merekat satu sama lain.
Setelah itu, keping darah akan mengerut dan menarik lubang untuk merapat dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Karena proses tersebut, terciptalah pembekuan yang padat dan kuat, sehingga luka bisa merapat kembali.
(JA)