Konten dari Pengguna

Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
1 November 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Wilayah Nusantara yang luas memunculkan berbagai kerajaan di berbagai wilayah. Di daerah Bali, misalnya, terdapat dua kerajaan yang cukup besar. Di antaranya Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa.
ADVERTISEMENT
Kedua kerajaan tersebut dikenal setelah periode kekuasaan Majapahit dan semakin dikenal setelah pendudukan Belanda di Bali.
Lalu, bagaimana latar sejarah dan pengaruh Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali? Simak ulasannya berikut ini.

Kerajaan di Bali

Menurut buku Sejarah itu Asyik oleh Ahmad Muhli Junaidi, terdapat lebih dari satu kerajaan di wilayah Bali. Namun, di tingkat nasional cakupan kekuasaan dan pengaruhnya terbilang kecil.
Menurut Junaidi, rata-rata kerajaan di Bali memiliki pengaruh paling luas sampai ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Meskipun begitu, relasi kerajaan di Bali dengan kerajaan lain di luarnya terbilang cukup lama. Itu dimulai ketika kepemimpinan Dharmawangsa.
Salah satu kerajaan di luar Bali yang memiliki relasi dengan kerajaan di Bali, yakni Kerajaan Medang di Jawa Timur. Relasi kedua kerajaan terbentuk atas hubungan perkawinan.
ADVERTISEMENT

Kerajaan Buleleng

Merujuk pada buku Sejarah itu Asyik oleh Ahmad Muhli Junaidi, dalam sejarah Bali, Buleleng mulai dikenal setelah periode kekuasaan Majapahit.
Buleleng merupakan salah satu wilayah kabupaten di Bali. Letaknya yang berdekatan dengan laut menjadikan wilayah ini berkembang sebagai pusat perdagangan.
Mengutip buku Pembelajaran IPS di SD/MI oleh Yulia Siska, berbagai hasil pertanian dikirim menuju Buleleng melalui daratan. Contohnya, beras, asam, kapas, kemiri, dan bawang-bawangan.
Tidak hanya itu, perkembangan perdagangan laut antarpulau tidak terlepas dari peranan wilayah ini. Hal itu juga menjelaskan bahwa Buleleng memiliki peran sentral dalam perkembangan kerajaan-kerajaan di Bali.

Kerajaan Dinasti Warmadewa

Kerajaan Dinasti Warmadewa telah berkembang di Buleleng sekitar abad ke-10. Kerajaan ini disebut dalam prasasti Blanjong yang terletak di Sanur.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Dinasti Warmadewa merupakan kerajaan penganut Buddha Mahayana. Raja yang terkenal dari kerajaan ini antara lain Indra Jayasinghe Warmadewa, Udayana, dan Anak Wungsu.
Dalam buku Pembelajaran IPS di SD/MI oleh Yulia Siska, Raja Udayana termasuk raja yang besar dari Kerajaan Dinasti Warmadewa.
Sementara Anak Wungsu memiliki peran yang cukup berpengaruh di bidang perdagangan. Hal ini disebutkan dalam prasasti di Sembiran yang ditemukan pada 1065 Masehi (Restu dalam Junaidi: 2020).
Prasasti itu menyebutkan bahwa:
(Andai kata ada saudagar dari seberang yang datang dengan jukung bahitra berlabuh di manasa…).
Sistem perdagangan pada masa Kerajaan Dinasti Warmadewa menggunakan sistem barter. Namun, tidak jarang juga masyarakat setempat menggunakan uang sebagai alat tukar.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang Kerajaan Buleleng dan Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali. Kehebatan kedua kerajaan tersebut di bidang perdagangan mampu membawa dampak bagi perkembangan kerajaan-kerajaan lain di Bali.
(ANM)