Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Ketentuan Pembagian Daging Aqiqah Sesuai Ajaran Islam
4 Juli 2023 18:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan akikah atau aqiqah hampir mirip dengan kurban, yakni menyembelih hewan ternak. Setelah hewan disembelih, bagaimana ketentuan pembagian daging aqiqah menurut Islam?
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, aqiqah berasal dari kata al-’iqqah yang berarti rambut anak yang baru lahir. Aqiqah secara istilah bermakna hewan sembelihan untuk anak yang baru lahir. Ibadah ini dilakukan dengan menyembelih kambing– satu ekor untuk anak perempuan dan dua ekor kambing untuk anak laki-laki.
Ketentuan hewan dan rukun penyembelihan pada aqiqah hampir mirip dengan kurban. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
Hukum Aqiqah dalam Islam
Mengutip buku Ngopi Bareng Ustad oleh dr Amirullah Syarbini, mayoritas ulama berpendapat hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan meskipun orang tua dalam kondisi keuangan yang sulit.
Anjuran untuk aqiqah dilandaskan pada hadits nabi yang diriwayatkan Salman bin Amir adh-Dhabi, Rasulullah bersabda:
“Bagi seorang anak ada akikahnya, maka tumpahkanlah darah (kurban) dan hilangkanlah atasnya kotoran dan najis.” (HR Al-Khamsah).
ADVERTISEMENT
Aqiqah idealnya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika belum mampu, bisa diundur hingga minggu kedua atau minggu ketiga.
Ketentuan ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Baihaqi, Rasulullah bersabda, “Akikah disembelih pada hari ketujuh, atau pada hari keempat belas, atau pada hari kedua puluh satu”.
Jika sampai hari ke-21 orang tua belum memiliki rezeki untuk menyembelih kambing, aqiqah dapat dilakukan kapanpun sampai mereka mampu. Aqiqah merupakan wujud rasa syukur orang tua atas kelahiran anak. Ibadah ini memiliki beberapa keutamaan.
Hasbiyullah dalam buku Fikih Kelas IX untuk Madrasah Tsanawiyah, menjelaskah salah satu keutamaan akikah adalah dapat melindungi anak dari bahaya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Samurah, Rasulullah bersabda:
“Setiap anak yang baru lahir itu terpelihara dengan akikahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh kelahirannya, dia dicukur lalu diberi nama”.
ADVERTISEMENT
Pembagian Daging Aqiqah
Ketentuan pembagian daging aqiqah hampir sama dengan daging kurban. Setelah disembelih, daging dibagikan kepada tetangga, keluarga, hingga orang-orang yang membutuhkan.
Berbeda dengan pembagian kurban yang berbentuk daging segar, daging aqiqah dalam praktiknya dibagikan dalam kondisi sudah matang. Hal ini dilandaskan hadist riwayat Baihaqi, Rasulullah bersabda, “Disunahkan dua ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Itu dimasak tanpa mematahkan tulangnya, lalu dimakan (oleh keluarga) dan disedekahkan pada hari ketujuh”.
Mengutip situs NU Online, sebagian ulama berpendapat pembagian daging aqiqah tidak harus dilakukan dalam keadaan masakan matang, tetapi juga bisa dalam bentuk daging segar. Bahkan disebutkan bahwa pembagian daging aqiqah tidak sah jika semuanya dibagikan dalam keadaan matang.
ADVERTISEMENT
“Semuanya wajib disedekahkan kepada orang fakir sebagaimana pandanganAs Syaubari. Seseorang boleh memilih membagikan semuanya (daging) dalam keadaan mentah atau membagikannya dalam kondisi mentah sebagian dan kondisi matang sebagian. Tidak sah apabila menyedekahkan semuanya dalam keadan matang” (Syekh Sulaiman Al Bujairimi, Hasyisyatul Bujairimi alal Manhaj).
Baca Juga: Manfaat Aqiqah untuk Anak dalam Islam
(GLW)
Live Update