Khususon Ila Ruhi Artinya Apa?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
5 November 2021 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arti khususon ila ruhi dalam mengirim surat Al Fatihah. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Arti khususon ila ruhi dalam mengirim surat Al Fatihah. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, terdapat ritual atau upacara bernama tahlilan yang dikhususkan untuk menghormati arwah, serta mendoakan orang yang sudah meninggal.
ADVERTISEMENT
Biasanya, umat Muslim mendoakan sanak keluarganya dengan menggunakan surat Al Fatihah. Namun, beberapa orang terkadang sulit membedakan khususon ila ruhi, ila arwahi, dengan ila hadroti.
Ketika salah mengucapkan kata tersebut, makna yang dipanjatkan akan berbeda. Oleh karena itu, jangan sampai umat Muslim salah mengartikan kata tersebut dan membuat surat Al Fatihah (tawassul) menjadi sia-sia.
Lantas, apa perbedaan dari ila ruhi, ila arwahi, dan ila hadroti? Berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari kanal YouTube Ikatan Remaja Santri Sabilut Taqwa (IRSSAT) Official.

Perbedaan dari Kata Ila Ruhi, Ila Arwahi, dan Ila Hadroti untuk Mengirim Surat Al Fatihah

Arti khususon ila ruhi dalam mengirim surat Al Fatihah. Foto: Unsplash
1. Ila Ruhi
Ila ruhi merupakan sebuah kalimat yang memiliki arti ruh atau sebuah ruh. Kalimat ini ditujukan kepada satu orang atau tunggal.
ADVERTISEMENT
Misalnya kepada ila ruhi Fulan bin Fulan, ila ruhi abi, ila ruhi umi. Pada kalimat ini, penggunaannya bisa ditambahkan dengan menggunakan kata khusushon.
Maka, kalimat ila ruhi berubah menjadi khusushon ila ruhi Fulan bin Fulan.
2. Ila Arwahi
Ila arwahi merupakan bentuk jamak dari kata ruh yang ada pada ila ruhi. Hal ini karena pada kalimat ila arwahi terdapat kata arwah yang mewakili penggunaan kata jamak.
Contoh dari kalimat ila arwahi ini adalah tsumma ilaa arwahi jami'i ahlil kubur minal muslimiina wal muslimaat. Artinya, "Kemudian kepada arwah para penghuni kubur, baik yang muslim maupun muslimah."
Singkatnya, ila ruhi hanya diperuntukkan untuk satu orang atau tunggal saja, sedangkan ila arwahi diperuntukkan untuk banyak arwah.
ADVERTISEMENT
3. Ila Hadroti
Kalimat ini diperuntukkan kepada seseorang yang dinilai memiliki derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT.
Penggunaan kalimat ini menjadi bentuk karena memang orang yang disebutkan memiliki iman dan ilmu yang tidak terbantahkan. Siapakah orang-orang yang dimaksud? Misalnya, seperti Nabi, para ulama, keluarga, dan lain sebagainya.

Cara Mengirimkan Doa Kepada Orang yang Sudah Meninggal

Setelah mengetahui perbedaan dari ila ruhi, ila arwahi, dan ila hadroti, berikut cara mengirimkan doa kepada orang yang sudah meninggal menurut sunah yang sudah diajarkan, di antaranya:
1. Berdoa ketika mendengar kabar duka
Kabar duka merupakan peristiwa yang tidak bisa ditebak kapan akan terjadinya. Oleh karena itu, ketika mendengar kabar duka, ada baiknya untuk langsung mendoakan dengan menyebutkan:
ADVERTISEMENT
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un.
Artinya, "Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya."
2. Membacakan surat Al Fatihah
Surat Al Fatihah termasuk surat penting yang perlu diucapkan oleh umat Islam. Surat ini bisa memberikan banyak berkah, salah satunya adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal.
Berikut isi dari surat Al Fatihah:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِاَ لْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
ADVERTISEMENT
(JA)