Konten dari Pengguna

Kisah Kenaikan Isa Almasih dalam Agama Kristen

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
1 Mei 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Kenaikan Isa Almasih, Unsplash/ Gabriel Rissi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Kenaikan Isa Almasih, Unsplash/ Gabriel Rissi
ADVERTISEMENT
Hari kenaikan Isa Almasih menjadi momen yang berharga dan bersejarah bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Adanya kisah kenaikan Isa Almasih memiliki makna yang dalam dan dapat memberikan pelajaran hidup.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari iaknpky.ac.id, hari kenaikan Isa Almasih secara resmi telah berganti berganti nama menjadi kenaikan Yesus Kristus. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 8 tahun 2024 tentang Hari-hari Libur.

Menilik Kisah Kenaikan Isa Almasih

Ilustrasi Kisah Kenaikan Isa Almasih, Pexels/ SevenStorm JUHASZIMRUS
Tahun ini, peringatan kenaikan Yesus Kristus akan dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2024. Adapun kisah kenaikan Isa Almasih menjadi peristiwa yang menggambarkan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, naik menuju surga di hadapan para pengikut-Nya.
Berdasarkan informasi dari p2k.stekom.ac.id, sebagaimana tertulis dalam Alkitab, kenaikan Yesus Kristus merupakan peristiwa yang terjadi pada hari ke-40 setelah kebangkitan Yesus. Di hari itu, dengan disaksikan muridnya, Yesus naik ke langit dan hilang dari penglihatan setelah tertutup awan.
Kata ‘awan’ memiliki makna yang lebih dari sekadar uap air yang naik ke langit dan menjadi sebab turunnya hujan. Dalam hal ini, awan menjadi simbol akan kemuliaan Shekinah dan menjadi gambaran hadirnya kemuliaan Allah dalam suatu kejadian.
ADVERTISEMENT
Pada hari ketiga setelah wafat-Nya yang disalib (disebut dengan Jumat Agung), Yesus menunjukkan diri-Nya kepada murid-muridnya dengan berbagai tanda bahwa Ia hidup. Peristiwa ini terjadi di luar kota Yerusalem hingga dekat Betania, yakni di Bukit Zaitun.
Di sini, Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberikan berkat kepada murid-muridnya, kemudian terangkat ke surga. Para murid-Nya bersujud dan menyembah kepada Yesus, kemudian pulang ke Yerusalem dengan sukacita (Lukas 24:50-52).
Disebutkan dalam Efesus (4:8-10), “Karena itu ada tertulis: ‘Ia naik ke tempat tinggi, membawa banyak tawanan sebagai rampasan bagi-Nya’, apakah artinya kalau bukan bahwa Ia lebih dahulu turun ke tempat yang lebih rendah, yaitu bumi bagian bawah? Dan Dia, yang turun, itulah juga naik melampaui segala langit untuk memenuhkan segala sesuatu.”
ADVERTISEMENT
Pada Ibrani (9:24) dijelaskan juga bahwa, “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus yang dibuat dengan tangan manusia, yang hanya merupakan bayangan dari yang sebenarnya, tetapi Ia masuk ke dalam surga sendiri untuk tampil di depan hadirat Allah demi kita.”
Ayat lain yang menceritakan tentang kebangkitan Yesus juga tertulis dalam Injil Markus (16:19), “Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke Sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.”
Dengan demikian, kenaikan Yesus terjadi setelah Ia menyampaikan pesan-pesan kepada para muridnya.
Salah satu pesan yang disampaikan Isa Almasih adalah, “Kamu akan menerima kuasa dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan hingga ke ujung bumi,” sebagaimana berdasarkan buku Hikmah yang Tersembunyi: Menemukan Jejak Ilahi di Setiap Peristiwa, Fritz Meko (2020:109).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, setelah kebangkitan-Nya, dalam berbagai kesempatan Yesus muncul di hadapan murid-Nya dengan memberikan ajaran, menguatkan iman, dan menyiapkan pengikutnya akan tugas yang harus dikerjakan.
Sementara itu, dalam Kisah Para Rasul (1:9-11), dikisahkan bahwa saat murid-murid menatap ke langit untuk menyaksikan kenaikan Isa Almasih, datanglah dua orang dengan pakaian berwarna putih berdiri di dekatnya.
Dua orang tersebut berkata, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Ia naik ke surga.”
Beberapa ayat di atas menjelaskan dua poin utama yakni Yesus yang naik ke surga dan kembalinya Ia pada suatu hari nanti untuk membawa setiap orang yang percaya dan beriman kepada-Nya ke surga.
ADVERTISEMENT
Kisah tentang kenaikan Isa Almasih menjadi hal yang penting bagi kaum Kristiani sebab menegaskan tentang keilahian Isa. Di sisi lain, kisah ini juga memberikan pemahaman akan Isa yang memiliki kekuasaan atas kematian dan surga.
Tidak hanya itu, peristiwa naiknya Yesus ke surga juga menjadi pembuktian atas keyakinan akan kebangkitan orang yang telah meninggal dan adanya kehidupan sesudah kematian.
Kenaikan Isa Almasih juga menjadi peristiwa antiklimaks yang jika diibaratkan dengan menonton film, kisah ini adalah berakhirnya suatu acara dengan diakhiri tulisan the end pada layar kaca, sebagaimana mengutip dari buku Dengan Mata Menatap ke Yesus, Eka Darmaputra (2008:52).
Lebih lanjut, dalam buku tersebut dikatakan bahwa secara teologis dan pandangan penghayatan iman, hari kenaikan Tuhan Yesus merupakan watershed bagi orang-orang beragama Kristen.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Dengan Mata Menatap ke Yesus, Eka Darmaputra (2008:52-53) juga dijelaskan tentang beberapa hal inti dari peristiwa naiknya Yesus ke langit.
ADVERTISEMENT

Makna Dibalik Kisah Kenaikan Yesus Kristus

Peristiwa kenaikan Yesus Kristus menjadi salah satu kisah yang penting dalam agama Kristen dan tentunya memiliki makna yang dalam. Berikut beberapa makna di balik kisah kenaikan Yesus Kristus berdasarkan gkikelapacengkir.org:
ADVERTISEMENT
Kisah kenaikan Isa Almasih menjadi salah satu cara untuk mengenang kehadiran Yesus di dunia. Selain itu, kisah ini juga menjadi penantian umat Kristiani terhadap janji kembalinya Tuhan Yesus kedua kalinya menemui pengikut-Nya. (fat)