Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir sampai Wafat untuk Diketahui Umat Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 Maret 2024 23:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
clock
Diperbarui 19 Maret 2024 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir sampai Wafat untuk Diketahui Umat Islam. Foto: Unsplash/Davide Cantelli
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir sampai Wafat untuk Diketahui Umat Islam. Foto: Unsplash/Davide Cantelli
ADVERTISEMENT
Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. Kisah Nabi Adam lengkap dari lahir sampai wafat perlu diketahui umat Islam karena banyak hikmah di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia pertama di bumi, Nabi Adam menerima mukjizat berupa pengetahuan. Allah Swt. memastikan Nabi Adam tahu berbagai nama benda dan makhluk di bumi.

Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir sampai Wafat

Ilustrasi Kisah Nabi Adam Lengkap dari Lahir sampai Wafat untuk Diketahui Umat Islam. Foto: Unsplash/Michael Kroul
Berikut adalah kisah Nabi Adam lengkap dari lahir sampai wafat:

Asal Mula Penciptaan Nabi Adam

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam, Ibnu Katsir, (2016:13-14), awal mula diciptakannya Nabi Adam yaitu Allah telah memberitahukan kepada para malaikat melalui firman-Nya: "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al- Baqarah: 30)
Menurut ayat tersebut, Allah memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan Adam dan keturunannya yang sebagiannya akan menguasai atas sebagian yang lain (menjadi khalifah) sebagaimana firman-Nya: "Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai penguasa-penguasa di bumi." (QS. Al-An'âm: 165)
ADVERTISEMENT
Allah berfirman, "Dan (Dialah) yang menjadikan kalian (manusia) sebagai khalifah di bumi." (QS. An-Naml: 62)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memberitahukan kepada mereka (para malaikat) tentang penciptaan Adam dan anak-anak keturunannya sebagaimana Dia juga telah memberitahukan tentang perkara yang sangat besar sebelum penciptaan Adam.
Karena itu, para malaikat bertanya berdasarkan hikmah yang dihasilkan dari pengamatan dan pengetahuan, bukan karena penolakan, sifat negatif, dan kedengkian mereka terhadap Adam dan keturunannya sebagaimana anggapan sebagian ahli tafsir yang tidak mengerti.
Para malaikat bertanya, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?" (QS. Al-Baqarah: 30).
Diceritakan bahwa para malaikat telah mengetahui bahwasanya sebelumnya telah terjadi hal seperti itu, seperti yang pernah mereka saksikan sendiri pada kehidupan bangsa jin dan bin (Al-Bin) sebelum Adam diciptakan. Demikianlah sebagaimana yang dikatakan oleh Qatadah.
ADVERTISEMENT
Abdullah bin Umar berkata, "Seribu tahun sebelum Adam, bangsa jin telah melakukan pertumpahan darah. Selanjutnya, Allah mengutus pasukan malaikat untuk mengusir jin-jin itu ke wilayah pesisir." Ibnu Abbas juga mengatakan hal yang serupa.
Sementara itu, menurut Al-Hasan, para malaikat mengatakan hal seperti itu berdasarkan ilham yang diterima oleh mereka.
Ada juga yang mengatakan bahwa para malaikat berkata seperti itu setelah diperlihatkan kepada mereka sebagian informasi yang terdapat di Lauhul Mahfûzh.
Ada pula yang mengatakan bahwa para malaikat berkata seperti itu setelah diberitahu oleh Harut dan Marut, berdasarkan informasi dari malaikat yang berada di atas mereka berdua tentang terjadinya pertumpahan darah itu.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim dari Abu Ja'far al-Baqir.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang mengatakan bahwa para malaikat telah mengetahui sesungguhnya tidaklah bumi itu diciptakan, kecuali di dalamnya terdapat makhluk yang saling bermusuhan seperti itu. "Padahal, kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu."
Maksudnya: "Kami (para malaikat) selalu menyembah-Mu. Tidak ada salah satu pun di antara kami yang berbuat maksiat kepada-Mu. Jika tujuan penciptaan mereka (Adam dan keturunannya) adalah untuk menyembah-Mu, di sini kami tidak pernah berhenti menyembah-Mu, siang dan malam."
"Dia (Allah) berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." Maksudnya: "Aku (Allah) lebih mengetahui kemaslahatan yang lebih utama (sisi positif) dari penciptaan mereka (Adam dan keturunannya) yang tidak kalian ketahui."
Bisa juga: "Di antara mereka akan ada yang menjadi para nabi, rasul, orang-orang shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh."
ADVERTISEMENT

Diciptakan Hawa Sebagai Istri Adam

Sebelum akhirnya diturunkan ke bumi, Nabi Adam tinggal di surga atas perintah Allah. Namun ketika berada di surga, Nabi Adam sering merasa kesepian karena hidup sendirian dan tanpa siapapun.
Hingga Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam ketika dia sedang tidur. Kehadiran Hawa sendiri menemani Nabi Adam.
Ketika malaikat bertanya kepada Allah mengapa Dia menciptakan Hawa, Allah menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk menemani Nabi Adam dan membahagiakannya sesuai dengan kehendak Allah.
Nabi Adam dan Hawa diizinkan untuk hidup bersama di surga untuk sementara waktu dan menjalani hidup sepenuhnya.
Namun, Allah memberi peringatan kepada Adam dan Hawa, "Selama mereka berada di surga, mereka tidak diperbolehkan mendekati atau memakan buah apa pun dari pohon Khuldi."
ADVERTISEMENT
Namun karena godaan dan tipu daya setan, Adam dan Hawa akhirnya gagal menepati janjinya kepada Allah dan melanggar larangan Allah dengan memakan buah Khuldi.
Setelah mereka memakan buah tersebut, mereka berdua merasakan efeknya yang memperlihatkan bagian pribadi mereka berdua.
Karena malu, Adam dan Hawa mencari dedaunan untuk menutupi auratnya. Karena malu dan menyesal telah melanggar larangan Allah, keduanya menangis dan memohon doa pengampunan dosa.

Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi

Setelah memohon ampun kepada Allah, akhirnya Allah menerima taubat mereka. Namun keduanya harus diutus dari langit ke bumi sebagai khalifah.
Ketika diturunkan, keduanya turun secara terpisah. Nabi Adam diturunkan di Hindustan sedangkan Hawa di Jeddah. Mereka dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
Setelah sekian lama diturunkan, akhirnya mereka bertemu di Jabal Rahmah yaitu di daerah Arafah.
ADVERTISEMENT
Tentu saja pertemuan keduanya merupakan suatu hal yang membahagiakan sehingga mereka pun bertemu. Mereka bisa kembali menjalani hidup dengan bahagia.

Kisah Anak Nabi Adam a.s. dan Hawa

Setelah bertemu dan kembali menjalani kehidupan berdua sebagai pasangan suami istri mereka dikaruniai keturunan. Saat itu, setiap Hawa akan melahirkan akan selalu lahir anak kembar laki-laki dan perempuan.
Kelahiran anak kembar pertama diberi nama Qabil dan Iklima, kemudian kelahiran anak kembar kedua diberi nama Habil dan Labuda.
Ketika anak-anak Nabi Adam dan Hawa tumbuh dewasa, mereka pun memiliki karakter dan sifat yang berbeda.
Qabil mempunyai sifat yang keras sedangkan Habil mempunyai sifat yang lebih lemah lembut dan sabar.
Kemudian, anak perempuan Iklima menjadi remaja yang memiliki paras yang cantik sementara Labuda biasa-biasa saja. Seiring bertambahnya usia, mereka mulai tertarik pada lawan jenis.
ADVERTISEMENT
Hingga Allah menurunkan kepada Nabi Adam dan Hawa bahwa keempat anaknya harus dinikahkan sesuai aturan yang tidak memperbolehkan pernikahan dengan anak kembar.
Dengan kata lain, Qabil tidak bisa menikah dengan Iklima, begitupun Habil yang tidak bisa menikahi Labuda.
Setelah Nabi Adam menyampaikan aturan pernikahan kepada saudara kembarnya, ternyata Qabil menolak dan mengatakan ingin menikah dengan Iklima yang tidak lain merupakan saudara kembarnya sendiri.

Perselisihan Qabil dan Habil

Untuk menyelesaikan perselisihan antara anak laki-lakinya sendiri, Nabi Adam mengajukan solusi yaitu Qabil dan Habil harus berkurban, lalu kurbannya diterima di sisi Allah, sehingga dialah yang berhak menikah dengan Iklima.
Setelah hari yang telah disepakati, keduanya telah menyiapkan kurbannya. Qabil, seorang petani sombong menyiapkan seikat gandum dengan kualitas yang jelek.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Habil yang merupakan seorang peternak menyiapkan menyiapkan seekor kambing gemuk untuk dikorbankan.
Lalu qurban keduanya disimpan di tengah lapangan, tak lama kemudian Allah menurunkan cahaya putih dan mengangkat qurban yang disiapkan oleh Habil.
Artinya Allah menerima kurban Habil dan diperbolehkan menikah dengan Iklimah. Karena tidak setuju, Qabil marah dan setan membujuknya untuk menyerang Habil.
Karena marah, Qabil melancarkan pukulannya untuk membunuh Habil dan itu menjadi pembunuhan pertama di bumi.
Karena ketakutan dan bingung, ia tidak tahu bagaimana cara menyembunyikan Habil yang sudah mati dan tidak hidup lagi..
Qabil berusaha membuang ke laut tetapi ombak mendorong tubuh Habil hingga ke tepian. Akhirnya Qabil memohon ampun kepada Allah dan bertaubat atas segala perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya Qabil melihat seekor burung gagak di atas pohon dan seekor burung gagak mati. Burung gagak yang masih hidup membawa burung gagak yang mati itu ke tanah.
Burung gagak itu kemudian membuat lubang di tanah dan mendorong gagak yang mati itu ke dalam tanah. Qabil akhirnya paham dan meniru cara burung gagak itu.

Kisah Wafatnya Nabi Adam

Dikisahkan, sebelum akhir hayatnya, Nabi Adam meminta putranya membawakan buah dari surga. Kemudian putranya mencari kemana-mana dan tidak dapat menemukannya.
Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan bidadari yang menyamar menjadi manusia dan membawa kain, minyak wangi, dan sekop.
Malaikat yang menyamar kemudian memberitahu anak-anak Adam bahwa mereka harus kembali ke rumah karena ayah mereka akan segera meninggal.
ADVERTISEMENT
Kemudian mereka kembali ke rumah, diikuti oleh orang yang mereka temui sebelumnya. Nabi Adam dan Hawa yang pernah tinggal di surga mengakui sosok tersebut sebagai malaikat maut yang akan mencabut nyawa Adam.
Setelah malaikat mencabut nyawa Adam, malaikat itu memandikan, memberi pakaian, dan mengharumkan wewangian pada jenazah. Kemudian dia menggali tanah, meletakkan jenazahnya di dalam lubang, dan kemudian meletakkan batu di atas kuburan Nabi Adam.
Kemudian, sebelum berangkat, dia berpesan agar kematian Adam menjadi pelajaran bagi umat. Sebab dari peristiwa itu, manusia bisa mengenali prosesi dan juga ritual pemakaman.
Dengan belajar memahanmi kisah Nabi Adam lengkap dari lahir sampai wafat dan para Nabi lainnya tentunya sangat bermanfaat serta banyak hikmah yang bisa diambil untuk kehidupan umat Islam. (glg)
ADVERTISEMENT