Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Ilyasa Singkat, Kelahiran, Dakwah, dan Mukjizatnya
4 Maret 2024 23:55 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:53 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al-Yasa' atau Ilyasa adalah seorang nabi yang tertera dalam Al-Qur'an dan dianggap sebagai nabi oleh umat Yahudi dan Kristen. Berbeda dengan nabi lainnya, kisah Nabi Ilyasa singkat dan tidak terlalu banyak sumber yang menceritakannya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, nama Nabi Ilyasa a.s. disebut dalam kisah Nabi Ilyas sebagai penerus yang juga patut diimani. Sejak kecil, Ilyasa sudah berima kepada Allah Swt. di bawah bimbingan Nabi Ilyas dan selalu ikut setiap berdakwah.
Sejak wafatnya Nabi Ilyas, banyak kaum Bani Israil yang kembali murtad menjadi penyembah berhala. Mereka kembali membuat kerusakan di muka bumi ini melakukan banyak kezaliman, sehingga Allah menguji mereka dengan sisa kesejahteraan dan kemakmuran hidup, tetapi mereka tetap durhaka.
Kisah Nabi Ilyasa Singkat
Mengutip dari buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul, Ahmad Fatih, S.Pd. (2022), meskipun kisah Nabi Ilyasa singkat, tetapi ikut berperan penting dalam dakwah Nabi Ilyas.
Dalam satu kisah, diriwayatkan bahwa Nabi Ilyasa bersembunyi bersama-sama Nabi Ilyas di sebuah gua karena diburu oleh Raja Baibak yang zalim.
ADVERTISEMENT
Saat keluar dari persembunyian, Nabi Ilyasa bersama Nabi Ilyas pergi berdakwah kepada Bani Israil. Kisah tentang Nabi Ilyasa juga disebutkan dalam QS. Al-An'aam ayat 86:
Wa ismâ‘îla walyasa‘a wa yûnusa wa lûthâ, wa kullan fadldlalnâ ‘alal-‘âlamîn
Artinya: "(Begitu juga kepada) Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Luth. Tiap-tiap mereka Kami lebihkan daripada (umat) seluruh alam (pada masanya)."
Berikut adalah kisah Nabi Ilyasa singkat, mulai dari kelahiran dan masa kanak-kanaknya, mukjizat yang dimiliki, perjalanan dakwah, hingga rujukan dalam Al-Qur'an yang menyebutkan nama "Ilyasa":
Masa Kanak-kanak
Nabi Ilyasa adalah putra dari paman Nabi Ilyas yang berasal dari garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas sendiri.
Di masa kecilnya, Ilyasa hidup menderita bersama ibunya dan ditemukan oleh Nabi Ilyas yang hendak bersembunyi di sebuah rumah, karena dikejar kaumnya yang ingin membunuhnya.
ADVERTISEMENT
Dari kisah ini memungkinkan bahwa tempat tinggal Nabi Ilyasa berada di sekitar lembah Sungai Yordania. Kemudian, Nabi Ilyas mengasuh Ilyasa dan menjadikannya anak angkat.
Mengutip Kisah Para Nabi, Imam Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh H. Dudi Rosyadi (2011), Muhammad bin Ishaq mengatakan, "Nama orang itu adalah Ilyasa bin Akhtub."
Lalu dalam kitab tarikhnya pada bagian huruf "yaa", Al-Hafizh Abul Qasim Ibnu Asakir menyebutkan, "Ilyasa, ia adalah keturunan dari Ibnu Adiy bin Sutelah bin Efraim bin Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim."
Dikatakan, bahwa ia adalah sepupu Nabi Ilyas. Dikatakan pula, bahwa ketika Ilyas bersembunyi di Gunung Qasiyun (di Damaskus ketika ia melarikan diri) dari Raja Ba'labak, kemudian Ilyasa ikut bersamanya di gua tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika Ilyas diangkat ke atas langit, maka ia mengangkat Ilyasa sebagai penerusnya. Lalu ia juga dianugrahkan oleh Allah sebagai seorang nabi.
Menurut penjelasan dari buku tersebut, keterangan ini dikutip dari riwayat Abdul Mun'im bin Idris bin Sinan, dari ayahnya, dari Wahab bin Munabbih.
Kemudian Ibnu Asakir juga menyebutkan tentang bacaan yang berbeda dari bacaan biasanya (al-yasa'), yaitu dengan menggunakan tasydid pada huruf "laam", yakni al-laysa'. Dan, nama ini adalah salah satu nama nabi.
Dalam persembunyiaannya, Nabi Ilyas menemukan Ilyasa kecil sedang sakit. Atas izin dari ibunya, Nabi Ilyas berusaha untuk menyembuhkan Ilyasa dan membimbingnya.
Ilyasa yang kemudian ikut Nabi Ilyas, sering dibawa serta berdakwah menyampaikan risalah kenabian. Nabi Ilyasa disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an bersanding dengan nabi-nabi lainnya, yaitu pada firmannya di QS. Al-An'am ayat 86 dan Shad ayat 48.
ADVERTISEMENT
Wadzkur ismâ‘îla walyasa‘a wa dzal-kifl, wa kullum minal-akhyâr
Artinya: "Ingatlah Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik." (QS Shad: 48).
Sebagai Penerus Kenabian Nabi Ilyas a.s.
Ketika Nabi Ilyas sudah berusia lanjut, sementara pekerjaan dakwahnya harus tetap diteruskan, Allah Swt. mengutus Nabi Ilyasa untuk melanjutkan tugas dakwah Nabi Ilyas kepada kaum Bani Israil. Sejak diangkat sebagai anak, Ilyasa menjadi pengikut setia Nabi Ilyas.
Setelah Nabi Ilyas wafat, Ilyasa-lah yang meneruskan dakwah beliau. Nabi Ilyasa a.s. menyampaikan ajaran-ajaran yang ditinggalkan Nabi Ilyas tentang ketuhanan dan keimanan kepada kaumnya.
Dalam perjalanan dakwahnya, Ilyasa mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa. Pada akhirnya, peringatan Nabi Ilyasa kepada kaumnya membuahkan hasil.
Mereka takut dengan siksaan Allah Swt. sehingga menaati perintah dan ajaran Ilyasa. Namun, setelah Nabi Ilyasa meninggal dunia, kaumnya kembali ke jalan sesat.
Dari hari ke hari, mereka semakin kufur dan durhaka kepada ajaran-ajaran Allah Swt. yang pernah disampaikan Ilyasa semasa hidupnya. Karena keingkaran mereka, Allah Swt. melenyapkan dan menarik kembali nikmat yang diberikan kepada mereka.
Pada masa itulah Nabi Yunus lahir. Nama Ilyasa hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an. Dalam surah al-An'am ayat 86 dikatakan:
"... dan Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth. Masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)."
ADVERTISEMENT
Sementara itu dalam surah Shad ayat 48 dikatakan: "Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik."
Penjelasan lainnya tentang kisah Nabi Ilyasa a.s. juga diterangkan dalam buku Kisah Para Nabi oleh Imam Ibnu Katsir diriwayatkan dari Ishaq bin Bisyr Abu Hudzaifah, dari Said, dari Qatadah, dari Hasan, ia berkata, "Setelah Ilyas, kemudian dilanjutkan oleh Ilyasa. Ia berdakwah kepada umatnya untuk kembali ke jalan Allah, dan setelah sekian lama ia meneruskan ajaran dan syariat yang dibawa oleh Ilyas, akhirnya ajal menjemputnya.
Setelah Ilyasa, kaum Bani Israil sangat berubah, mereka menyimpang dari ajaran Allah dan selalu berbuat maksiat. Bahkan orang-orang yang bengis bermunculan, dan mereka tak segan- segan untuk membunuh para nabi yang diutus kepada mereka.
ADVERTISEMENT
Di antara mereka ada satu raja yang juga sesat dan keras kepala. Dikatakan, bahwa raja tersebut adalah raja yang dijamin oleh Dzulkifli untuk masuk ke dalam surga, apabila ia mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah.
Mukjizat yang Dimiliki Nabi Ilyasa a.s.
Dalam menjalankan misi dakwahnya meneruskan Nabi Ilyas dan akibat ketakwaannya kepada Allah Swt. Nabi Ilyasa dibekali dengan mujizat. Adapun mukjizat yang dimiliki Nabi Ilyasa a.s. antara lain:
ADVERTISEMENT
Wafatnya Nabi Ilyasa a.s.
Ketika memasuki usia senja, Nabi Ilyasa a.s. menyadari bahwa masa dakwahnya telah memasuki masa akhir. Menurut sebuah riwayat dari Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim, Nabi Ilyasa a.s. mencari seseorang yang dapat bisa melanjutkan dakwahnya kepada Bani Israil.
Hingga akhirnya, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang ibadahnya kuat serta mengamalkan ajaran Nabi Ilyasa a.s., lalu dipilihnya laki-laki itu sebagai penerusnya.
Sebagian ulama meyakini bahwa laki-laki tersebut adalah Dzulkifli yang nantinya juga akan menjadi seorang nabi meneruskan ajaran Nabi Ilyasa a.s. setelah wafat.
Sebagian umat Islam percaya bahwa makam Nabi Ilyasa a.s. berada di semenanjung Arab sebelah timur. Namun, ada pula yang percaya letak makamnya berada di Turki.
Sebagian lainnya mempercayai makam Nabi Ilyasa a.s. berada di Palestina.
ADVERTISEMENT
Hikmah dari Kisah Nabi Ilyasa a.s
Meskipun kisah Nabi Ilyasa singkat, tetapi sebagai umat Islam tetap ada hikmah yang bisa diambil sebagai manusia yang dipilih oleh Allah Swt. dalam menyampaikan risalah kenabian:
ADVERTISEMENT
Demikian kisah Nabi Ilyasa singkat yang ternyata hanya disebutkan dua kali dalam Al-Qur'an.
Meski demikian, sudah seharusnya sebagai umat Islam wajib mengimani kisah nabi dan rasul utusan Allah Swt. karena perannya dalam menyampaikan risalah ajaran kebenaran dari Allah. (LAIL)