Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Muhammad saw Singkat, dari Lahir hingga Wafat

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Januari 2025 16:31 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Muhammad saw. Singkat dari Lahir hingga Wafat. Unsplash/Artur A.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Muhammad saw. Singkat dari Lahir hingga Wafat. Unsplash/Artur A.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad saw adalah sosok teladan bagi seluruh umat Muslim. Kisah Nabi Muhammad saw singkat dari lahir hingga wafat, penuh dengan pelajaran dan hikmah yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan.
ADVERTISEMENT
Sejak lahir di Kota Mekah, Nabi Muhammad saw telah ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin dan pembawa wahyu. Dari kelahirannya yang sederhana hingga menjadi pemimpin besar, setiap fase hidupnya mengandung pelajaran berharga.

Kisah Nabi Muhammad saw Singkat dari Lahir hingga Wafat yang Penuh Hikmah

Ilustrasi Kisah Nabi Muhammad saw. Singkat dari Lahir hingga Wafat. Unsplash/Alev Takil.
Inilah kisah Nabi Muhammad saw singkat dari lahir hingga wafat yang menyentuh hati, meliputi perjalanan spiritual dan sosial beliau serta dampaknya terhadap dunia, yang terus dirasakan hingga saat ini.

1. Kelahiran Nabi Muhammad saw

Mengutip dari buku Kisah Nabi Muhammad SAW, Ajen Dianawati (2008: 4), Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awwal tahun Gajah di Kota Mekkah. Tepatnya dua bulan setelah pasukan Gajah menyerang Kota Mekkah.
Tahun ini disebut demikian karena bertepatan dengan peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah dari Habasyah yang ingin menghancurkan Ka'bah dengan menggunakan gajah.
ADVERTISEMENT
Namun, Allah Swt melindungi Ka'bah dengan mengirimkan burung ababil yang menggagalkan rencana tersebut, seperti yang diabadikan dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Fil.
Kelahiran Nabi Muhammad saw tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Islam, tetapi juga diiringi oleh berbagai keajaiban yang menandai datangnya seorang utusan Allah.
Nabi Muhammad saw lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Sayangnya, ayahnya meninggal dunia sebelum beliau dilahirkan, sehingga Nabi tumbuh sebagai anak yatim.
Setelah beberapa tahun dirawat oleh ibunya, Nabi Muhammad saw diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Dalam waktu singkat, Abdul Muthalib menyerahkan pengasuhan Nabi kepada Halimah Sa'diyah, wanita dari suku Bani Sa'ad yang menyusui Nabi selama empat tahun.
ADVERTISEMENT
Pengasuhan oleh Halimah dianggap membawa berkah dan kelimpahan bagi keluarganya. Ketika Rasulullah berusia enam tahun, ibunya Aminah mengajaknya untuk mengunjungi makam ayahnya di Yastrib (sekarang Madinah).
Dalam perjalanan pulang, Aminah jatuh sakit dan meninggal dunia di Abwa. Setelah kehilangan ibunya, Muhammad kecil diasuh oleh kakeknya hingga usia delapan tahun, hingga Abdul Muthalib juga wafat.
Selanjutnya, Nabi tinggal bersama pamannya, Abu Thalib, yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan mengajarkannya tentang berdagang. Kelahiran Nabi Muhammad saw menjadi fondasi bagi misi kenabiannya di kemudian hari.

2. Kehidupan Nabi Muhammad saw.

Ketika menginjak usia remaja, Nabi Muhammad saw mulai terlibat dalam perdagangan secara lebih serius. Sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw ketika menjadi nabi dimulai dengan penerimaan wahyu pertama di Gua Hira pada usia 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Qadar, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu dari Allah SWT, yang merupakan awal dari misi kenabiannya.
Wahyu pertama yang diterima adalah ayat-ayat dari Surah Al-Alaq, yang memerintahkan beliau untuk "Baca!" Momen ini sangat menentukan dan mengubah arah hidup Nabi Muhammad saw., yang sebelumnya dikenal sebagai seorang pedagang terhormat di Mekah.
Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad saw mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Beliau mengajak orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan sahabat, untuk memeluk ajaran Islam.
Golongan pertama yang menerima ajaran Islam adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar as-Siddiq. Meskipun begitu, dakwah beliau menghadapi penolakan keras dari kaum Quraisy yang merasa terancam oleh ajaran monoteisme yang dibawanya.
ADVERTISEMENT
Penindasan dan penganiayaan terhadap Nabi dan para pengikutnya semakin meningkat, sehingga mereka harus berjuang keras untuk mempertahankan keyakinan mereka.
Setelah tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk berdakwah secara terbuka. Beliau mulai menyampaikan pesan-pesan Islam di hadapan masyarakat Mekah dengan berani, termasuk di Bukit Shafa.
Namun, reaksi dari kaum kafir Quraisy sangat negatif; mereka mengejek dan mengolok-olok Nabi Muhammad saw, bahkan melakukan kekerasan terhadap beliau dan para pengikutnya.
Pada tahun kesepuluh kenabian, Nabi mengalami kehilangan besar dengan meninggalnya paman sekaligus pelindungnya, Abu Thalib, serta istrinya Khadijah. Kejadian ini membuat Nabi merasa sangat sedih dan terpuruk.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Allah Swt menghibur Nabi Muhammad saw. melalui peristiwa Isra' dan Mi'raj, di mana beliau diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi menerima perintah untuk melaksanakan salat lima waktu sehari semalam. Peristiwa ini tidak hanya memperkuat keyakinan Nabi tetapi juga memberikan semangat baru bagi umat Islam dalam menjalankan ajaran agama.
Melihat situasi yang semakin tidak aman di Mekah, Nabi Muhammad saw memutuskan untuk hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam karena di Madinah, beliau berhasil membangun masyarakat Islam yang kuat dan bersatu.
Di sana, Nabi Muhammad saw tidak hanya menjadi pemimpin rohani tetapi juga pemimpin politik yang bijaksana dengan menyusun Piagam Madinah sebagai dasar hukum masyarakat Islam yang berlandaskan keadilan dan persaudaraan.
Selama masa ini, penyebaran ajaran Islam semakin meluas hingga mencapai puncaknya dengan penaklukan kembali kota Mekah pada tahun 630 M, menandai keberhasilan misi kenabiannya dalam menyebarkan pesan Allah kepada umat manusia.
ADVERTISEMENT

3. Pernikahan Nabi Muhammad saw dengan Khadijah

Pernikahan Nabi Muhammad saw dengan Khadijah binti Khuwailid merupakan salah satu kisah yang paling terkenal dalam sejarah Islam. Khadijah, seorang janda yang berusia 40 tahun, adalah seorang saudagar kaya dan terhormat di Mekah.
Sementara itu, Nabi Muhammad saw pada saat itu berusia 25 tahun dan dikenal sebagai pemuda yang jujur dan amanah. Pertemuan mereka dimulai ketika Khadijah mempekerjakan Nabi untuk berdagang dengan barang dagangannya ke Syam.
Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad saw menunjukkan integritas dan kemampuan yang luar biasa dalam berdagang, sehingga Khadijah terkesan dengan sifat-sifat mulia beliau.
Setelah mendengar laporan dari Maisarah, budak Khadijah yang menemani Nabi dalam perjalanan dagang, tentang kejujuran dan akhlak mulia Nabi Muhammad saw, Khadijah merasa tertarik untuk menikahinya.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian mengutus Nafisah binti Munyah untuk menyampaikan maksudnya kepada Nabi Muhammad saw. Melalui utusan ini, Khadijah mengungkapkan ketertarikan dan harapannya agar Nabi mau menikahinya.
Menanggapi tawaran tersebut, Muhammad menyampaikan hal itu kepada pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib, yang kemudian membantu melamar Khadijah.
Pernikahan mereka dilangsungkan dengan penuh suka cita dan dihadiri oleh keluarga serta kerabat. Dalam pernikahan ini, Nabi Muhammad saw. memberikan mahar berupa 20 ekor unta betina muda, yang menunjukkan keseriusannya terhadap Khadijah.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam anak, yaitu dua anak laki-laki (Al-Qasim dan Abdullah) dan empat anak perempuan (Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah).
Meskipun dua putra mereka meninggal saat masih kecil, keempat putri mereka tumbuh dewasa dan menjadi bagian penting dalam sejarah awal Islam.
ADVERTISEMENT
Khadijah dikenal sebagai wanita yang mulia dan memiliki karakter yang kuat. Ia dijuluki "Ath-Thahirah" (yang suci) karena kesucian akhlaknya serta keteguhannya dalam menghadapi berbagai cobaan.
Kehidupan pernikahan Nabi Muhammad saw. dengan Khadijah bukan hanya sekadar hubungan suami istri, tetapi juga merupakan kemitraan spiritual yang erat dalam menyebarkan ajaran Islam.
Ketika Khadijah wafat pada tahun 619 Masehi, Nabi Muhammad saw sangat berduka atas kehilangan sosok pendukungnya yang setia ini, menjadikan momen tersebut sebagai salah satu titik terendah dalam hidupnya sebelum beliau melanjutkan misi kenabiannya.

4. Nabi Muhammad saw Wafat

Wafatnya Nabi Muhammad saw. terjadi pada tanggal 8 Juni 632 Masehi, bertepatan dengan 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah. Peristiwa ini menandai akhir dari kehidupan nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk umat manusia.
ADVERTISEMENT
Sebelum wafat, Nabi Muhammad saw mengalami sakit yang cukup lama, dimulai setelah pelaksanaan Haji Wada' atau haji perpisahan. Meskipun dalam keadaan sakit, beliau tetap memimpin shalat berjamaah dan memberikan arahan baik kepada umat Islam.
Pada hari-hari terakhirnya, kondisi kesehatan Nabi Muhammad saw. semakin memburuk. Beliau meminta untuk dipindahkan ke rumah istrinya, Aisyah binti Abu Bakar, di mana beliau menghabiskan waktu-waktu terakhirnya.
Detik-detik terakhir kehidupan Nabi Muhammad saw diwarnai dengan momen haru ketika beliau wafat di pangkuan Aisyah. Beliau sempat berbicara dengan anaknya Fatimah dan cucunya Hasan serta Husain, memberikan pesan kasih sayang kepada mereka.
Wafatnya Nabi Muhammad saw. membawa duka mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Banyak sahabat yang tidak percaya bahwa beliau telah tiada, dan Abu Bakar as-Siddiq, sahabat terdekatnya, mengingatkan umat bahwa,
ADVERTISEMENT
"Barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat."
Peristiwa ini menandai transisi penting dalam sejarah Islam, di mana umat Muslim harus menghadapi tantangan baru dalam melanjutkan ajaran dan kepemimpinan setelah kepergian sosok yang mereka cintai dan hormati.
Itulah kisah Nabi Muhammad saw singkat dari lahir hingga wafat yang menyentuh hati. (HEN)