Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Komponen Abiotik: Pengertian dan Unsur-unsurnya
16 Desember 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara umum, pengertian komponen abiotik adalah anggota ekosistem yang terdiri atas segala sesuatu yang tak hidup. Komponen tak hidup dapat pula disebut lingkungan.
ADVERTISEMENT
Komponen abiotik dalam ekosistem terdiri dari udara, air, tanah, mineral, cahaya, derajat keasaman (pH), suhu, dan kelembapan. Untuk mengetahui lebih jelas terkait unsur-unsur dari komponen abiotik ini, simak pembahasan berikut.
Pengertian dan Unsur-Unsur Komponen Abiotik
Dikutip dari Biologi Interaktif Kelas X IPA oleh Wijaya Jati, komponen abiotik adalah seluruh komponen yang bersifat non-hayati atau tak hidup dalam ekosistem. Komponen abiotik tersusun atas beberapa macam unsur, di antaranya:
1. Udara
Nitrogen merupakan gas penyusun udara terbesar. Gas ini diperlukan makhluk hidup untuk membentuk protein dan persenyawaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Hewan dan manusia tidak mampu memanfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Nitrogen baru dapat dimanfaatkan oleh hewan dan manusia dalam bentuk persenyawaan protein dan asam amino yang dibentuk oleh tumbuhan.
Oksigen dibutuhkan untuk pernapasan oleh tumbuhan, hewan, dan manusia. Sementara karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan dalam fotosintesis.
2. Air
Sekitar 71% dari permukaan bumi ditutupi oleh air . Air merupakan komponen yang sangat penting penting untuk menunjang adanya kehidupan. Sekitar 80-90% tubuh makhluk hidup tersusun oleh air.
Air digunakan sebagai pelarut dalam sitoplasma, tempat berlangsungnya reaksi kimia tubuh, menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan.
3. Tanah dan Mineral
ADVERTISEMENT
4. Cahaya Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi makhluk hidup di bumi. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari secara langsung dalam fotosintesis, sedangkan hewan dan manusia memanfaatkan cahaya matahari melalui tumbuhan dan produsen lain.
5. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasamaan atau pH merupakan angka yang menerangkan tentang tingkat keasaman suatu zat atau lingkungan.
pH berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup . Pada umumnya, makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau terlalu basa. Sebagian besar makhluk hidup memerlukan lingkungan dengan pH yang netral (ph 7).
6. Suhu dan Kelembapan
Suhu lingkungan sangat memengaruhi makhluk hidup. Suhu lingkungan ditentukan oleh banyaknya sinar matahari yang diserap oleh komponen penyusun ekosistem.
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup pada kisaran suhu 0 sampai 40 derajat Celsius. Suhu ideal bagi kelangsungan makhluk hidup sekitar 27 derajat Celsius.
Oleh karena itu, Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dengan suhu hangat sepanjang tahun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Sebab banyak makhluk hidup yang dapat bertahan hidup pada kondisi ini.
Kelembapan merupakan gambaran banyaknya uap air yang terdapat dalam udara. Kelembapan penting bagi makhluk hidup untuk menjaga agar tidak terjadi penguapan berlebih dari tubuhnya.
(SFR)