Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Komponen Perencanaan Usaha yang Penting Diketahui
4 November 2021 12:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam sebuah bisnis, menetapkan perencanaan usaha sangatlah penting. Pasalnya, perencanaan usaha begitu dibutuhkan oleh berbagai pihak, mulai dari investor, kreditur, manajemen perusahaan, pemerintah, serta masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Rencana Usaha yang Rasional (2005: 18), perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu.
Dalam suatu kegiatan usaha, perencanaan merupakan aspek yang perlu diperhatikan agar sebuah usaha dapat berkembang. Melalui perencanaan yang benar, pelaku bisnis akan terbantu untuk menetapkan target jangka pendek maupun panjang.
Perencanaan usaha terdiri dari komponen-komponen tertentu. Lantas, apa saja komponen-komponennya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Komponen Perencanaan Usaha
Untuk memulai bisnis, pada umumnya terdapat enam komponen perencanaan usaha yang perlu dipersiapkan oleh para pelaku bisnis.
Merangkum dalam buku Industri Aneka Ternak SMK Kelas XIII Semester 1 karya Ir. Hieronymus Budi Santoso (2021; 12), berikut komponen-komponennya.
ADVERTISEMENT
1. Membuat Deskripsi Bisnis
Komponen ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan pelaku bisnis dalam perencanaan usaha. Tujuannya untuk menjelaskan secara singkat bidang usaha yang hendak dijalankan, serta potensinya untuk dapat bertahan dan berkembang di masa mendatang.
Deskripsi bisnis juga harus memuat rencana inovasi dan evaluasi, agar produk dapat bertahan di pasaran.
2. Strategi Pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas untuk mengenalkan produk bisnis, agar konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Strategi pemasaran harus berasal dari analisis pasar yang telah dilaksanakan dengan teliti, sebagai kekuatan untuk menentukan target pembeli.
Dalam komponen ini, pelaku bisnis membutuhkan analisis SWOT (strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman)) agar bisa mengenal keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk.
ADVERTISEMENT
Melalui hasil analisis SWOT ini, pelaku bisnis dapat menentukan strategi pemasaran yang sesuai, serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
3. Memahami Pesaing dan Tingkat Persaingan
Selanjutnya, pelaku bisnis harus bisa mengenal dan memahami pesaingnya di pasaran. Pelaku bisnis bisa melakukannya dengan hasil dari analisis SWOT sebelumnya, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing di pasar yang sama.
Dengan demikian, pelaku bisnis bisa menerapkan beberapa strategi dalam memasarkan produknya.
4. Desain Pengembangan
Perencanaan pada desain dan pengembangan produk perusahaan sangat penting untuk diterapkan. Komponen ini penting dalam proses produksi dan penjualan agar pelaku bisnis dapat mengetahui kekuatan serta kendala yang dihadapinya.
Manfaat lain dari desain pengembangan produk adalah untuk mengetahui rencana usaha di masa mendatang, yang berpengaruh pada perencanaan pembiayaan bisnis. Dengan kata lain, bisa menetapkan anggaran biaya bagi dana produksi yang sesuai budget.
5. Rencana Operasional dan Manajemen
ADVERTISEMENT
Perencanaan operasional dan manajemen sangat penting, karena ruang lingkupnya cukup luas dalam perjalanan sebuah bisnis. Perencanaan ini bertujuan untuk menjelaskan kinerja usaha, agar bisa terus berjalan dan berkelanjutan.
Logistik perusahaan menjadi fokus rencana operasional ini, termasuk tanggung jawab dan tugas pihak manajemen, penetapan prosedur kerja antar-divisi perusahaan, serta penyusunan anggaran operasional perusahaan.
6. Perhitungan Biaya
Dalam perhitungan biaya, modal awal untuk memulai suatu usaha baru dianggap penting. Hal ini terkait sumber dana perusahaan serta cara mengelola dana tersebut agar dapat lebih efisien.
Perusahaan harus mempersiapkan dana untuk persediaan bahan baku, pembelian alat produksi, biaya marketing, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, dana dapat digunakan secara lebih efisien, agar tidak terjadi kekurangan.
ADVERTISEMENT
Untuk perhitungan biaya, diperlukan adanya laporan keuangan perencanaan, laporan neraca perencanaan, laporan arus kas, serta laporan pengembalian modal.
Jika perlu, perusahaan bisa bekerja sama dengan jasa penyedia layanan akuntansi, untuk membuat analisis keuangan usaha sesuai perencanaan bisnis.
(VIO)