Konten dari Pengguna

Konfigurasi Elektron Gas Mulia sebagai Penyebab Kestabilan Unsur Gas Mulia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Januari 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses konfigurasi elektron dalam ilmu kimia. Foto: The Organic Chemistry Tutor
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses konfigurasi elektron dalam ilmu kimia. Foto: The Organic Chemistry Tutor
ADVERTISEMENT
Konfigurasi elektron gas mulia adalah salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran kimia. Materi ini membahas mengenai proses konfigurasi elektron pada unsur-unsur gas mulia.
ADVERTISEMENT
Konfigurasi elektron gas mulia bertujuan untuk menjelaskan konsep ikatan kimia, sifat laser, semikonduktor dari unsur-unsur gas mulia.
Simak pembahasan konfigurasi elektron gas mulia di bawah ini untuk memahami proses konfigurasi elektron pada unsur gas mulia lebih lanjut.

Konfigurasi Elektron

Sebelum membahas proses konfigurasi elektron pada unsur-unsur gas mulia, alangkah baiknya untuk memahami apa yang dimaksud dengan proses konfigurasi elektron terlebih dahulu.
Secara sederhana, konfigurasi elektron dapat diartikan sebagai susunan elektron dalam masing-masing kulit. Konfigurasi elektron juga bisa disebut sebagai proses penataan elektron dalam atom.
Menurut Dra. Hj. Zaenab, M.Si dalam buku Pembelajaran Kimia dengan Model Two Stay Two Stray (TSTS), terdapat dua sistem konfigurasi elektron, yaitu konfigurasi elektron berdasarkan kulit dan konfigurasi elektron berdasarkan subkulit.
Konfigurasi elektron adalah proses penataan elektron dalam atom. Foto: Freepik.com
Konfigruasi elektron adalah proses yang dapat dijelaskan menggunakan teori yang dikemukan oleh Bohr, yakni teori atom Bohr dan teori atom Mekanika Kuantum
ADVERTISEMENT
Menurut Bohr, konfigurasi elektron adalah pengisian elektron yang dimulai dari tingkat energi (kulit) yang paling rendah, yaitu kulit K (kulit pertama, n = 1).
Kemudian, jika kulit pertama (kulit K) sudah terisi penuh, elektron kemudian mengisi kulit tingkat berikutnya yaitu kulit L (kulit ke dua, n = 2), dan seterusnya
Berbeda dengan teori atom Bohr, model atom mekanika kuantum menerangkan bahwa elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat–tingkat energi tertentu (kulit atom).
Pada setiap kulit atom terdiri atas subkulit yang merupakan kumpulan orbital (tempat kebolehjadian ditemukan adanya elektron).

Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Konfigurasi elektron dapat terjadi pada golongan unsur-unsur gas mulia. Menurut Fadillah Okty Myranthika, M.Pd dalam buku Kimia Kelas X SMA, gas mulia adalah unsur-unsur yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi.
Argon adalah salah satu contoh unsur yang tergolong gas mulia. Foto: Freepik.com
Gas mulia pada tabel sistem periodik unsur kimia berada di golongan VIIIA. Gas mulia terdiri dari He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), Rn (Radon).
ADVERTISEMENT
Gas mulia memiliki kestabilan yang sangat tingi akibat proses konfigruasi elektron yang terjadi di dalamnya. Berikut ini adalah konfigurasi elektron dari unsur gas mulia:
2He = 1s2
10Ne = 1s2 2s2 2p6
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
54Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
86Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
Konfigurasi elektron gas mulia digunakan untuk menyederhanakan atau meringkas penulisan konfigurasi elektron unsur yang lain.
Contohnya, penulisan elektron unsur 21Sc, penulisannya adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 , jika disederhanakan menjadi 21Sc = [Ar] 4s2 3d1.
ADVERTISEMENT
(SAI)