Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Konservasi Lahan: Definisi dan Metodenya
21 Oktober 2021 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Konservasi Tanah dan Air yang ditulis oleh Ni Gusti Ketut Roni, konservasi lahan dalam arti luas ialah penempatan setiap bidang tanah dengan cara penggunaan dan perawatan sesuai kebutuhan tanah.
Teknik pemeliharaan lahan di Indonesia terdiri dari tiga prinsip utama. Pertama, perlindungan permukaan tanah terhadap hujan. Kedua, peningkatan kapasitas infiltrasi tanah seperti pemberian bahan organik atau peningkatan penyimpanan air . Ketiga, pengurangan laju aliran permukaan sehingga menghambat material tanah dan hara terhanyut.
Konservasi lahan memiliki empat metode dengan ciri khasnya tersendiri, yaitu:
Konservasi dengan Metode Vegetatif
Teknik konservasi lahan secara vegetatif berarti memanfaatkan tanaman atau vegetasi maupun sisa-sisa tanaman sebagai media pelindung tanah dari erosi. Metode lainnya, yakni menghambat laju aliran permukaan, meningkatkan kandungan lengas tanah, dan memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia , maupun biologi.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat:
Konservasi dengan Metode Teknis
Konservasi pertanian lahan kering juga bisa dilakukan dengan metode teknis. Cara pemeliharaannya, yaitu mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak lapisan olah tanah yang bermanfat bagi pertumbuhan tanaman.
Konservasi dengan metode teknis ini biasa dilakukan dengan berbagai alternatif penanganan. Pemilihannya tergantung dari kondisi di lapangan. Beberapa teknik yang dapat dilakukan di antaranya:
ADVERTISEMENT
Konservasi dengan Metode Mekanis
Cara mekanis adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanah.
Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi, dan menampung serta menyalurkan aliran air permukaan.
Teknik konservasi mekanis disebut juga dengan sipil teknis. Istilah tersebut mengacu pada upaya menciptakan fisik lahan atau merekayasa bidang lahan pertanian hingga sesuai dengan prinsip konservasi tanah sekaligus air. Teknik ini juga meliputi:
Konservasi dengan Metode Kimiawi
Metode ini dilakukan dengan memakai bahan-bahan kimia organik maupun anorganik. Tujuannya, untuk memperbaiki sifat tanah dan menekan laju erosi.
ADVERTISEMENT
Teknik ini jarang digunakan petani karena keterbatasan modal, kesulitan pengadaan, dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan pemanfaatan bahan-bahan alami.
(FNS)