Konten dari Pengguna

Kucing Demam dan Tidur Terus, Apa Penyebabnya?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 September 2023 9:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kucing yang demam dan tidur terus. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing yang demam dan tidur terus. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah demam. Namun, jika kucing demam dan tidur terus, ini bisa menjadi tanda bahwa kucing mengalami masalah kesehatan yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, kucing memiliki siklus tidur yang tidak menentu. Sebagian kucing yang sehat bahkan memiliki kebiasaan tidur sepanjang hari. Menurut laman Animal Emergency Center, siklus tidur kucing yang sesuai usianya adalah:
Meskipun kucing sering tidur merupakan hal yang wajar, jika kondisi ini disertai demam dan gejala lain, maka bisa disebabkan oleh masalah yang serius. Lantas, apa saja penyebabnya?
ADVERTISEMENT

Penyebab Kucing Demam dan Tidur Terus

Ilustrasi kucing yang mengalami demam dan tidur terus. Foto: Pexels
Dikutip dari laman Properties Animal Clinic, berikut adalah beberapa penyebab kucing demam dan tidur terus yang perlu diwaspadai.

1. Infeksi Virus, Bakteri, atau Parasit

Infeksi virus, bakteri, atau parasit dapat membuat kucing mengalami sejumlah gejala, termasuk demam, kelelahan, dan tidur terus-menerus.
Beberapa infeksi virus yang umum menyerang kucing dan menyebabkan kondisi ini adalah Feline Upper Respiratory Infection (FURI) dan Feline Leukemia Virus (FeLV).
Sementara itu, infeksi bakteri bisa disebabkan oleh masalah seperti gigi yang patah atau terinfeksi, abses akibat gigitan, dan infeksi internal. Adapun infeksi parasit biasanya berasal dari paparan kotoran hewan lain yang terkontaminasi.

2. Cedera

Kucing biasanya sangat aktif dan suka melompat dari tempat tinggi atau berlari dengan cepat. Aktivitas ini terkadang dapat menyebabkan cedera, seperti ketegangan otot atau ligamen yang robek.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi ini, kucing secara alami akan tidur lebih banyak untuk memulihkan diri pascacedera. Apabila ada infeksi pada luka atau cedera yang dialami, maka kucing juga bisa mengalami demam dan gejala lainnya.

3. Gangguan Pernapasan

Kucing dapat mengalami berbagai gangguan pernapasan, seperti asma dan infeksi bakteri, virus, atau jamur pada saluran pernapasan. Kondisi ini dapat mengganggu aliran oksigen ke darah, sehingga mengakibatkan kucing menjadi lesu dan cenderung tidur terus-menerus.
Pernapasan yang terganggu dapat disertai dengan gejala lain, seperti peningkatan laju pernapasan, terengah-engah, batuk, dan demam. Kondisi ini sangat serius dan harus segera ditangani oleh dokter hewan.

4. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular, seperti kardiomiopati hipertrofik, juga dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan demam. Kardiomiopati hipertrofi adalah suatu kondisi ketika salah satu bagian dari jantung menebal tanpa penyebab yang jelas.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efisien, sehingga dapat mengakibatkan kelemahan dan kelesuan pada kucing.

5. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu dapat membuat kucing demam dan tidur lebih lama dari biasanya, seperti:
Hipertiroidisme, yakni kondisi yang terjadi ketika kelenjar tiroid kucing terlalu aktif, sehingga mengakibatkan peningkatan metabolisme dan penurunan berat badan yang drastis.
Diabetes, yakni peningkatan kadar gula darah dalam tubuh kucing. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelesuan, sering tidur, dan peningkatan suhu tubuh.
Kanker. Beberapa jenis kanker tertentu dapat memengaruhi kesehatan kucing dan menyebabkan beberapa gejala, seperti kelemahan dan demam.
(SFR)