Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kumpulan Niat untuk Berpuasa Wajib dan Sunnah
7 Januari 2022 1:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Niat untuk berpuasa adalah salah satu rangkaian yang perlu dilakukan oleh umat Islam ketika ingin melakukan ibadah puasa. Niat merupakan langkah awal yang dilakukan dalam melaksanakan ibadah puasa. Untuk itu, umat muslim wajib untuk mengetahui isi dari niat berpuasa.
ADVERTISEMENT
Hasbiyallah dalam bukunya yang berjudul Fiqih Kelas XI menyebutkan puasa adalah suatu ibadah yang mana umat Islam diminta untuk menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkannya sejak terbit fajar sampai terbenam matahari dengan disertai niat.
Niat untuk Berpuasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan, biasanya dilakukan selama 30 hari secara penuh. Berikut niat untuk berpuasa di bulan Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
(Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa)
Artinya:
Niat ini sebaiknya diucapkan ketika setelah sahur, yang mana menandakan bahwa seseorang siap untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan.
Niat untuk Ganti Puasa Ramadan
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang wajib untuk dilakukan umat Islam. Apabila terdapat halangan yang menggugurkan kewajiban seseorang dalam puasa, seperti sakit, haid, dan sebagainya, orang tersebut wajib untuk mengganti puasanya di lain waktu.
Berikut niat untuk puasa untuk mengganti puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ)
ADVERTISEMENT
Artinya:
Niat untuk Berpuasa Senin-Kamis
Puasa Senin-Kamis adalah puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis dengan cara pelaksanaanya yang tidak berbeda dengan puasa Ramadhan. Bedanya adalah hukum puasa Senin-Kamis adalah sunnah.
1. Puasa sunnah hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
(Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala)
Artinya:
2. Puasa sunnah hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
(Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala )
Artinya:
Niat untuk Berpuasa Daud
Dikutip dari buku Pengantar Hidup Sehat Siram Jaman karya Gun Gunansah, puasa Daud adalah ibadah puasa sunnah yang awalnya dijalankan oleh Nabi Daud dengan cara berpuasa selang-seling sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
Berikut niat untuk puasa Daud:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala)
Artinya:
Niat untuk Berpuasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disebut sebagai puasa Arafah karena jatuh pada hari Arafah, yakni hari ketika umat Islam yang melaksanakan ibadah haji melakukan wukuf di padang Arafah.
Hukum puasa Arafah adalah sunnah, yang mana setiap umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa ini.
Niat untuk puasa Arafah yang dilafalkan pada malam hari adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa)
ADVERTISEMENT
Artinya:
Adapun lafal niat puasa yang diniatkan pada pagi hari ialah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa)
Artinya:
(SAI)