Konten dari Pengguna

Kumpulan Peribahasa Melayu yang Penuh Makna beserta Contoh Kalimatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
1 September 2023 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kumpulan peribahasa Melayu yang penuh makna. Foto:  Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kumpulan peribahasa Melayu yang penuh makna. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Peribahasa Melayu masih sering dipakai dalam percakapan sehari-hari, khususnya masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera. Kumpulan peribahasa Melayu sarat akan ajaran moral, nilai adat, dan petuah untuk menjalani kehidupan yang baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Sapinah Haji Said dalam Kamus Peribahasa Melayu, kebiasaan orang-orang Melayu menggunakan peribahasa dalam percakapan sehari-hari tidak lepas dari karakter masyarakatnya.
Orang-orang Melayu memiliki karakter santun dan lemah lembut, sehingga lebih senang mencurahkan isi hati dan pikiran melalui kata-kata indah dan kiasan.

Kumpulan Peribahasa Melayu

Ilustrasi kumpulan peribahasa Melayu yang penuh makna. Foto: Unsplash.
Dirangkum dalam buku Kamus Peribahasa Melayu karangan Sapinah Haji Said dan Koleksi Terindah Peribahasa Melayu yang ditulis oleh Ainon Mohd, berikut kumpulan peribahasa Melayu populer beserta makna dan contoh kalimatnya.

1. Melentur buluh biarlah dari rebungnya

Peribahasa melentur buluh biarlah dari rebungnya biasanya ditujukan untuk orang tua agar mendidik anaknya dengan baik sejak masih kecil. Hal ini karena anak-anak akan lebih mudah mengingat kebiasaan dan nilai-nilai yang diajarkan.
Contoh kalimat: Jangan marah jika anakmu dinasihati orang. Melentur buluh biarlah dari rebungnya.
ADVERTISEMENT

2. Adat dipakai baru, kain dipakai usang

Adat merupakan kebiasaan yang dilakukan suatu kelompok dan diwariskan secara turun temurun. Pesan dari peribahasa ini adalah untuk melestarikan adat dan budaya agar tidak termakan zaman.
Contoh kalimat: Orang Melayu mengekalkan adat menghormati orang tua. Adat dipakai baru, kain dipakai usang.

3. Alah bisa tegal kerana biasa

Alah bisa tegal kerana biasa dapat dijadikan sebagai kalimat motivasi saat mengalami kesulitan dalam belajar atau melakukan suatu pekerjaan. Arti peribahasa ini adalah suatu pekerjaan yang susah akan menjadi mudah apabila sering dilakukan. Semakin banyak dilatih, maka orang yang melakukannya akan menjadi mahir.
Contoh kalimat: Bahasa Inggris itu alah tegal kerana biasa. Memang menyulitkan di awal, tapi jika terus dilatih akan mahir juga.

4. Anak panah yang terlepas tidak akan kembali lagi

Peribahasa ini mengandung nasihat untuk selalu berhati-hati dalam berbicara. Kata-kata diibaratkan sebagai anak panah yang dapat melukai orang lain. Apabila sudah diucapkan, maka itu tidak bisa ditarik kembali dan akan terus diingat oleh orang.
ADVERTISEMENT
Contoh kalimat: Sudah banyak pertikaian akibat mulut yang celopar. Karena itu, hati-hatilah dalam bicara kerana anak panah yang terlepas tidak akan kembali lagi.

5. Air sama air kelak menjadi satu, sampah ke tepi jua

Frasa ‘air sama air’ menggambarkan hubungan keluarga yang erat dan tidak bisa dipisahkan, sedangkan sampah diibaratkan sebagai orang luar atau orang asing. Pesan dari peribahasa ini adalah larangan untuk ikut campur dalam masalah keluarga atau rumah tangga orang lain.
Contoh kalimat: Tak perlu ikut campur urusan keluarga orang, nanti kau sendiri yang akan merugi. Sebab pada akhirnya air sama air kelak menjadi satu, sampah ke tepi jua.

6. Baik membawa resmi padi daripada membawa resmi lalang

Peribahasa ini berisi nasihat agar bersikap rendah hati dan tidak sombong meskipun memiliki ilmu tinggi atau harta berlimpah.
Contoh kalimat: Belajarlah di negeri orang sampai kau menjadi orang terpandang. Tapi, baik membawa resmi padi daripada membawa resmi lalang.
ADVERTISEMENT

7. Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut

Peribahasa ini maknanya sama dengan di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung’. Saat pindah atau pergi ke tempat baru, seseorang harus menghormati adat, aturan, dan budaya di tempat tersebut.
Contoh kalimat: Ke mana pun kita pergi air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut agar tidak banyak musuh.
(GLW)