Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kumpulan Puisi tentang Tahun Baru Islam 1 Muharram
17 Juli 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merayakan datangnya bulan Muharram dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain doa bersama, lomba menulis puisi tentang Tahun Baru Islam bisa menjadi ide kegiatan para siswa di sekolah.
ADVERTISEMENT
Puisi atau sajak dapat menjadi media untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan terpendam tentang suatu hal yang dituangkan dalam kata-kata indah.
Bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata indah, puisi juga ditulis berdasarkan tema tertentu. Gagasan atau tema puisi biasanya dipilih dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya tentang Tahun Baru Islam.
Puisi bertema tahun baru Islam dapat berisi tentang kegembiraan penulis dalam menyambut bulan Muharram atau tentang refleksi diri. Selain itu, puisi yang dibuat juga harus menyisipkan pesan mengenai Tahun Baru Islam.
Pengertian dan Ciri-ciri Puisi
Sebelum mulai menulis puisi tentang tahun baru Islam, penting untuk mengetahui ciri-ciri sebuah sajak. Mengutip buku Evaluasi dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis dr Laili Etika Rahmawati, puisi adalah karya sastra yang sarat akan pesan moral dan nilai-nilai tertentu.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Pemilihan kata atau diksi perlu dilakukan secara cermat agar dapat menghasilkan rima yang menarik. Tak hanya menarik, diksi yang dipilih juga harus membuat pendengar atau pembaca m3mqhqmi pesan di dalamnya.
Menurut Asep Ganda Sadikin dalam buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk Kelas VIII, ciri-ciri puisi yaitu:
ADVERTISEMENT
Kumpulan Puisi tentang Tahun Baru Islam
Salah satu faktor penentu baik buruknya puisi adalah ketepatan pemilihan diksi dan keindahan rima. Karena itu, diperlukan latihan secara intens agar bisa membuat puisi yang bagus.
Selain memperbanyak latihan, penulis juga perlu membaca banyak membaca puisi untuk memperkaya diksi. Salah satunya dengan membaca kumpulan contoh puisi tentang Tahun Baru Islam berikut ini.
Contoh Puisi tentang Tahun Baru Islam 1
Judul: Tahun Baru Hijriyah oleh Kang Santono dikutip dari laman SMP Al Ghazali.
Kini telah tampak hilal Muharam,
menyisakan kenangan masa silam. Telah memasuki gerbang kehidupan baru, baik atau buruk pun belum tentu
Kehidupan silam hanya bisa dikenang
Sisa hidup pun kian berkurang
ADVERTISEMENT
Tantangan hidup kian menjulang
Perjalanan hidup tak selalu senang
Doa dan nasihat terus mengalun
menguntai makna yang penuh harap
Jalani hidup dengan penuh semangat
Semoga Allah selalu menuntun,
Menjauh dari hidup yang gelap
Hingga selamat dunia-akhirat.
Contoh Puisi tentang Tahun Baru Islam 2
Judul: Tahun Baru Islam oleh Asri dikutip dari Perpustakaan digital Scribd.
Selamat datang fajar baru Muharam nan agung
Mengawali kata maaf dariku dan memperbaiki kesalahan
Memanfaati kesempatan yang telah diberikan kepada daku
Memperbaiki ucapan dan rasa syukur kepada Rabbku
Semoga tahun baru Muharram memberi semangat yang baru
Tahun Muharram yang baru
Berikan titipan harapan
Berikan semangat baru
Berikan harapan baru
Tahun baru Muharram semoga memberi
Kebahagiaan yang baru
Semangat yang menderu
Berkah dan ridho ilahi yang tercapai
ADVERTISEMENT
Dan perbaiki masa depanku
Contoh Puisi Tahun Baru Islam 3
Judul: Lentera Nilam di Bulan Muharram oleh Irani Faazz dikutip dari Catatan Pena Musafir Kehidupan (2021)
Pesona adiwarna jumantara mendekapku dengan lengan hangatnya
Menari dengans iluet indah dari lambaian cahayanya
Decak rancak mentari tersenyum dengan paras anggunnya
Berharap aku mampu menyentuhnya dengan jemariku
Kini aku menatapnya dengan mata batinku
Ada suara lentik tengah diagungkan
Mewakili sekuntum hulubalang rasa dalam angan
Mengemas dri menjlma lengan-lengan impian
Potret masih mengajakku mengusup kembara
Mencari lentera dalam doa manusia mengudara
Masih sempat kurasakan epigrafi wajah baru yang setia melengkapi setapak pagiku
Senandung syahdu yang kini menyalip tinggal dalam sukmaku
Mengalai belai ceita rindu yang saling beradu
Gema Muharram kian merdua menggamit candu
ADVERTISEMENT
T’lah kututup masa lalu, kubuka lembaran baru
Contoh Puisi Tentang Tahun Baru Islam 4
Judul: Selamat Tahun Baru Kawan oleh KH Ahmad Mustofa Bisri dikutip dari NU Online
Kawan, sudah tahun baru lagi
Belum juga tibakah saatnya kita menunduk memandang diri sendiri
Bercermin firman Tuhan, sebelum kita dihisab-Nya
Kawan siapakah kita ini sebenarnya?
Muslimkah, mukminin, muttaqin,
kholifah Allah, umat Muhammadkah kita?
Khoirul ummatinkah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Allah dan yang ghaib rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan
Lebih pipih dari kain rok perempuan
Betapapun tersiksa, kita khusyuk didepan masa
Dan tiba tiba buas dan binal disaat sendiri bersama-Nya
Syahadat kita rasanya lebih buruk dari bunyi bedug,atau pernyataan setia pegawai rendahan saja.
ADVERTISEMENT
Kosong tak berdaya.
Shalat kita rasanya lebih buruk dari senam ibu-ibu
Lebih cepat dari pada menghirup kopi panas dan lebih ramai daripada lamunan 1000 anak pemuda.
Doa kita sesudahnya justru lebih serius memohon enak hidup di dunia dan bahagia d i urga.
Puasa kita rasanya sekadar mengubah jadwal makan minum dan saat istirahat, tanpa menggeser acara buat syahwat, ketika datang rasa lapar atau haus.
Kita manggut manggut, ooh...beginikah rasanya dan kita sudah merasa memikirkan saudara saudara kita yang melarat.
Zakat kita jauh lebih berat terasa dibanding tukang becak melepas penghasilanya untuk kupon undian yang sia-sia
Kalaupun terkeluarkan, harapan pun tanpa ukuran upaya-upaya Tuhan menggantinya lipat ganda
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri, mencari pengalaman spiritual dan material, membuang uang kecil dan dosa besar.
ADVERTISEMENT
Lalu pulang membawa label suci asli made in saudi "HAJI"
Kawan, lalu bagaimana dan seberapa lama kita bersama-Nya
atau kita justru sibuk menjalankan tugas mengatur bumi seisinya,
mensiasati dunia khalifahnya,
Kawan, tak terasa kita semakin pintar, mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita paling tidak kita semakin pintar berdalih
Kita perkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran,mengacau dan menipu demi keselamatan
Memukul, mencaci demi pendidikan
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tidak berbuat apa apa demi ketenteraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian pendek kata demi semua yang baik halallah sampai yang tidak baik.
Lalu bagaimana para cendekiawan, seniman, mubaligh dan kiai sebagai penyambung lidah Nabi
Jangan ganggu mereka
ADVERTISEMENT
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana-mana
Para kiai sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka di atas sana
Menikmati dan meratapi nasib dan persoalan mereka sendiri
(GLW)