Konten dari Pengguna

Lapisan Litosfer: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Material Penyusunnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
29 November 2023 15:42 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapisan Litosfer: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Material Penyusun. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Lapisan Litosfer: Pengertian, Struktur, Jenis, dan Material Penyusun. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, salah satunya adalah lapisan litosfer. Lapisan litosfer biasanya juga disebut kerak bumi, karena merupakan lapisan terluar bumi.
ADVERTISEMENT
Lapisan litosfer tersusun atas senyawa kimia yang mengandung SO2, batuan, dan mineral. Untuk lebih memahami, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Lapisan Litosfer

Pengertian Lapisan Litosfer. Foto: Pexels
Mengutip buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta oleh Hartono, lapisan litosfer berasal dari kata litos yang artinya batu, dan sfer = sphaira yang artinya bulatan/lapisan. Dengan demikian, secara literal, pengertian litosfer adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi.
Litosfer adalah lapisan yang mengikuti bentuk bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.200 km. Jadi litosfer adalah lapisan bumi paling luar yang paling luas dan paling tipis.
Terjepit di antara atmosfer di atas dan astenosfer di bawah, litosfer dapat mencapai kedalaman hingga 190 mil (300 kilometer), menurut The Geological Society.
ADVERTISEMENT
Litosfer sendiri tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya bergabung membentuk persenyawaan disebut mineral.
Batuan litosfer masih dianggap elastis. Meski begitu, tidak kental. Daktilitas mengukur kemampuan material padat untuk berubah bentuk atau meregang di bawah tekanan. Litosfer jauh lebih tidak ulet dibandingkan astenosfer.

Bagian-bagian Bumi

Bagian-bagian Bumi. Foto: Pexels
Dari penjelasan di atas, kamu pasti sudah memahami bahwa litosfer merupakan bagian utama bumi. Namun selain litosfer, terdapat beberapa bagian utama lainnya dari bumi.
Dalam modul Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan yang disusun Agus Pratomo, S.Pd dijelaskan bahwa menurut ahli geologi, Suees dan Wiechert struktur lapisan bumi struktur bumi dibagi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Kerak Bumi (Litosfer)

Kerak bumi merupakan lapisan bumi yang paling atas, mempunyai tebal 30 km sampai 40 km pada daratan, dan pada pegunungan ketebalannya bisa mencapai 70 km.
Berat jenis rata-rata 2,7 yang terdiri dari unsur-unsur dominan berupa oksigen, silisium dan aluminium, sehingga dinamakan lapisan sial. Kerak bumi dan selubung bumi bagian atas, disebut lithosfer.

2. Selubung Bumi

Selubung bumi atau mantel ketebalannya sampai kedalaman 1.200 km dari permukaan bumi. Berat jenis lapisan ini antara 3,4 sampai 4.
Unsur-unsur yang dominan pada selubung bumi adalah oksigen, silisium dan magnesium sehingga dinamakan sima.

3. Lapisan Antara (Intermediate Shell)

Lapisan antara atau mantel bumi (chalkosfera) yang merupakan sisi oksida dan sulfida dengan ketebalan 1.700 km dan berat jenis 6,4.
ADVERTISEMENT
Lapisan ini terbagi 2 yaitu lapisan yang terletak pada kedalaman antara 1.200 km sampai 1.250 km dinamakan Crofesima, berat jenis antara 4 sampai 5 terdiri dari unsur-unsur dominan oksigen, ferrum, silisium, magnesium, dan sedikit chromium.
Lapisan antara kedalaman 1.250 km sampai 2.900 km dinamakan Nifesima, berat jenis antara 5 sampai 6, unsur yang penting (dominan) adalah nikel.

4. Inti Bumi (The earth’s core)

Inti bumi disebut juga Barysfera. Lapisan ini diperkirakan mencapai kedalaman 5.500 km, banyak mengandung besi dan nikel sehingga disebut Nife, berat jenisnya antara 6 samapi 12 dengan rata-rata 9,6. Ketebalan inti bumi mempunyai jari-jari kurang lebih 3.500 km.

Struktur Lapisan Litosfer

Struktur Lapisan Litosfer. Foto: Pexels
Masih mengutip dari modul Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan, dijelaskan Holmes melakukan pembagian litosfer (kerak bumi) seperti berikut:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa litosfer merupakan lapisan yang paling atas dari tubuh bumi, lapisan ini secara umum terbagi menjadi dua, yaitu
ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Litosfer

Jenis-jenis Litosfer. Foto: Pexels
Menurut situs Space, litosfer bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni kerak samudera dan kerak benua.

1. Kerak Samudera

Kerak samudera relatif tipis dan padat. Kerak samudera sebagian besar terdiri dari batuan basal yang kaya akan silika dan magnesium.
Ketebalannya berkisar dari hanya beberapa mil di pusat penyebaran samudra seperti Punggung Bukit Atlantik Tengah, hingga 60 hingga 90 mil (100 hingga 150 km) di bawah cekungan samudra dewasa, menurut The Geological Society.

2. Kerak Benua

Kerak benua sebagian besar terdiri dari batuan granit yang kaya akan silika dan aluminium dan ketebalannya dapat mencapai hingga 190 mil (300 km).
Benua berada pada ketinggian yang lebih tinggi daripada dasar laut karena kerak benua kurang padat dibandingkan kerak samudera. Oleh karena itu, kerak benua "mengambang" lebih tinggi di mantel, menurut Universitas California, Santa Barbara.
ADVERTISEMENT

Material Penyusun Litosfer

Material Penyusun Litosfer. Foto: Pexels
Merujuk pada laman resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, material penyusun litosfer adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Berikut penjelasannya.

1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan. Batuan beku dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (pumice).
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
ADVERTISEMENT
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Batuan sedimen terbentuk dari endapan struktur batuan yang mudah lepas dan terbawa air, angin, serta es.
Batuan sedimen berdasarkan proses pembentukannya terdiri atas:
Batuan sedimen berdasarkan tenaga yang mengangkutnya terdiri atas:

3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf atau malihan adalah batuan yang terbentuk dari hasil perubahan batuan beku dan batuan endapan yang terjadi akibat proses metamorphosis.
ADVERTISEMENT
Penyebab perubahan batuan, yaitu suhu tinggi, tekanan tinggi, kombinasi suhu dan tekanan, serta penambahan bahan lain.
Menurut situs BAKAI Universitas Medan Area, batuan malihan terdiri dari tiga jenis, yakni:
Batuan malihan kontak adalah batuan metamorf yang terbentuk secara berurutan karena kenaikan suhu yang disebabkan batuan berdekatan dengan magma aktif.
Karena itu biasanya wilayah pembentukan batuan malihan kontak tidak terlalu luas. Misalnya Batuan marmer di Tulung Agung dan batu bata di Bukit Barisan.
Batuan malihan dinamo merupakan batuan metamorf yang terbentuk karena adanya tekanan yang tinggi disertai panas dan tumbukan.
Tekanan ini bisa berasal dari lapisan-lapisan lain yang berada di atas batuan. Contohnya adalah batu sabak.
ADVERTISEMENT
Batuan Malihan Kontak Pneumatalitis adalah jenis batuan malihan yang terbentuk karena adanya zat-zat lain yang memasuki batuan selama terjadinya proses metamorfosis (perubahan).
Sebenarnya prosesnya sama saja dengan batuan malihan kontak atau batuan malihan dinamo. Hanya saja saat proses itu ada zat-zat lain yang ikut masuk ke dalam batuan, sehingga menghasilkan batuan baru yang berbeda. Contoh kuarsa yang dimasuki gas Borium akan membentuk batu Topaz.
(DEL)