Layang-layang: Pengertian, Fungsi dan Cara Memainkannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2021 15:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Layang-layang merupakan salah satu permainan tradisional. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Layang-layang merupakan jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak hingga orang dewasa. Permainan ini hampir ditemukan di setiap penjuru daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Permainan layangan ini telah berlangsung dari zaman dahulu kala. Hal ini ditemukan dalam lukisan yang ditemukan di gua Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara yang memperlihatkan tradisi permainan layang-layang.
Ingin mengenal lebih jauh mengenai tradisi permainan layang-layang ini? Berikut penjelasan mengenai pengertian, cara memainkan, fungsi dari layang-layang.

Pengertian Permainan Layang-layang

Mengutip jurnal Nilai Edukasi Permainan Tradisional Layang-layang: Masyarakat Banten pada Masa Covid-19 yang disusun Arif Permana Putra, dkk, layang-layang merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke pengendali.
Permainan ini memanfaatkan kecepatan gerak angin sebagai alat pengangkatnya. Layang-layang memiliki banyak jenis, salah satunya layang aduan, jenis layangan yang paling banyak digunakan
Layang-layang sendiri merupakan permainan yang terbilang terjangkau dengan harga yang tidak terlalu mahal. Mainan tradisional ini juga mudah untuk didapatkan baik dengan membuat sendiri ataupun membeli.
ADVERTISEMENT

Fungsi Permainan Layang-layang

Layang-layang biasanya memiliki bentuk belah ketupat. Sumber: Pixabay.com
Selain berfungsi untuk menghibur, permainan layang-layang juga memiliki sejumlah fungsi di dalamnya, di antaranya:
1. Fungsi Ritual
Layang-layang memiliki fungsi ritual karena mainan tradisional ini dimainkan pada ritual tertentu. Contohnya, masyarakat Bali mempercayai layang-layang digunakan sebagai pelindung singgasana para dewa. Dewa layang-layang di Bali adalah Rare Angon.
Tak hanya masyarakat bali, masyarakat Sumatera Barat hingga saat ini memiliki kepercayaan pada layang-layang bertuah yang dapat memikat anak gadis yang bernama layang-layang hias dangung-dangung.
Di samping itu, masyarakat di Pulau Jawa juga menggunakan layang-layang mengusir serangga dan burung liar di ladang sawah.
2. Fungsi sebagai Alat Bantu Memancing
Layang-layang biasanya digunakan juga sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.

Cara Memainkan Layang-layang

Permainan tradisional layang-layang sangat mudah dimainkan. Kita hanya membutuhkan layang-layang yang sudah dikaitkan dengan benang serta tanah yang lapang untuk menjadi arena permainannya.
Dengan memanfaatkan angin yang ada, layang-layang yang akan dimainkan dinaikkan dengan menggunakan tali benang dan juga akan dikendalikan melalui tali tersebut.
Selain dimainkan untuk kesenangan, layang-layang juga bisa menjadi permainan yang dilombakan. Caranya dengan mengadu kekuatan antar satu layang dengan layang lainnya.
Selain dimainkan untuk kesenangan, layang-layang juga bisa menjadi permainan yang dilombakan. Sumber: Pixabay.com
Mengadu kekuatan layang-layang dilakukan dengan cara memutus benang lawan. Ketika layang-layang sudah dapat mengenai terkait benang lawan, segera benang layang-layang diulurkan, agar benang dapat memotong benang lawan.
ADVERTISEMENT
Agar benang lawan cepat terputus, kita sebaiknya memutar-mutar layang-layangnya. Kemudian layang-layang akan saling memotong. Untuk menentukan kalah atau menang tergantung kepada kekuatan benangnya atau dengan kata lain layang-layang yang putus itulah yang kalah.
(SAI)