Konten dari Pengguna

Lirik Lagu Natal di Hatiku dan Makna Hari Kelahiran Yesus

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 Desember 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi lirik lagu Natal di Hatiku. Unsplash.com/Toni-Cuenca
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lirik lagu Natal di Hatiku. Unsplash.com/Toni-Cuenca
ADVERTISEMENT
Lirik lagu Natal di Hatiku telah menjadi bagian penting dalam istimewanya perayaan Natal. Setiap tahun, Natal menjadi momen indah dan refleksi dari kehidupan yang penuh kedamaian.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.christianity.com, Natal adalah waktu yang penuh makna bagi umat Kristiani, membawa pesan kasih, pengharapan, damai, dan sukacita.

Lirik Lagu Natal di Hatiku

Ilustrasi lirik lagu Natal di Hatiku. Unsplash.com/Tom-Rickhuss
Berikut ini Lirik Lagu Natal di Hatiku selengkapnya yang bisa dinyanyikan saat merayakan momen Natal bersama dengan keluarga dan orang tersayang.
Natal terasa begitu berarti
Karena Yesus lahir ke dalam dunia ini
Bukan karena dunia layak untuk menerimanya
Tetapi karena Tuhan sangat mengasihi kita semua
Seperti palungan, layakkanlah hatiku menyambut-Mu, Tuhan
Seperti emas, kemenyan dan mur
Biar hidupku berkenan pada-Mu
Seperti palungan, layakkanlah hatiku menyambut-Mu, Tuhan
Seperti emas, kemenyan dan mur
Biar hidupku berkenan pada-Mu
Sebab Natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu
Lahir di hatiku
Hanya bersama-Mu Yesus, kurasakan selalu
ADVERTISEMENT
Indahnya Natal di hatiku
Seperti palungan layakkanlah hatiku menyambut-Mu, Tuhan
Seperti emas, kemenyan dan mur (Oh, seperti)
Biar hidupku berkenan pada-Mu
Sebab Natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu (Kasih-Mu)
Lahir di hatiku
Hanya bersama-Mu Yesus, kurasakan selalu (Selalu)
Indahnya Natal di hatiku
Bersama paduan suara Sorga ku bernyanyi
Kemuliaan di tempat maha tinggi (Maha tinggi)
Dan damai sejahtera di antara manusia
Yang hidup berkenan kapada-Mu
Sebab Natal tak akan berarti tanpa kasih-Mu (Takkan berarti tanpa kasihmu)
Lahir di hatiku (Lahir di hatiku)
Hanya bersama-Mu Yesus, kurasakan selalu (Selalu)
Indahnya Natal di hatiku (Natal di hatiku)
Indahnya Natal di hatiku (Natal di hatiku)
U-u, indahnya Natal di hatiku

Makna Natal dan Sejarahnya

Ilustrasi lirik lagu Natal di Hatiku. Unsplash.com/Sincerely-Media
Makna Natal bisa berbeda bagi setiap orang dan budaya, namun secara umum, Natal dirayakan sebagai hari raya Kristen yang memperingati kelahiran Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Bagi umat Kristen, Natal adalah waktu untuk merenungkan pentingnya kelahiran Yesus, dengan menekankan tema cinta, perdamaian, dan niat baik bagi semua.
Selain akar religiusnya, Natal telah berkembang menjadi perayaan budaya yang luas di berbagai belahan dunia.
Tradisi ini mencakup tukar-menukar hadiah, berkumpul bersama keluarga dan teman, menghias rumah dengan ornamen meriah, serta menyajikan makanan istimewa.
Namun, esensi Natal lebih dari sekadar kemeriahan. Ini adalah waktu refleksi spiritual yang mendalam tentang dasar-dasar iman Kristen.
Natal merayakan cinta Allah kepada dunia melalui kelahiran Sang Juruselamat, Yesus Kristus, sebagaimana dinubuatkan dalam Alkitab ratusan tahun sebelumnya.
Kata “Natal” dalam bahasa Inggris berasal dari istilah Cristes mæsse dalam bahasa Inggris Kuno, yang berarti Misa Kristus, pertama kali tercatat dalam dokumen sekitar tahun 1038.
ADVERTISEMENT
Istilah ini kemudian berkembang menjadi Cristemasse dalam bahasa Inggris Pertengahan. Secara etimologis, istilah tersebut mencerminkan inti dari perayaan ini, yaitu menghormati dan mengingat kelahiran Yesus Kristus.
Dalam tradisi Kristen, “Misa” merujuk pada perayaan Ekaristi, sebuah ibadah sakral yang memperingati kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Dengan merayakan “Misa Kristus,” para pengikut awal memuliakan kehadiran-Nya di dunia dan pesan keselamatan yang dibawa-Nya.
Istilah lain yang sering digunakan adalah “Xmas,” yang terkadang dianggap kontroversial. Namun, istilah ini memiliki akar yang mendalam dalam bahasa Yunani.
Huruf “X” merujuk pada huruf Yunani Chi, yang merupakan huruf pertama dalam kata Χριστός (Christos), yang berarti Kristus.
Jadi, “Xmas” bukanlah bentuk singkatan modern, melainkan istilah kuno yang tetap menekankan makna Natal sebagai perayaan Kristus.
ADVERTISEMENT
Kisah Natal dalam Alkitab tercatat dalam Injil Lukas 2:4-19:
“Yusuf pergi dari Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keturunan Daud. Ia mendaftarkan diri bersama Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Saat berada di sana, waktunya tiba bagi Maria untuk melahirkan. Ia melahirkan anak sulungnya, seorang putra, membungkusnya dengan kain lampin, dan meletakkannya di palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan.”
“Di padang, ada gembala yang menjaga kawanan domba mereka. Malaikat Tuhan muncul dan berkata, ‘Jangan takut, aku membawa kabar baik yang akan membawa sukacita besar bagi semua orang. Hari ini, di kota Daud, telah lahir Juru Selamat bagimu, yaitu Kristus, Tuhan. Ini tandanya: kamu akan menemukan seorang bayi yang dibungkus kain lampin dan terbaring di palungan.’”
ADVERTISEMENT
Kabar ini mengingatkan bahwa Natal bukan hanya tentang tradisi atau hadiah, tetapi juga tentang kedatangan Sang Juruselamat.
Malaikat menyampaikan pesan harapan, kedamaian, dan sukacita yang relevan untuk semua orang hingga hari ini.
Makna Natal sebagai perayaan Sang Juruselamat karena Yesus lahir untuk menebus dosa manusia. Dalam iman Kristen, dosa manusia berasal dari kejatuhan Adam dan Hawa, dan hanya melalui Yesus, manusia dapat diperdamaikan kembali dengan Allah. Dengan menjadi manusia, Yesus merasakan penderitaan, namun tanpa dosa.
Tradisi Natal seperti tukar-menukar hadiah memiliki simbolisme mendalam. Hadiah mengingatkan kita akan pemberian terbesar dari Allah, yaitu Anak-Nya yang tunggal.
Para majus yang membawa emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus juga menegaskan pentingnya memberikan penghormatan tertinggi.
ADVERTISEMENT
Meskipun Natal dirayakan setiap 25 Desember, banyak ahli meyakini bahwa Yesus kemungkinan lahir pada bulan lain.
Gereja abad ke-4 memilih tanggal ini karena bertepatan dengan titik balik matahari di kalender Romawi, menciptakan kesinambungan dengan tradisi budaya setempat.

Simbol dan Tradisi Natal

Ilustrasi lirik lagu Natal di Hatiku. Unsplash.com/JESHOOTS.COM
Natal kaya akan simbol-simbol indah yang menunjuk pada cerita Injil dan harapan dalam Kristus. Berikut beberapa tradisi Natal yang penuh dengan makna:

1. Pohon Cemara

Pohon cemara yang selalu hijau melambangkan kehidupan kekal yang dijanjikan dalam Kristus.
Menurut tradisi, Martin Luther memperkenalkan pohon Natal pertama dengan menghiasnya menggunakan lilin untuk menggambarkan Yesus sebagai Terang Dunia.

2. Holly

Daun holly yang tajam melambangkan mahkota duri yang dikenakan Yesus saat penyaliban. Ini menjadi pengingat akan pengorbanan besar yang dilakukan-Nya untuk umat manusia.
ADVERTISEMENT

3. Warna Merah

Warna merah dalam dekorasi Natal melambangkan darah Yesus yang tercurah untuk keselamatan umat manusia, sebuah tanda cinta dan pengorbanan.

4. Pemberian Hadiah

Tradisi ini merujuk pada hadiah yang dibawa oleh para majus kepada Yesus. Hadiah tersebut bisa berupa emas, kemenyan, dan mur yang melambangkan keilahian, penderitaan, dan kematian Yesus.

5. Log Yule

Log yule, yaitu kayu bakar besar yang dibakar selama dua belas hari, melambangkan pengorbanan Kristus dan kehangatan kasih-Nya yang menyatukan umat manusia.

6. Lonceng Natal

Lonceng melambangkan pengumuman kabar baik, yaitu kelahiran Kristus. Suaranya yang ceria mengingatkan kita akan pesan harapan dan keselamatan.
Bagi umat Kristen, Natal adalah waktu untuk merayakan kelahiran Sang Juruselamat dan merenungkan keajaiban besar ini.
Ini adalah pengingat bahwa melalui iman kepada Kristus, kita adalah anak-anak Allah yang dijanjikan kehidupan kekal.
ADVERTISEMENT
Natal, sebagai perayaan kelahiran Yesus Kristus, memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Kristiani. Lebih dari sekadar perayaan tahunan,
Natal mengandung hikmah dan pelajaran spiritual yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hikmah Natal yang penting bagi umat Kristiani:
Natal adalah momen untuk mengingat betapa besar kasih Allah kepada dunia. Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, ke dunia sebagai Juruselamat. Dalam Yohanes 3:16, dinyatakan:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Hikmah ini mengajarkan umat Kristiani untuk merasakan kasih Allah yang begitu besar dan meneladani kasih tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan mencintai sesama tanpa syarat.
ADVERTISEMENT
Yesus, yang disebut Emmanuel atau “Allah beserta kita” (Matius 1:23), menunjukkan bahwa Allah tidak jauh dari kehidupan manusia.
Melalui kelahiran Kristus, Allah hadir di tengah dunia untuk merasakan penderitaan, sukacita, dan pergumulan manusia.
Natal mengingatkan umat Kristiani bahwa Allah selalu dekat, mendampingi setiap langkah hidup mereka, dan peduli terhadap kebutuhan mereka.
Yesus lahir di tempat yang sangat sederhana, yaitu sebuah palungan di kota kecil Betlehem. Hal ini mengajarkan pentingnya kerendahan hati, kesederhanaan, dan tidak mengejar kemegahan duniawi.
Bagi umat Kristiani, hikmah ini menginspirasi mereka untuk menjalani hidup dengan rendah hati, bersyukur atas apa yang dimiliki, dan tidak terjebak dalam materialisme.
Lirik lagu Natal di Hatiku dan makna Natal mengingatkan umat Kristiani untuk terus merenungkan kasih Allah, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan menjadi terang bagi dunia. (Zen)
ADVERTISEMENT