Konten dari Pengguna

Majas Personifikasi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
14 April 2025 19:29 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Majas Personifikasi. Foto: Unsplash/FatCamera.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Majas Personifikasi. Foto: Unsplash/FatCamera.
ADVERTISEMENT
Penggunaan majas sering dijumpai dalam percakapan sehari-hari. Namun, banyak orang yang tidak menyadari adanya penggunaan majas, seperti majas personifikasi. Majas ini termasuk ke dalam majas perbandingan.
ADVERTISEMENT
Majas personifikasi memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, hewan, atau konsep abstrak, sehingga membuatnya seolah-olah dapat bertingkah laku layaknya manusia.

Pengertian Majas Personifikasi

Ilustrasi Majas Personifikasi. Foto: Unsplash/Cory Thoman.
Dikutip dari buku Rangkuman Lengkap Bahasa Indonesia; SMP / MTs kelas 7/8/9 karya Tim Guru Indonesia (2016: 57), majas personifikasi adalah majas yang isinya mengungkapkan benda yang seakan-akan dapat bertingkah lagu seperti manusia.
Istilah personifikasi berasal dari bahasa Yunani prosopopoeia, yang berarti "memanusiakan." Dalam bahasa Inggris, kata person berarti "orang," sehingga majas personifikasi merujuk pada gaya bahasa yang memberikan sifat atau perilaku manusia kepada sesuatu yang bukan manusia.
Menurut Taringan, seorang ahli bahasa mengartikan majas personifikasi sebagai gaya bahasa yang melekat pada sifat manusia terhadap benda yang sesungguhnya tidak nyata, juga memiliki ide yang abstrak. Sehingga, gaya bahasa personifikasi bisa membuat benda yang tidak bernyawa itu seolah memiliki sifat manusia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Gorys Keraf berpendapat adalah bahasa kiasan yang digunakan dalam menggambarkan benda mati atau tak bernyawa atau makhluk selain dari manusia, seolah mempunyai sifat serta karakteristik seperti manusia.
Hal ini dapat diterapkan pada berbagai objek seperti tumbuhan, hewan, benda mati, atau elemen alam seperti langit dan awan.
Dengan menggunakan majas ini, suatu objek non-manusia dapat digambarkan seolah-olah memiliki kehidupan layaknya manusia. Misalnya, benda mati divisualisasikan seakan mampu berjalan, bernapas, atau menari seperti manusia.
Majas personifikasi termasuk dalam kategori majas perbandingan karena melibatkan perbandingan antara dua hal, yakni antara objek yang tidak hidup dan sifat-sifat khas manusia. Contoh penggunaannya bisa ditemukan dalam kalimat seperti, “hembusan angin di tepi pantai membelai rambut indahku.”
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, melalui majas ini, objek-objek selain manusia dianggap memiliki kemampuan untuk berpikir, bertindak, dan menunjukkan perilaku khas manusia.

Ciri-Ciri Majas Personifikasi

Ilustrasi Majas Personifikasi. Foto: Unsplash/amenic181.
Majas personifikasi mengaburkan batas antara manusia dan benda mati, sehingga memudahkan manusia untuk merasakan dan menghargainya dengan lebih mendalam.
Secara alami, manusia cenderung meniru, sehingga langkah awal dalam memahami dunia sekitar adalah dengan memberi penghargaan terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.
Dengan menggunakan majas ini, rasa memiliki terhadap benda-benda pun bisa terasa lebih kuat. Objek-objek sehari-hari yang biasanya hanya dimanfaatkan, kini bisa tampak lebih hidup dan bermakna bagi manusia.
Untuk mengetahui suatu kalimat terdapat majas personifikasi atau tidak, berikut adalah ciri-cirinya.

1. Menggunakan Kata yang Menggambarkan Sifat Manusia

Majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat atau perilaku layaknya manusia.
ADVERTISEMENT
Penggunaan majas ini memiliki kemiripan dengan konsep antropomorfisme dalam psikologi, yang melibatkan pemberian sifat manusia pada makhluk hidup non-manusia atau benda mati.
Antropomorfisme menggambarkan hewan, tumbuhan, atau benda seolah-olah bisa berpikir, berbicara, dan bertindak seperti manusia.
Meski demikian, majas personifikasi berbeda dengan fabel. Dalam fabel, sifat manusia hanya disematkan pada hewan tertentu yang menjadi tokoh utama dalam cerita.
Sementara itu, dalam personifikasi, berbagai unsur alam seperti angin, hujan, atau bahkan aroma bisa digambarkan memiliki sifat dan perilaku manusiawi secara imajinatif.

2. Membandingkan Benda Mati Layaknya Benda yang Hidup

Majas personifikasi kerap kali memiliki kemiripan dengan fabel dan termasuk dalam jenis majas perbandingan. Ciri khas dari majas ini adalah membandingkan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Artinya, benda mati digambarkan seakan-akan mampu berperilaku atau bereaksi layaknya makhluk hidup.

3. Melibatkan Panca Indera

Panca indera yang dimaksud di sini merujuk pada lima alat indra manusia yang memiliki fungsi spesifik, yaitu untuk mencium, mengecap, melihat, menyentuh, dan mendengar.
Keterlibatan semua indra tersebut dapat membangun unsur kedekatan atau proximity, meskipun majas personifikasi sendiri bersifat imajinatif.
Dengan mengaktifkan kelima indra ini, gambaran yang diciptakan melalui personifikasi menjadi terasa lebih nyata dan mudah dirasakan oleh pembaca.

4. Bermakna Kiasan

Majas ini bersifat tidak literal atau nyata. Artinya, apa yang dikatakan bukanlah hal yang sebenarnya terjadi, tapi hanya digunakan untuk menciptakan efek keindahan atau kedekatan emosional.
Kalimat dengan majas personifikasi tidak diartikan secara harfiah. Maknanya bersifat kiasan dan perlu penafsiran lebih dalam.
ADVERTISEMENT

105 Contoh Majas Personifikasi

Ilustrasi Majas Personifikasi. Foto: Unsplash/Tinnakorn Jorruang.
Berikut adalah contoh majas personifikasi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari:
ADVERTISEMENT
Itulah pengertian majas personifikasi lengkap dengan ciri-ciri dan contohnya. Majas personifikasi sering ditemukan di kehidupan sehari-hari. (Umi)