Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, dan Komponennya
14 Desember 2023 11:41 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjadi pebisnis tanpa mempelajari manajemen bisnis adalah langkah yang sembrono. Ibarat setir pada kendaraan, manajemen bisnis adalah kemudi pada bisnis menuju kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Tak heran, manajemen bisnis menjadi salah satu jurusan di perguruan tinggi dengan peminat yang cukup tinggi. Hampir semua PTN menyediakan prodi Manajemen di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Di Jawa sendiri, tercatat di snpmb.bppp.kemdikbud.go.id bahwa terdapat 29 PTN yang menyediakan prodi Manajemen. Ini belum termasuk PTN yang menyelenggarakan prodi Manajemen dengan peminatan tersendiri.
Lantas, manajemen bisnis itu sebenarnya mempelajari apa, sih? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis adalah ilmu yang fokus utamanya pada bidang bisnis dan ekonomi. Ilmu ini dimaksudkan agar seseorang mampu mengelola, merencanakan, dan mengatur (manajemen) semua proses dalam usaha atau bisnis untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen bisnis juga bisa diartikan sebagai segala upaya yang dijalankan sesuai rencana untuk meraih target penjualan atau keuntungan.
ADVERTISEMENT
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen bisnis merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan bisnis. Tanpa manajemen bisnis yang baik, peluang bisnis untuk sukses menjadi jauh lebih kecil, bahkan jadi tidak jelas arah perkembangannya.
Baca Juga: 8 Nama Mata Kuliah di Jurusan Manajemen
Fungsi Manajemen Bisnis
Fungsi manajemen bisnis mencakup lima hal, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah langkah awal dalam kegiatan bisnis. Perencanaan berfungsi memberikan arahan, koordinasi, dan pengendalian yang baik berdasarkan rencana yang sebelumnya telah dibuat sebelumnya.
Jadi, untuk membangun bisnis yang menguntungan, dibutuhkan perencanaan yang matang. Mulai dari membuat rencana pemasaran, menentukan jenis produk yang ingin dijual, segmentasi pasar, hingga kegiatan promosi yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
Namun, dperlu diketahui bahwa dalam menjalankan proses manajemen, perencanan tidak mutlak harus dijalankan. Bisa saja perencanaan berubah di tengah jalan sesuai dengan situasi yang ada.
Meski begitu, perencanaan tetap penting dilakukan. Perencanaan membantu suatu bisnis menghadapi ketidakpastian sehingga jalannya lebih terarah di masa mendatang.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Jika perencanaan yang matang sudah dibuat, pengorganisasian atau pengelompokan harus segera ditentukan. Pengelompokan ini dibuat agar tercipta sinergi dalam pekerjaan.
Dalam menjalankan fungsi pengorganisasian, terdapat 4 tingkatan yang mesti dipahami. Diantaranya adalah pembagian tugas, satu pengarahan, jenjang organisasi, dan tingkat sentralisasi atau sistem terpusat.
Biasanya pembagian pekerjaan dilakukan berdasarkan fungsi masing-masing. Kemudian harus ada sentralisasi agar lebih mudah untuk mengelola organisasi.
Diharapkan setelah adanya pengelompokan yang jelas, masing-masing orang melakukan peran di bidangnya untuk mendukung kemajuan perusahaan.
ADVERTISEMENT
3. Pengarahan Sumber Daya (Staffing)
Pengarahan diperlukan untuk setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti organisasi atau perusahaan.
Pengarahan memudahkan proses pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai harapan. Pengarahan biasanya diberikan untuk SDM (Sumber Daya Manusia) yang termasuk dalam anggota dari perusahaan atau organisasi. Bentuk arahan ini juga dilakukan dari atas ke bawah, seperti dari manajer ke karyawan.
Kesalahan dalam pengarahan SDM tentu dapat menimbulkan kekecewaan pada pihak pelanggan atau membuat kerugian karena perusahaan. Jadi, pengarahan sumber daya adalah aspek yang penting.
4. Koordinasi (Coordination)
Fungsi-fungsi manajemen yang tak kalah penting adalah koordinasi (coordination) atau menyelaraskan kegiatan. Adanya koordinasi antar divisi atau sesama divisi akan membuat tujuan perusahaan menjadi lebih mudah tercapai.
Tidak hanya antar divisi, kepemimpinan yang penuh tanggung jawab serta mampu berkolaborasi dengan para karyawan juga bentuk koordinasi yang penting.
ADVERTISEMENT
Pemimpin harus mampu untuk menyemangati karyawan agar dapat bekerja sesuai rencana yang sudah disepakati di awal. Dalam fungsi ini, interaksi harus terjalin secara harmonis dan semangat kekeluargaan.
Adanya fungsi koordinasi ini ditandai dengan dibentuknya rapat rutin untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di perusahaan.
5. Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan atau controlling ditujukan agar perusahaan dapat mengevaluasi kinerja dan sumber daya perusahaan, sehingga kesalahan yang telah terjadi saat melakukan tugas tidak terulang di kemudian hari.
Adanya pengawasan juga berguna untuk membuat perusahaan menjadi lebih berkembang. Hal ini karena pengawasan akan mencegah resiko kerugian yang mungkin terjadi.
Beberapa metode pengawasan yang biasa digunakan seperti routing, scheduling, dispatching dan follow up.
Komponen Manajemen Bisnis
Komponen manajemen bisnis merupakan bagian yang proses kerjanya harus sesuai dengan sistem manajemen. Setiap komponen juga punya tugas dan fungsi yang berbeda, berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu pilar dari suatu bisnis. Tanpa manajemen keuangan yang dikelola dengan tepat, pemasukan dan pengeluaran bisnis akan sulit dikontrol, sehingga dapat berujung pada kerugian.
Manajemen keuangan memiliki tugas dan fungsi mengatur dan membuat laporan keuangan perusahaan. Penerapan manajemen keuangan dapat membantu mencegah membengkaknya pengeluaran, meminimalisir risiko keuangan, serta membantu keberlangsungan hidup perusahaan.
2. Manajemen Marketing
Produk apa pun tidak akan sampai kepada pelanggan tanpa adanya proses marketing atau pemasaran.
Manajemen pemasaran adalah proses analisis, perencanaan, implementasi, serta pengendalian atas program-program yang didesain untuk menciptakan, membangun, dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli demi mencapai tujuan-tujuan organisasional atau perusahaan.
Manajemen pemasaran juga bertugas memasarkan produk perusahaan, sehingga mencapai keuntungan jangka panjang dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
ADVERTISEMENT
3. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merujuk pada penataan proses mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk, sehingga produk tersebut mempunyai nilai jual.
Mereka yang bertugas dalam lingkup manajemen produksi harus mampu mengatur dan mengawasi bagaimana barang dan jasa diproduksi perusahaan.
Manajemen produksi juga mencakup proses kontrol dan uji kelayakan pada mesin produksi, operator produksi sampai produk jadi siap dipasarkan.
4. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi adalah proses yang digunakan organisasi bisnis untuk mengawasi pergerakan barang dari pemasok, produsen, grosir, dan distributor ke pelanggan.
Mulai dari pembelian bahan baku dari pemasok hingga penyediaan produk akhir kepada pelanggan, ada banyak proses dan aktivitas yang terkait dengan manajemen distribusi.
Aktivitas ini dilakukan untuk memastikan produk bisa disalurkan secara cepat dan tepat agar tidak mengecewakan pelanggan.
ADVERTISEMENT
5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajemen SDM adalah upaya perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen SDM mengatur dengan baik porsi tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan, bidang pekerjaan hingga memantau kedisiplinan dan performa kerja SDM yang ada.
Kegiatan manajemen SDM juga mencakup staffing, yakni menentukan kualifikasi calon pekerja, melakukan rekrutmen, seleksi kandidat, menyelenggarakan training and development, melakukan evaluasi performa, dan memberikan kompensasi pada pekerja.
Manajemen sumber daya manusia seringkali juga disebut sebagai Human Resource Management (HRM) dan manajemen personalia.
Prospek Kerja Manajemen Bisnis
Jika kamu tertarik dengan bidang manajemen bisnis, kamu bisa memperdalam ilmu dengan memilih jurusan Manajemen di perguruan tinggi.
Mendalami manajemen bisnis di Universitas dapat membuka peluang kerjamu di beberapa bidang di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Business Development
Business development adalah sebuah proses menciptakan nilai jangka panjang untuk perusahaan melalui pelanggan, pasar, dan relasi bisnis.
Dengan kata lain, seseorang yang bekerja di bidang business development bertanggung jawab untuk menciptakan strategi agar pelanggan, pasar, dan relasi bisnis bisa menciptakan peluang bagi perusahaan untuk berkembang.
2. Marketing Executive
Biasanya, marketing menjadi salah satu konsentrasi atau penjurusan di dalam fakultas manajemen dan bisnis. Salah satu prospek kerja manajemen bisnis yang fokus di bidang pemasaran adalah marketing executive.
Profesi ini fokus untuk memaksimalkan keuntungan dari strategi pemasaran yang ia jalankan. Nantinya, kegiatan atau strategi itu dijalankan oleh bagian marketing lainnya, seperti content marketing, digital marketing, dan social media marketing.
3. Risk Manager
Setiap keputusan perusahaan tentu memiliki risiko, baik risiko keuangan, keselamatan, maupun keamanan. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, perusahaan membutuhkan seseorang yang ahli di bidang risk management atau manajemen risiko.
ADVERTISEMENT
Seorang risk manager menyiapkan rencana dan tindakan untuk mengurangi faktor risiko. Ini menduduki profesi ini, seseorang harus memiliki kemampuan analisis dan problem solving yang tinggi.
4. Project Manager
Seorang project manager bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, dan penyelesaian proyek.
Dalam beberapa tahun belakangan, prospek kerja manajemen bisnis yang satu ini dianggap amat menjanjikan. Hal ini bisa jadi karena perubahan ekonomi dan teknologi yang membuat perusahaan lebih fokus pada pengembangan proyek daripada kegiatan operasi sehari-hari.
(DEL)