Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Manfaat dan Tujuan Kedisiplinan di Sekolah bagi Siswa
13 September 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu nilai yang diajarkan di sekolah adalah disiplin. Tujuan kedisiplinan di sekolah untuk melatih tanggung jawab siswa terhadap waktu, aturan, dan sebagai bentuk pengembangan karakter.
ADVERTISEMENT
Kata disiplin berasal dari bahasa Latin “discipline”, yang artinya “latihan, pendidikan kesopanan, dan tabiat”. Dikutip dari buku Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa oleh Agustin Sukses Dakhi (2020), disiplin artinya suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu, serta kesediaan seseorang untuk mengikuti aturan yang berlaku dalam suatu institusi sosial.
Bentuk-bentuk kedisiplinan di sekolah pun beragam. Misalnya, disiplin untuk datang ke sekolah tepat waktu sesuai aturan, disiplin menggunakan seragam sesuai jadwal, dan disiplin mengerjakan tugas.
Makna kedisiplinan telah dibahas oleh banyak ahli. Begitu pula dengan tujuan dan manfaatnya. Di bawah ini akan dijelaskan arti dan tujuan kedisiplinan di sekolah serta manfaatnya bagi siswa.
Teori tentang Kedisiplinan
Salah satu tokoh yang membicarakan tentang kedisiplinan adalah filsuf asal Swiss, Jean-Jacques Rousseau, pada tahun 1700-an. Melalui buku A Discourse on the Sciences and Arts (1750), Rousseau menjelaskan makna dan tujuan kedisiplinan, terutama di dunia pendidikan atau sekolah. Teori ini masih banyak digunakan oleh kalangan profesional di bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dalam buku tersebut, Rousseau menyebut bahwa kedisiplinan di sekolah dipelajari oleh siswa sebagai konsekuensi dari tindakannya. Rousseau meyakini bahwa disiplin bukanlah hal yang dapat dipaksakan oleh guru terhadap siswa tersebut.
Kedisiplinan sering dikaitkan dengan hukuman. Jika tidak disiplin, siswa dapat dihukum sebagai bentuk konsekuensi yang harus diterima. Namun, Rousseau tidak sepakat dengan gagasan ini.
Menurutnya, hukuman tidak dapat menjamin siswa untuk menjadi lebih disiplin. Konsekuensi dari tindakan seorang anak sudah cukup sebagai bentuk pelajaran.
Misalnya, ketika siswa terlambat datang ke sekolah dan tidak mematuhi peraturan , konsekuensi yang ia terima adalah tertinggal beberapa materi yang telah disampaikan guru. Atau, jika siswa tidak mengerjakan tugas, konsekuensinya adalah nilai yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
Ketimbang mengajarkan kedisiplinan melalui ceramah dan hukuman, menurutnya, membiarkan siswa belajar disiplin sendiri akan lebih efektif. Guru dapat menyesuaikan bentuk pengajaran disiplin sesuai karakteristik siswa.
Tujuan Kedisiplinan di Sekolah
Dalam mengajarkan kedisiplinan, guru dan orang tua harus memahami terlebih dahulu tujuan penerapannya di sekolah. Dirangkum dari buku Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa oleh Agustin Sukses Dakhi (2020), berikut beberapa tujuan kedisiplinan di sekolah:
ADVERTISEMENT
(TAR)