Konten dari Pengguna

Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Ciri-Ciri, dan Pola Kehidupannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 November 2021 13:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia purba Meganthropus paleojavanicus sebagai manusia purba tertua dari Jawa. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia purba Meganthropus paleojavanicus sebagai manusia purba tertua dari Jawa. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Meganthropus paleojavanicus adalah salah satu fosil manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia. Fosilnya pertama kali ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald, pada penelitian tahun 1936-1941 di situs Sangiran.
ADVERTISEMENT
Adapun bagian yang ditemukan pada saat itu, yaitu rahang bawah dan rahang atas. Von Koenigswald-lah yang memberikan nama Meganthropus paleojavanicus yang artinya "manusia raksasa dari Jawa".
Diperkirakan Meganthropus paleojavanicus hidup pada masa 1-2 juta tahun yang lalu, tepatnya pada zaman batu tua atau yang dikenal dengan sebutan Paleolithikum.
Meganthropus paleojavanicus masih mengandalkan alam untuk bertahan hidup. Saat sumber daya alam sebagai bahan pangan habis, mereka akan berpindah ke tempat lain yang menyediakan sumber daya alam melimpah.
Penasaran seperti apa ciri-ciri fisik Meganthropus paleojavanicus? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Ilustrasi penemuan fosil manusia purba oleh seorang arkeolog. Foto: Pixabay

Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata Mega yang artinya besar, Anthropus berarti manusia,Paleo berarti tertua, serta Javanicus berarti Jawa. Jika digabungkan, nama tersebut memiliki arti "manusia bertubuh besar paling tua di pulau Jawa".
ADVERTISEMENT
Merangkum dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2013 oleh Uwais Inspirasi Indonesia (2019: 23), ciri-ciri manusia purba jenis Meganthropus paleojavanicus adalah sebagai berikut.
Penampakan kapak sebagai salah satu peninggalan manusia purba jenis Meganthropus paleojavanicus. Foto: Pixabay

Kehidupan Meganthropus Paleojavanicus

Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII karya Waluyo, M.Hum dkk (2008: 22), pola kehidupan Meganthropus paleojavanicus masih nomaden alias berpindah-pindah tempat, serta mencari makan dengan cara berburu dan meramu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, fragmen fosil Meganthropus paleojavanicus yang ditemukan sangat sedikit. Sampai sekarang, belum ditemukan alat-alat apa saja yang digunakan oleh jenis manusia purba satu ini.
Para ahli pun mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan dan kebudayaan yang mereka tinggalkan. Hal ini juga, yang memicu perbedaan pendapat di kalangan para ahli.
Sebagian ahli menganggapnya sebagai Pithecanthropus, sementara sebagian lainnya meyakininya sebagai Australopithecus. Di Afrika, ditemukan fosil yang berasal dari lapisan yang sama dengan Meganthropus.
Di sekitar fosil tersebut, ditemukan peralatan dari batu yang masih kasar. Diduga mereka menggunakan peralatan memasak yang masih sangat kasar, karena dibuat dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan membenturkan batu dengan permukaan yang lain.
Pecahan dari benturan batu akan menyerupai kapak. Alat inilah yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan makanan dan memasak. Peralatan tersebut berupa kapak penetak dan alat-alat serpih.
ADVERTISEMENT
Dari temuan tersebut disimpulkan, bahwa kehidupan Meganthropus paleojavanicus dilakukan dalam kelompok kecil. Mereka mencari makan dengan berburu binatang dan mengambil tanaman umbi, untuk dikumpulkan sebagai persediaan.
(VIO)