Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Memahami Apa Itu Misa dan Macam-macamnya
5 September 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Misa dikenal sebagai salah satu cara beribadah dalam Kristen dan Katolik. Memahami apa itu misa penting bagi umat agama tersebut sebagai bentuk penguatan iman.
ADVERTISEMENT
Misa sendiri dikenal dengan berbagai istilah yang berbeda di kalangan umat Katolik. Antara lain yaitu, ekaristi, pemecahan roti, perjamuan Tuhan, hingga kurban kudus.
Untuk lebih memahami apa itu misa, simak penjelasan lengkapnya pada uraian berikut.
Apa itu Misa?
Dikutip dari buku Belajar Misa Memetik Makna karya Suryanugraha, Misa adalah suatu bentuk doa bersama yang memiliki makna mendalam bagi umat katolik. Dalam liturgi Gereja Katolik, misa seringkali disebut sebagai ekaristi atau kudus.
Misa diartikan sebagai momen sakral dimana umat akan berkumpul untuk memperingati hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Ibadah misa tak hanya sekedar ritual, tetapi termasuk peristiwa sakramental yang diyakini menghadirkan Kristus secara nyata dalam roti dan anggur kudus.
ADVERTISEMENT
Menurut buku yang berjudul Sakramen-Sakramen dalam Gereja karya Silevester Susianto Budi, imam yang dapat memimpin perayaan misa atau ekasatri adalah imam yang telah ditahbiskan secara sah. Imam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan matang agar misa memberikan hasil yang melimpah.
Struktur Misa dan Simbol
Dikutip dari buku Ekaristi karya Emanuel Martasudijata, struktur misa terdiri dari pengantar, liturgi sabda seperti bacaan Alkitab dan khotbah, liturgi ekaristi yang terdiri atas persembahan roti dan anggur, dengan doa, setelah itu dilanjutkan dengan prosesi komuni atau perjamuan kudus.
Dalam liturgi ajaran Kristen, struktur misa dapat bervariasi tergantung jenis misa dan perayaan liturgis tertentu, seperti misa pernikahan atau misa pemakaman.
Namun, struktur dasar ini tetap mengakar dalam liturgi Katolik. Adapun, simbol utama misa meliputi:
ADVERTISEMENT
Sejarah Misa
Menyadur buku Membangun Komitmen karya Prabowo Shakti, kata misa menjadi sebutan yang umum bagi seluruh perayaan ekaristi di Gereja Barat. Sejarah kata misa sudah dikenal sejak abad ke V-VI hingga konsili Vatikan II sampai sekarang.
Sebelum menjadi term teknis untuk seluruh perayaan ekaristi, kata misa digunakan untuk menunjuk perayaan-perayaan liturgi lain, doa-doa, dan unsur-unsur perayaan sakramen tobat, bacaan-bacaan atau ibadah harian.
Catatan paling kuno mengenai kata misa yang dihubungkan dengan Perayaan ekaristi tertuang dalam surat 'Santo Ambrosius' dari Milan tahun 386.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, kata misa juga tertuang dalam rangkaian rumus perayaan karisti dalam bahasa Latin Ite, Misssa Est! yang artinya pergilah kalian diutus!
Rumusan Ite Missa Est adalah sebuah seruan yang digunakan dalam zaman romawi kuno, yakni pada waktu suatu pertemuan selesai dan ditutup. Dalam perayaan liturgi, rumusan pembubaran Ite Missa Est ini dihubungkan dengan penyampaian berkat kepada jemaat.
Pada akhir perayaan tersebut, umat dibubarkan dengan membawa berkat dari Allah dan mereka diutus untuk kembali kepada kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, beberapa ahli berpendapat untuk tidak menggunakan kata misa lagi, tetapi diganti dengan ekaristi. Namun, pandangan ini tak sejalan dengan kebiasaan tradisi liturgi gereja.
Pasalnya, beberapa dokumen gereja resmi masih menggunakan kata misa untuk menunjuk perayaan ekaristi. Misalnya, dokumen Institutio Generalis Missalis Romani tahun 2000. Dengan demikian, umat Katolik boleh menggunakan istilah misa dan ekaristi.
ADVERTISEMENT
Macam-macam Misa
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Liturgi oleh Keuskupan Agung Semarang, ada berbagai macam wujud misa dalam ajaran Kristen. Mulai dari misa syukur, misa pesta perak imamat, misa arwah, misa penyembuhan, dan sebagainya. Sedangkan dalam ajaran Katolik ada tiga misa yang bisa diamalkan, yaitu:
1. Misa Hari Minggu
Misa hari Minggu adalah misa atau perayaan ekaristi yang diadakan setiap hari Minggu. Umat Katolik merayakan hari Tuhan pada hari Minggu karena mengikuti teladan para rasul yang mengadakan ibadah hari Tuhan pada hari Minggu. Ibadah tersebut bertujuan untuk memperingati hari kebangkitan Kristus.
Dengan kebangkitan Kristus, maka hari Tuhan tidak semata dihayati sebagai hari Tuhan beristirahat, namun lebih kepada hari penciptaan baru, di mana manusia yang telah mengimani Kristus diubah oleh Allah menjadi manusia baru.
ADVERTISEMENT
2. Misa Sabtu Sore
Misa sabtu sore umumnya sering diartikan sebagai Anticipated Massa atau misa antisipaasi dari perayaan misa hari Minggu. Menurut General norms of The Litugical and the Calender, dikatakan:
“Hari liturgis dihitung dari tengah malam ke tengah malam, tetapi pemenuhan kewajiban pada Minggu dan hari raya dimulai dari sore hari sebelum hari tersebut.”
Kebijaksanaan gereja Katolik untuk mengadakan misa Sabtu sore untuk pemenuhan kewajiban menguduskan hari Tuhan adalah untuk memberi kesempatan kepada umat yang karena alasan tertentu/ genting tidak dapat memenuhi kewajiban untuk mengikuti Misa pada hari Minggu.
3. Misa Harian
Misa harian merupakan perayaan ekaristi yang mempunyai efek sama seperti Misa yang dilakukan pada hari Minggu ataupun hari-hari lainnya. Sebab, kurban yang digunakan atau dihadirkan sama dengan hari Minggu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, menggantikan misa harian tidak dapat menggantikan kewajiban mengikuti misa pada hari Minggu. Semua umat diajak untuk menguduskan hari Minggu dengan merenungkan pengorbanan Kristus dan kebangkitan-Nya yang menebus dosa manusia.
Bagi umat Katolik, menerima ekaristi setiap hari merupakan hal yang sangat indah dan dapat dilakukan oleh setiap umat Katolik. Dengan menerima Kristus setiap hari, mereka percaya akan dipimpin Tuhan dalam hidupnya, khususnya pada iman, pengharapan, dan kasih.
(IPT)