Konten dari Pengguna

Memahami Arti Affective Skills dalam Dunia Pendidikan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Agustus 2023 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Affective Skills artinya salah satu ranah pembelajaran. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Affective Skills artinya salah satu ranah pembelajaran. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Affective Skills artinya berkaitan dengan metode pengajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Mengikuti perkembangan zaman, pendidik semakin menyadari bahwa siswa belajar dengan cara yang berbeda-beda dan harus ada metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kebutuhan tersebut, muncullah istilah ranah pembelajaran yang digunakan siswa untuk memproses pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. Mengutip laman Indeed, ranah pembelajaran adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang pertama kali dibuat oleh psikolog pendidikan Dr. Benjamin Bloom pada 1956.
Ada tiga kategori ranah pembelajaran dan masing-masing memiliki gaya pengajaran yang berbeda untuk mencapai hasil yang diinginkan. Affective Skills merupakan satu dari tiga ranah pembelajaran tersebut.

Apa Arti Affective Skills?

Ilustrasi Affective Skills artinya salah satu ranah pembelajaran. Sumber: Pexels
Affective Skills merupakan ranah pembelajaran yang menekankan pada keterampilan yang menumbuhkan respons emosional yang tepat. Dalam ranah ini, siswa dapat memahami dan mengembangkan perasaan emosional, sikap, dan nilai-nilai kehidupan yang mereka percaya.
Berikut ini lima area respons emosional yang menjadi metode dari ranah pembelajaran ini.
ADVERTISEMENT

1. Menerima

Menerima atau penerimaan melibatkan kesadaran emosi atau perasaan dan seseorang. Dalam ranah pembelajaran ini, siswa dilatih untuk menerima keadaan atau kondisi.
Misalnya seorang siswa harus menunggu untuk berbicara sampai orang lain selesai berbicara. Kata kerja instruksional yang digunakan dalam ranah ini adalah termasuk bertanya, memilih, mengidentifikasi dan menggunakan.

2. Merespons

Dalam ranah ini, siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan memberikan respons atau reaksi. Contoh kegiatan dari ranah ini adalah siswa berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas tentang buku yang mereka baca.
Kata kerja instruksional yang dapat digunakan adalah membantu, mendiskusikan, membaca, dan menulis.

3. Menghargai

Pada ranah ini, siswa belajar menghargai suatu konsep. Mereka juga harus mengungkapkan pendapatnya terhadap konsep tersebut menurut apa yang mereka percaya.
ADVERTISEMENT
Contoh nyata dari ranah ini adalah siswa harus menulis artikel opini tentang topik sosial dan menghargai pendapat dari orang lain mengenai topik yang sama. Siswa juga dapat belajar untuk mempertahankan pendirian mereka terkait topik tersebut.

4. Mengatur

Siswa diminta untuk dapat mengatur kebutuhan hingga tujuan mereka dalam urutan prioritas. Misalnya, seorang siswa yang ingin mendapatkan gelar juara kelas menyadari bahwa mereka harus memprioritaskan belajar.
Prioritas belajar tersebut akan ditempatkan lebih dulu daripada pergi ke bioskop bersama teman. Kata kerja instruksional yang digunakan dalam ranah ini adalah mengatur, memodifikasi, dan mempersiapkan.

5. Berkarakter

Dalam ranah ini, siswa belajar untuk bertindak sesuai nilai-nilai yang telah mereka kembangkan dan percaya sebagai filosofi pribadi. Misalnya, seorang siswa menyadari bahwa menyontek tidak etis.
ADVERTISEMENT
Siswa tersebut juga menganggap menyelesaikan tugas sendiri itu lebih membanggakan walaupun lebih sulit dan melelahkan. Kata kerja instruksional yang digunakan dalam ranah ini meliputi selesaikan, bertanya, dan menunjukkan.
(ALS)