Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Memahami Ideologi Terbuka dan Tertutup serta Perbedaannya
6 November 2023 8:29 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah ideologi diambil dari kata oida dan logi dalam bahasa Yunani . Oida artinya mengetahui, melihat dengan budi. Sementara logi artinya pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, arti ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan, ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Ideologi juga diartikan sebagai kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Ideologi terbagi menjadi dua, yakni ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Memahami Ideologi Terbuka
1. Pengertian Ideologi Terbuka
Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Edi Rohani, ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka.
Ideologi terbuka bersifat dinamis dan menerima perubahan serta perkembangan zaman. Prinsip dasar ideologi terbuka adalah bahwa tidak ada ideologi tunggal yang benar atau sempurna.
Dengan demikian, masyarakat harus menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar. Dalam konteks politik, ideologi terbuka mendorong dialog, toleransi, dan inklusi.
ADVERTISEMENT
Ideologi terbuka juga memberikan kesempatan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
2. Karakteristik Ideologi Terbuka
Sesuai dengan pengertian di atas, maka diketahui ideologi terbuka memiliki sifat yang lebih terbuka, dinamis, tidak kaku, serta fleksibel. Ideologi ini dapat bertumbuh atau berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Meskipun ideologi terbuka bersifat dinamis, namun keterbukaan ideologi ini tidak berarti dapat mengubah nilai-nilai dasar. Keterbukaan ini ditujukan untuk lebih membuka wawasan yang konkret, sehingga dapat menghadapi berbagai masalah baru.
Ideologi terbuka memiliki pendekatan yang mengedepankan dialog, diskusi, dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan bersama.
Ideologi terbuka memberikan ruang untuk berbagai macam pandangan dan nilai-nilai yang berbeda dalam mencapai tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
Ideologi terbuka juga bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Dengan demikian, ideologi terbuka hanya mungkin terdapat dalam sistem pemerintahan yang demokratis, di mana nilai-nilai dasar dapat diperdebatkan dan diubah secara damai melalui proses demokrasi .
3. Contoh Ideologi Terbuka
Berikut sejumlah contoh ideologi terbuka yang diterapkan di dunia.
a. Pancasila
Ideologi Pancasila menjadi nilai-nilai luhur budaya serta religius bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila merupakan kumpulan nilai atau norma yang didasarkan pada sila-sila Pancasila.
ADVERTISEMENT
b. Pluralisme
Menurut Webster, pluralisme adalah suatu keadaan sosial dari beraneka ragam etnis, agama, ras atau lainnya, yang rela mempertahankan tradisi yang ada dan tetap berpartisipasi kepada sesama masyarakat, tidak memandang latar belakang yang ada.
Ideologi ini menekankan dan mengakui keberagaman dalam suatu kelompok politik atau negara. Keberagaman berupa perbedaan pendapat diharapkan dapat mewujudkan dialog dan kompromi sebagai mekanisme damai di antaranya anggota kelompok.
c. Liberalisme
Mengutip dari buku Sekulerisme, Liberasme, dan Prularisme karya Budhy Munawar Rachman, pengertian liberalisme adalah suatu paham politik dan filsafat yang mendasarkan pandangannya pada kebebasan individu, hak asasi manusia, kesetaraan, dan perlindungan terhadap kekuasaan yang berlebihan.
Liberalisme menjadi ideologi terbuka dengan landasan kuat. Sebab, ideologi ini memandang keberagaman dan perbedaan di masyarakat sebagai kekuatan positif.
ADVERTISEMENT
d. Humanisme
Humanisme adalah ideologi terbuka yang menekankan kepentingan dan kesejahteraan manusia sebagai tujuan utama. Ideologi ini mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.
Dalam mewujudkan tujuannya, ideologi humanisme melibatkan penghormatan kepada hak asasi manusia, kebebasan berpikir, keadilan sosial, dan peningkatan kualitas hidup.
e. Kosmopolitanisme
Kosmopolitanisme adalah ideologi terbuka yang menganggap semua manusia berasal dan mempunyai kedudukan yang sama dalam satu komunitas.
Untuk saling berhubungan manusia tidak terhalangi oleh batas-batas fisik, keyakinan, ekonomi dan budaya, meski kepercayaan dan budaya mereka berbeda namun tetap saling menghormati meski.
Kosmopolitanisme menekankan pentingnya kerja sama internasional serta pemecahan masalah bersama untuk menghadapi tantang global. Dalam menjaga perdamaian, identitas global dianggap lebih penting daripada identitas individual maupun identitas nasional.
ADVERTISEMENT
f. Feminisme
Feminisme merupakan suatu ideologi yang memberdayakan perempuan. Perempuan juga bisa menjadi subjek dalam segala bidang dengan menggunakan pengalamannya sebagai perempuan dan menggunakan perspektif perempuan yang lepas dari mainstream kultur patriarki.
Feminisme menghormati perempuan sehingga hak-hak dan peranan mereka lebih optimal dan setara, tidak ada diskriminasi, marginalisasi dan subordinasi.
Memahami Ideologi Tertutup
1. Pengertian Ideologi Tertutup
Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Edi Rohani, ideologi tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak, bersifat dogmatis dan apriori.
Dogmatis berarti memercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan.
Lebih lanjut, Kaelan dalam buku Pendidikan Pancasila menjelaskan bahwa ideologi tertutup cenderung totaliter. Rakyatnya mutlak harus taat dan memenuhi tuntutan ideologi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ideologi tertutup, seperti yang diungkapkan Maimun dalam Jurnal Meredam Ideologi Radikal di Indonesia melalui Praktik Keteladanan Nilai Pancasila, cenderung membatasi kreativitas dan inovasi.
Sistem yang mengutamakan otoritas dan kontrol ini dapat menjadi hambatan bagi munculnya gagasan-gagasan segar dan revolusioner.
Ideologi tertutup cenderung memberi wewenang yang lebih besar pada penguasa tanpa melibatkan partisipasi luas dari rakyat. Pengambilan keputusan yang terpusat dan otoriter dapat mengabaikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat luas.
2. Karateristik Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup memiliki sifat yang lebih kaku, dogmatis, dan rigid. Ideologi ini tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman yang ada. Ideologi tertutup juga tidak menerima pandangan atau nilai-nilai lain.
Ideologi tertutup meliputi ajaran atau pandangan yang menetapkan tujuan-tujuan dan norma politik serta sosial yang tidak dapat dipertanyakan lagi dan harus diikuti.
ADVERTISEMENT
Pendekatan ideologi tertutup lebih mengedepankan kekuasaan, otoritas, dan kontrol atas nilai-nilai dasar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, ideologi tertutup hanya dapat diterapkan dalam sistem pemerintahan otoriter atau totaliter, di mana nilai-nilai dasar tidak dapat dipertanyakan dan harus diikuti secara paksa.
3. Contoh Ideologi Tertutup
Contoh ideologi tertutup di dunia meliputi:
a. Fasisme
Fasisme merupakan ideologi tertutup dalam politik otoritas seperti rezim Mussolini di Italia dan Nazi di Jerman. Ideologi fasisme dijalankan dengan cara absolut dan tegas, tidak percaya pada politik demokrasi, dan meyakini seorang pemimpin pemimpin kharismatik otoriter.
Ideologi fasisme juga menekankan pada kekuatan negara, supremasi ras. Orang atau kelompok yang berbeda pendapat dan tidak sepaham akan cenderung ditindas dan disingkirkan.
b. Komunisme
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTS KLS VII, ideologi komunisme adalah ideologi yang mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya hanya makhluk sosial saja.
ADVERTISEMENT
Ideologi komunisme dinilai sebagai ideologi tertutup karena tidak ada kelas di antara masyarakat. Artinya, orang-orang dalam kelompok tersebut tidak boleh memperkaya diri sendiri ketika yang lain miskin.
c. Teokrasi
Teokrasi merupakan ideologi tertutup hasil perpaduan kekuasaan politik dan otoritas agama. Ideologi teokrasi dalam praktiknya menjalankan pemerintahan dengan berpegang pada kedaulatan Tuhan.
Ideologi ini mendominasi kehidupan masyarakat dengan aturan dan doktrin keagamaan.
d. Ekstremisme agama
Ekstremisme agama dalam beberapa bentuk dapat dikelompokan menjadi ideologi tertutup. Kelompok ekstremisme agama menganggap pandangan agama mereka adalah kebenaran mutlak. Dengan begitu, mereka menolak pandangan yang bertentangan dengan mereka.
Beberapa kelompok agama ekstrem mungkin menjauh dari dunia luar dan melihat pandangan dari luar sebagai sesuatu yang salah atau berbahaya.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup
Merangkum dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Edi Rohani, perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yakni sebagai berikut.
1. Cita-cita
Ideologi terbuka memiliki nilai dan cita-cita yang digali dari kekayaan rohani, budaya, dan moral masyarakat, tidak diciptakan oleh negara.
Sementara ideologi tertutup diberikan oleh negara dengan asal dari cita-cita sebuah kelompok, sehingga tidak kaya dan tidak menganut unsur keberagaman.
2. Kekuasaan
Sistem pada negara yang menerapkan ideologi terbuka bersifat demokratis dan terbuka, tidak totaliter. Ideologi terbuka tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.
Sementara pada negara dengan ideologi tertutup, sistem yang berlaku bersifat otoriter, di mana negara berlaku sebagai penguasa dan totaliter atau menguasai semua bidang kehidupan masyakarat.
ADVERTISEMENT
3. Dampak pada rakyat
Pada negara yang menerapkan ideologi tertutup, rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi secara mutlak, konkret, taat, keras, dan total. Sementara itu, ideologi terbuka bersifat inklusif dan menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
(DEL)