Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Memahami Kalimat Efektif dan Tidak Efektif, serta Contohnya
26 Desember 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menyusun kalimat bahasa Indonesia , sebaiknya gunakanlah kalimat efektif dibandingkan kalimat tidak efektif. Sebab, kalimat efektif lebih membantu pembaca atau pendengar jadi memahami pesan yang disampaikan secara tepat dan cepat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, kamu harus memahami konsep kalimat efektif dan tidak efektif terlebih dahulu. Di bawah ini akan dijelaskan selengkapnya mengenai konsep tersebut.
Pengertian Kalimat Secara Umum
Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi ketiga (1998), dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut disela jeda, kemudian diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti kesenyapan untuk mencegah terjadinya asimilasi bunyi ataupun proses fonologi lainnya.
Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Dalam tulisan disertakan juga berbagai tanda seperti koma (,), titik dua (:), dan pisah (-), dan spasi.
ADVERTISEMENT
Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda-tanda baca lainnya sepadan dengan jeda. Spasi yang mengikuti tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru melambangkan kesenyapan.
Ahli bahasa yang lain, Parera, memberi batasan atas pengertian kalimat, yaitu kalimat adalah sebuah bentuk ketatabahasaan yang maksimal dan bukan merupakan bagian dari bentuk ketatabahasaan lain yang lebih besar serta mempunyai ciri kesenyapan final.
Contohnya:
Memahami Kalimat Efektif
Untuk memahami kalimat efektif, simak pengertian dan syaratnya berikut ini.
1. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis .
ADVERTISEMENT
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Kalimat efektif juga bisa diartikan sebagai kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis.
2. Syarat Kalimat Efektif
Berikut sejumlah syarat kalimat efektif.
a. Kelogisan
Untuk membuat kalimat yang logis atau masuk akal, perhatikan hal-hal berikut.
b. Kepararelan
Predikat kalimat majemuk setara rapatan (dua kalimat yang digabungkan menjadi satu kalimat) harus pararel. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya. Sementara jika kata benda, harus kata benda semuanya.
ADVERTISEMENT
Contohnya:
c. Ketegasan
Unsur-unsur yang ditonjolkan diletakkan di awal kalimat. Contohnya, "Presiden menegaskan agar kita selalu hidup disiplin."
Kemudian membuat urutan yang logis. Misalnya 1, 2, dan 3; kecil, sedang, dan besar; anak-anak, remaja dan orang tua , dsb.
Contohnya, "Penggemarnya tidak hanya anak-anak, tetapi juga remaja, orang tua bahkan kakek-kakek."
d. Kehematan
Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Cara membuat kalimat yang hemat adalah sebagai berikut.
e. Ketepatan
Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat. Kata berpasangannya harus sesuai dan menghindari peniadaan preposisi.
ADVERTISEMENT
f. Kecermatan
Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi.
Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
g. Kepaduan
Kepaduan maksudnya adalah informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Berikut cara membuat kalimat yang padu:
h. Kesejajaran
Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Tujuannya agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.
ADVERTISEMENT
Contohnya:
Pada kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel dengan kata kehilangan dan kerusakan, maka dua kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukan dan kematian.
i. Keharmonisan
Keharmonisan kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa. Adapun struktur bahasa adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Memahami Kalimat Tidak Efektif
Kalimat termasuk kalimat tidak efektif jika tidak memenuhi syarat-syarat kalimat efektif yang sudah dijelaskan di atas.
Agar lebih mudah memahami kalimat yang tidak efektif, simak contoh-contohnya yang dirangkum dari jurnal Ketidakefektifan Kalimat dalam Buku Ajar Tematik Kelas Satu Sekolah Dasar oleh Lismelinda.
Contoh Kalimat Tidak Efektif 1
Kalimat di atas tidak efektif karena kalimat tersebut tidak gramatikal secara morfologis. Kata ikuti termasuk kata yang tidak baku. Kata yang baku adalah mengikuti.
Hilangnya afiks meN- menyebabkan kalimat tersebut tidak gramatikal. Kalimat yang efektif adalah seperti berikut.
ADVERTISEMENT
Contoh Kalimat Tidak Efektif 2
Kalimat di atas juga tidak efektif karena tidak gramatikal secara morfologis. Ketidak-gramatikalan kalimat tersebut terdapat pada kata memindah.
Kata memindah merupakan kata yang tidak baku. Hilangnya sufiks –kan pada kata tersebut menyebabkan kalimat tersebut tidak enak dibaca karena tidak gramatikal.
Berikut kalimat perbaikan untuk kalimat tidak efektif di atas.
Contoh Kalimat Tidak Efektif 3
Kalimat di atas termasuk kalimat yang tidak efektif karena tidak gramatikal secara sintaksis. Sebuah kalimat terdiri atas subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Kalimat tunggal bukan berarti kalimat yang pendek. Akan tetapi, sebuah kalimat tunggal setidaknya mengandung unsur subjek dan predikat.
ADVERTISEMENT
Kalimat yang pertama pada petikan di atas, "Saat kita pulang sekolah." hanya berupa unsur keterangan saja. Jadi, bagian ini bukanlah sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Sebaiknya, bagian kalimat itu digabungkan dengan kalimat berikutnya. Selain itu, pada kutipan di atas juga terdapat kalimat-kalimat yang tidak ada subjeknya.
Subjek merupakan unsur penting dalam sebuah kalimat. Kalimat itu adalah "Besok bertemu lagi dengan mereka. Sampai di rumah, mengetuk pintu. Memberi salam kepada orang tua."
Kalau dipahami lebih saksama, akan terasa ada bagian yang hilang dalam kalimat-kalimat itu. Bagian yang hilang itu adalah subjek.
Hal inilah yang menyebabkan kalimat itu tidak gramatikal secara sintaksis. Perhatikan kalimat perbaikan untuk kutipan di atas.
ADVERTISEMENT
Contoh Kalimat Tidak Efektif 4
Pada kutipan di atas terdapat bagian kalimat yang hilang sehingga kalimat tersebut tidak efektif. Kalimat itu tidak gramatikal secara sintaksis karena hilangnya unsur subjek.
Pada kalimat kedua dan ketiga, tidak jelas siapa yang mencuci rambut dan siapa yang menggosok gigi. Walaupun sebenarnya kalimat itu mengacu pada kalimat sebelumnya. Namun, kalimat tersebut sudah terpisah dari kalimat sebelumnya atau berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat.
Seharusnya, kalimat itu tetap menggunakan subjek untuk menandakan bahwa kalimat itu adalah kalimat utuh atau lengkap. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi salah pemahaman pada pembaca.
ADVERTISEMENT
Unsur subjek pada kalimat yang mengacu pada kalimat sebelumnya dapat juga menggunakan kata ganti, seperti ia, dia, mereka, kita.
Berikut contoh perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.
Demikianlah penjelasan tentang kalimat efektif dan tidak efektif. Kamu dapat menyusun kalimat efektif dengan mengikuti syarat-syarat yang sudah dijelaskan di atas.
(DEL)