Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Memahami Konsep Stoikiometri Senyawa dalam Ilmu Kimia
18 Januari 2022 15:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada dua jenis stoikiometri dalam ilmu kimia . Kedua jenis stoikiometri tersebut adalah stoikiometri senyawa dan stoikiometri reaksi.
ADVERTISEMENT
Stoikiometri senyawa adalah suatu hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa, sedangkan stoikiometri reaksi adalah hubungan antar zat dalam suatu reaksi.
Pembahasan kali ini akan berfokus pada jenis stoikiometri senyawa, yakni hubungan kuantitatif yang terdapat di dalam suatu senyawa. Simak penjelasan di bawah ini.
Stoikiometri dalam Ilmu Kimia
Sebelum memahami konsep stoikiometri senyawa, pahami terlebih dahulu apa itu konsep stoikiometri.
Dikutip dari Teori Belajar dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA karya Dr. Indrawati, M.Pd, kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoicheon yang artinya unsur dan metron yang berarti mengukur.
Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam proses rekasi.
Prinsip stoikiometri sendiri pertama kali disampaikan oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Perancis bernama Jeremias Benjamin Richter (1762-1807).
ADVERTISEMENT
Menurut Richter, stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur kimia yang satu dengan yang lain dinyatakan dalam hukum-hukum dasar kimia.
Stoikiometri sendiri didasari oleh hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum Boyle, dan hukum Boyle-Gay Lussac.
Stoikiometri Senyawa
Dikutip dari buku Ringkasan Materi Sukses Ujian Sekolah : Kimia SMA/MA karya Saptono Nugrohadi, stoikiometri senyawa adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan komposisi suatu senyawa (hubungan unsur-unsur di dalamnya).
Kadar unsur di dalam suatu senyawa dapat ditentukan menggunakan rumus kimia senyawa, begitu pula sebaliknya, rumus kimia senyawa dapat diperoleh apabila unsur-unsur dalam senyawa dapat diketahui.
Rumus senyawa dapat dihitung menggunakan dua rumus, yakni rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus sebenarnya dari senyawa, sedangkan rumus empiris adalah rumus paling sederhana dari senyawa.
ADVERTISEMENT
Dalam memahami stoikiometri senyawa, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif suatu unsur adalah perbandingan massa suatu atom dengan 1/12× massa suatu atom isotop karbon-12 atau C-12 (massa atom standar).
Massa atom relatif suatu unsur diperlukan untuk menentukan massa molekul relatif suatu senyawa baik yang berupa molekul unsur, molekul senyawa, dan senyawa ion.
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif suatu senyawa adalah perbandingan massa satu molekul senyawa dengan 1/12× massa satu atom isotop karbon-12 atau C-12 (massa standar).
Massa molekul relatif (Mr) dapat dinyatakan dengan menjumlahkan massa atom relatif (Ar) atom-atom unsur pembentuk senyawa.
3. Konsep Mol
ADVERTISEMENT
Mol adalah satuan pengukuran dalam Sistem Satuan Internasional untuk jumlah zat dalam ilmu kimia. Satu mol suatu zat adalah banyaknya zat tersebut yang mengandung 6,02×1023 buah partikel.
Massa satu mol suatu zat sama dengan Ar atau Mr zat tersebut yang dinyatakan dalam gram.
(SAI)