Konten dari Pengguna

Memahami Proses Ikatan Ion dan Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Januari 2022 22:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kestabilan atom dapat dicapai dengan proses ikatan kimia, tetapi tidak berlaku bagi unsur gas mulia yang sedari awal sudah memiliki kestabilan akibat proses konfigurasi elektronya. Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Kestabilan atom dapat dicapai dengan proses ikatan kimia, tetapi tidak berlaku bagi unsur gas mulia yang sedari awal sudah memiliki kestabilan akibat proses konfigurasi elektronya. Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ikatan ion adalah salah satu cara terikatnya suatu atom dengan atom lainnya selain ikatan kovalen. Ikatan ion biasanya disebut sebagai proses serah terima atom.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu kimia, terdapat unsur yang memiliki kestabilan atom, yakni gas mulia. Gas mulia adalah satu-satunya golongan unsur yang stabil.
Kestabilan atom dalam unsur gas mulia disebabkan oleh adanya proses konfigurasi elektronnya. Berbeda dengan gas mulia, unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi seperti gas mulia dengan cara membentuk ikatan kimia.
Ikatan kimia adalah gaya yang bekerja pada penggabungan atom-atom atau ion-ion, sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Salah satu proses pembentuk ikatan kimia adalah ikatan ion.
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan ikatan ion dan bagaimana contohnya, simak penjelasan di bawah ini.

Ikatan Ion

Ikatan ion adalah proses gaya tarik-menarik antara ion positif dan ion negatif. Foto: Pixabay.com
Dikutip dari buku Ikatan Kimia yang ditulis oleh Doni Berkat Tabah Hulu, S.Pd, ikatan ion adalah proses ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis.
ADVERTISEMENT
Gaya tarik-menarik atau gaya elektrostastis pada ikatan ion terjadi pada ion-ion positif dengan ion-ion negatif dalam suatu senyawa kimia.
Ion-ion positif berasal dari atom-atom yang melepas elektron, sedangkan ion-ion negatif adalah berasal dari atom yang menerima elektron.
Ikatan ion sendiri terbentuk antara atom yang mudah melepaskan elektron atau memiliki energi ionisasi rendah (logam) dengan atom yang mudah menerima elektron atau yang memiliki afinitas elektron yang besar (nonlogam).

Contoh Proses Ikatan Ion

Mengutip dari buku Kimia Paket C Tingkatan V Modul Tema 3 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut contoh-contoh proses terjadinya ikatan ion.
Ikatan ion adalah salah satu materi dalam pelajaran kimia yang membahas tentang pembentukan senyawa. Foto: Freepik.com
Contoh 1
Pembentukan senyawa NaCl dari atom pembentuk Natrium dan Klorin.
11Na = 2 8 1 (atom Na kelebihan 1 elektron)
ADVERTISEMENT
17 Cl = 2 8 7 (atom Cl kekurangan 1 elektron)
Na = 2 8 1 → Na+ = 2 8 + e (atom Na melepaskan 1 elektron menjadi Na+)
Cl = 2 8 7 + e → Cl- = 2 8 8 (atom Cl menangkap 1 elektron menjadi Cl-)
ADVERTISEMENT
———————————————
Na → Na+ + e
Cl + e → Cl-
——————————————
Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl
Jumlah elektron yang dilepaskan dan yang ditangkap haruslah sama.
Contoh 2
Pembentukan senyawa CaCl2 dari atom pembentuk Kalsium dan Klorin
20 Ca = 2 8 8 2 → Ca2+ = 2 8 8 + 2e (x1)
17Cl = 2 8 7 + e → Cl- = 2 8 8 (x2) ————————————————————
Ca → Ca2+ + 2e
2Cl + 2e → 2 Cl-
————————
Ca + 2Cl → Ca2+ + 2Cl- → CaCl2
(SAI)