Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Dapat Terjadi Pembusukan pada Sampah Sisa Makanan di Lubang Biopori?
10 September 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peningkatan daya serap air tanah melalui lubang biopori dilakukan dengan membuat lubang berdiamter 10 cm-30 cm dan kedalamannya sepanjang 100 cm.
Pembuatan biopori sebaiknya dilakukan pada area terbuka yang akan terkena air hujan, seperti di pekarangan rumah, taman umum, dan lapangan yang luas sekalipun.
Mengutip jurnal berjudul Pengelola Sampah Organik Berbasis Biopori di Kelurahan Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor milik Lilik Zulaihah, lubang biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara:
ADVERTISEMENT
Lantas mengapa dapat terjadi pembusukan pada sampah sisa makanan di lubang biopori? Simak alasannya berikut ini.
Alasan Terjadi Pembusukan Sampah di Lubang Biopori
Dirangkum dalam buku Pemanasan Global sebagai Solusi dan Peluang Bisnis terbitan Team SOS (2011: 315), sampah sisa makanan dapat membusuk karena adanya kerja sama berbagai organisme tanah, seperti:
Organisme itu muncul selama penguraian. Sampah ini tergolong ramah lingkungan karena dapat diurai secara alami dan prosesnya berlangsung cepat.
Manfaat sampah sisa makanan adalah meningkatkan kesuburan tanah. Sebab sampah sisa makanan termasuk bahan organik yang dapat diurai oleh bakteri, sehingga dapat menjadi nutrisi yang sangat baik untuk kesuburan tanah.
Pengolahan Sampah dalam Lubang Biopori
Lubang biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik dapat mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang menyebabkan peningkatan gas rumah kaca dan polusi udara.
ADVERTISEMENT
Selain sampah sisa makanan , sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam lubang biopori adalah sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah tulang hewan, dan sampah produk dari pulp (kardus dan kertas).
Lubang resapan biopori ini juga harus kita rawat agar tetap terjaga kualitasnya dan dapat berfungsi dengan baik. Cara merawatnya dengan bantuan sampah organik atau sampah sisa makanan tersebut. Berikut langkah-langkahnya.
ADVERTISEMENT
(VIO)