Konten dari Pengguna

Mengapa Harus Ada Proses Pembusukan? Ternyata Ini Alasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
10 September 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses pembusukan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses pembusukan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sering manusia berpikir, mengapa harus ada proses pembusukan di muka bumi ini? Dalam istilah ilmiah, pembusukan sering disebut dengan dekomposisi. Pembusukan adalah salah satu perubahan secara kimia yang dialami makhluk hidup yang telah mati.
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup yang mati akan mengalami kerusakan struktur atau susunan yang dilakukan oleh dekomposer. Baik tanaman, hewan, maupun manusia sama-sama akan mengalami pembusukan atau penguraian dengan bantuan mikroorganisme tertentu.
Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rubik Sumber Belajar, dekomposer atau media pembusukan yang berperan dalam proses pembusukan di antaranya adalah bakteri, jamur, semut, dan belatung.
Proses pembusukan memiliki peran penting agar keseimbangan ekosistem tetep terjaga. Lantas sebenarnya mengapa harus ada proses pembusukan? Simak alasannya lengkapnya dalam uraian berikut ini.
Lima ekor kambing milik seorang warga di Banyuwangi, mendadak mati secara misterius. Foto: Dok. Istimewa

Mengapa Harus Ada Proses Pembusukan?

Merangkum buku Pengantar Kesehatan Lingkungan oleh Dr Budiman Chandra (2007: 93), ternyata proses pembusukan yang dilakukan organisme tertentu memang berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Fungsi proses pembusukan, di antaranya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Pereaksi kimia di dalam tanah
Organisme dekomposer yang terdapat di dalam tanah memiliki peran penting dalam penguraian materi organik di dalam tanah menjadi nitrat. Senyawa nitrat inilah yang diperlukan oleh pertumbuhan tanaman nantinya.
2. Mengurai polutan di dalam tanah
Pembusukan juga memiliki peran tak kalah penting lainnya yaitu sebagai agen biologis yang bertugas membersihkan polutan dalam tanah.
Polutan yang terdapat di dalam tanah ini kemudian diuraikan menjadi bahan yang sifatnya tidak lagi berbahaya. Penguraian ini bisa berlangsung dengan sangat cepat, apabila aktivitas organisme dekomposer di dalam tanah juga cukup aktif.
3. Pencegahan perkembangan penyakit di dalam tanah
Tanah dapat dikatakan dalam keadaan normal, apabila di dalamnya terdapat aktivitas organisme serta senyawa organik dalam kapasitas yang tinggi. Saat itulah, organisme di dalam tanah berhasil melawan patogen atau penyakit yang masuk ke bagian dalam tanah.
ADVERTISEMENT
Organisme yang masuk dalam kategori dekomposer ini akan secara alami memanfaatkan prinsip pengendalian secara biologis. Dengan begitu, segala organisme lain yang mengganggu pun bisa dikendalikan.
4. Memberikan pengaruh pada tekstur tanah
Peran proses pembusukan selanjutnya adalah memberikan tekstur pada tanah. Berdasarkan teksturnya sendiri, tanah bisa dikategorikan menjadi beberapa jenis.
Ada tanah yang bertekstur halus, ada yang bertekstur sedang dan bertekstur kasar. Tekstur ini juga dipengaruhi oleh jumlah dekomposer yang berperan dalam tanah.
5. Mempengaruhi kesuburan tanah
Tidak hanya memberikan tekstur, organisme dekomposer juga berperan dalam membentuk struktur tanah serta menentukan tingkat kesuburannya. Tanah tersusun atas partikel yang terikat satu sama lain.
Pengikat partikel inilah yang terbentuk dari bahan organik yang mana bahan tersebut dihasilkan oleh organisme dekomposer dalam tanah. Organisme ini juga dapat membuka pori-pori dalam tanah yang manfaatnya adalah membuat tanah menjadi gembur.
ADVERTISEMENT
(VIO)