Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Manusia Diberi Batasan dalam Berpikir? Ini Penjelasannya
4 Oktober 2023 8:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin bertanya-tanya mengapa manusia diberi batasan dalam berpikir. Berpikir merupakan proses kognitif yang melibatkan berbicara dengan diri sendiri, mempertimbangkan, menganalisis, serta bertanya mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Model-Model Pembelajaran Kreatif dan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar oleh Fahrurrozi, dkk., berpikir adalah suatu proses penggunaan gagasan atau lambang-lambang pengganti aktivitas yang tampak secara fisik. Proses ini terjadi dalam sistem kognitif.
Melalui berpikir, manusia dapat mencari pemahaman, menyelesaikan masalah, serta membuat keputusan. Dalam praktiknya, manusia memiliki keterbatasan dalam berpikir. Apa penyebab adanya keterbatasan tersebut?
Mengapa Manusia Diberi Batasan dalam Berpikir Kritis?
Terdapat beberapa alasan mengapa manusia diberi batasan dalam berpikir. Agar lebih paham, berikut penjelasannya seperti yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Supaya Tidak Ada Kebingungan dan Kekacauan dalam Hidupnya
Salah satu alasan utama mengapa manusia diberi batasan dalam berpikir adalah agar manusia tidak mengalami kebingungan dan kekacauan dalam hidupnya.
Pikiran manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses informasi. Jika tidak ada batasan, manusia mungkin akan terlalu terbebani oleh jumlah informasi yang harus mereka proses setiap saat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, bayangkan jika pikiran Anda harus memproses semua suara, warna, dan detail di sekitar Anda secara bersamaan tanpa batasan. Kondisi ini dapat mengakibatkan kekacauan mental yang serius.
Dengan adanya batasan dalam berpikir, manusia dapat fokus pada informasi yang paling relevan dan penting dalam situasi tertentu.
2. Fokus Perhatian yang Terbatas
Perhatian merupakan salah satu batasan utama dalam berpikir. Meskipun manusia sering merasa bahwa mereka dapat melakukan beberapa tugas sekaligus dengan baik, penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa perhatian manusia sebenarnya terbatas.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Center for Integrative and Cognitive Neurosciences di Universitas Vanderbilt menyebutkan, bahwa terdapat hambatan perhatian di otak manusia yang memengaruhi persepsi dan tindakan.
Ketika manusia mencoba untuk membagi perhatian ke berbagai tugas, mereka sering kali mengalami penurunan kualitas dalam pelaksanaan masing-masing tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, saat Anda mencoba untuk merespons email sambil mendengarkan presentasi, kemampuan Anda untuk sepenuhnya memahami isi presentasi tersebut dapat berkurang. Ini karena perhatian Anda terbagi di antara dua tugas yang berbeda.
Jadi, mengapa manusia diberi batasan perhatian? Salah satu alasan utamanya adalah agar manusia dapat fokus pada tugas yang paling penting dan mendesak.
Dengan demikian, manusia bisa lebih mampu memprioritaskan tugas-tugas tersebut dan menghindari kekacauan mental yang mungkin terjadi saat mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal sekaligus.
3. Batasan Memori Kerja
Memori kerja merupakan aspek kognitif lainnya yang memiliki keterbatasan. Memori kerja adalah sistem yang memungkinkan otak manusia menyimpan informasi untuk pengolahan jangka pendek. Ini penting untuk aktivitas seperti membaca, menulis, berbicara, dan membuat keputusan.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Ness Lab, memori kerja memiliki kapasitas dan durasi yang terbatas. Anda hanya dapat menyimpan sejumlah kecil informasi dalam memori kerja untuk sementara waktu. Artinya, Anda harus memilih informasi mana yang akan disimpan dan diproses.
Batasan memori kerja ini dapat membantu memprioritaskan tugas-tugas yang paling penting, menghindari kebingungan dan kekacauan mental, dan membuat keputusan yang lebih baik.
4. Membantu dalam Pengambilan Keputusan
Batasan dalam berpikir juga membantu dalam pengambilan keputusan. Ketika manusia dihadapkan pada banyak pilihan, batasan dalam berpikir membantu mereka untuk mempersempit pilihan dan membuat keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, saat memilih menu di restoran, Anda mungkin memiliki banyak pilihan. Batasan dalam berpikir membantu Anda untuk memilih makanan yang sesuai dengan selera dan preferensi Anda.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Efisiensi
Batasan dalam berpikir dapat membantu meningkatkan efisiensi. Ketika manusia membatasi pemikiran mereka pada informasi yang paling penting, mereka dapat membuat keputusan dengan lebih cepat dan efisien.
Misalnya, saat mengemudi, Anda harus memproses banyak informasi sekaligus, seperti arah, kecepatan, lalu lintas, dan pergerakan kendaraan lain. Batasan dalam berpikir membantu Anda untuk fokus pada informasi yang diperlukan untuk mengemudi dengan aman.
Jadi, mengapa manusia diberi batasan dalam berpikir? Sebab, berpikir membutuhkan proses untuk melibatkan berbicara dengan diri sendiri, mempertimbangkan, hingga menganalisis sesuatu yang terjadi.
(SFR)