Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengapa Mikroskop Merupakan Sesuatu yang Sangat Berguna untuk Mempelajari Sel?
29 September 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam mempelajari sel , manusia butuh bantuan sebuah alat optik, yaitu mikroskop. Mikroskop pertama kali digunakan oleh Robert Hooke, seorang ilmuwan dari Inggris pada tahun 1635-1703. Objek yang diamati Hooke saat itu berupa sel gabus yang telah mati.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti sampai di situ, mikroskop juga digunakan oleh Antonie van Leewenhoek, ahli mikroskop dari Belanda. Saat itu, Leewenhoek mengamati makhluk yang bergerak-gerak dalam air rendaman jerami. Ternyata, makhluk tersebut adalah bakteri.
Dikutip berdasarkan buku Biologi SMP Seri Evaluasi Si Teman Kelas VII oleh Tim Matrix Media Litereta (2007: 11), Leewenhoek adalah orang pertama yang mengamati sel hidup dengan mikroskop yang dikembangkan olehnya, yaitu sebuah mikroskop berlensa tunggal.
Ilmuwan-ilmuwan lain juga terus berlomba-lomba menciptakan mikroskop secanggih mungkin, hingga memberikan dampak positif baginya, yaitu dapat mempelajari bagian terkecil dari sel dan menemukan benda yang belum pernah mereka liat sebelumnya.
Lantas, mengapa mikroskop merupakan sesuatu yang sangat berguna untuk mempelajari sel? Simak uraian alasannya berikut ini.
Mengapa Mikroskop Merupakan Sesuatu yang Sangat Berguna untuk Mempelajari Sel?
Mikroskop adalah alat yang menggunakan suatu sistem lensa pembesar, untuk melihat objek-objek yang terlalu kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sel adalah salah satu contoh objek kecil dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.
ADVERTISEMENT
Melansir buku Biologi karya George H Fried dan George J Hademenos (2006: 45), komponen struktural sel paling baik dilihat dengan mikroskop. Sebab, mikroskop memanfaatkan cahaya melalui irisan-irisan luar biasa tipis dari material selular. Inilah cara kerja mikroskop yang pertama kali berkembang, yaitu mikroskop cahaya.
Perkembangan Mikroskop
Pada mikroskop cahaya, irisan-irisan yang luar biasa tipis, sebelumnya difiksasi terlebih dahulu dengan zat, seperti formaldehida untuk menstabilkan komponen-komponen sel.
Irisan ini, kemudian diberi pewarnaan yang sesuai dan akan membuat organel-organel spesifik menjadi tampak. Namun, proses preparasi ini malah membunuh sel.
Materi hidup kemudian dapat dipelajari tanpa perlu melakukan fiksasi dan pewarnaan, berkat perkembangan dari mikroskop interferensi dan mikroskop fase kontras.
Kedua mikroskop tersebut memanfaatkan fakta bahwa cahaya, yang melalui material dengan kerapatan yang berbeda, dapat diubah dengan menggunakan peralatan khusus yang cenderung memperjelas kontras antara struktur-struktur yang bersebelahan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, muncul mikroskop polariasi menggunakan seberkas cahaya terpolarisasi (pergerakan gelombang dalam satu bidang tunggal dan bukan ke seluruh arah). Mikroskop ini digunakan untuk membedakan area-area dari suatu sel, di mana terdapat susunan-susunan teratur dari komponen penyusunnya.
Perkembangan terus berlanjut, hingga akhirnya melahirkan alat yang paling berguna dalam penelitian tentang organisasi seluluar, yaitu mikroskop elektron, sebuah alat yang memanfaatkan berkas elektron (bukan berkas cahaya).
Mikroskop elektron memerlukan ruang vakum, karena berkas elektron disebarkan oleh udara. Citra yang diperbesar dari berkas elektron, divisualisasikan pada sebuah layar fluoresen, dan dapat direkam secara permanen pada sebuah lempeng fotografik.
Preparasi spesimen untuk pengamatan dengan mikroskop elektron jauh lebih sulit dan memerlukan kehati-hatian lebih, daripada preparasi yang dilakukan mikroskop cahaya.
ADVERTISEMENT
Keefektifan kerja suatu instrumen optik seperti mikroskop, dapat ditentukan berdasarkan resolusi atau daya urai (resolving power). Daya urai menggambarkan jarak minimal yang memungkinkan dua objek yang berjarak sangat dekat, untuk bisa dibedakan dan diidentifikasi dengan jelas.
Penggunaan mikroskop elektron memungkinkan resolusi (pemisahan partikel-partikel bertetangga) yang 1000 kali lebih baik daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron mampu mengamati sel secara detail, juga berguna untuk mengamati morfologi sel secara umum.
(VIO)