Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Tanah Berwarna Hitam dan Cokelat?
7 Desember 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya warna yang ada di muka bumi, mengapa tanah berwarna hitam dan cokelat? Mungkin, pertanyaan ini pernah terlintas di sebagian benak orang-orang. Warna tanah sendiri merupakan cara paling sederhana untuk mengetahui kondisi tanah.
ADVERTISEMENT
Terkadang, beberapa jenis tanah yang ditemukan di sekitar, memang memiliki warna yang tidak merata. Sebab, bahan-bahan induk tanah tidak dapat tercampur secara sempurna.
Akibatnya, beberapa jenis tanah memiliki bercak-bercak atau bongkahan tanah yang berbeda warnanya. Agar mengetahui alasan mengapa tanah berwarna hitam dan cokelat, simak uraian lengkap berikut ini.
Faktor Penyebab Perbedaan Warna Tanah
Mengutip dalam buku Pengantar Bercocok Tanam Agroekologis karya Nuni Gofar (2020: 12), perbedaan warna tiap-tiap jenis tanah dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan organik tanah, serta kadar air tanah dan tingkat hidratasi.
1. Jenis Mineral dan Jumlahnya
Tanah yang mengandung mineral jenis feldspar, kaolin, kapur, dan kuarsa dapat menghasilkan warna putih pada tanah. Khusus jenis mineral feldspar, warna yang dihasilkan pun beragam, mulai dari putih hingga merah.
ADVERTISEMENT
2. Kandungan Bahan Organik
Semakin tinggi kandungan bahan organik dalam tanah, maka warna tanah akan semakin gelap (kelam). Sebaliknya, semakin sedikit kandungan bahan organik tanah, maka warna tanah akan semakin tampak lebih terang.
3. Kadar Air Tanah dan Tingkat Hidratasi
Tanah dengan kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah, akan menghasilkan warna tanah yang lebih gelap (kelam).
Sementara itu, tingkat hidratasi berkaitan dengan kedudukan terhadap permukaan air tanah, yang ternyata mengarah pada warna reduksi (gleisasi), yaitu menghasilkan warna kelabu biru hingga kelabu hijau.
Mengenal Warna Hitam dan Cokelat pada Tanah
Menurut buku Ilmu Keseburuan Tanah dan Pemupukan milik Rianida Taisa (2021: 21), tanah yang mengandung bahan organik dalam jumlah tinggi cenderung berwarna hitam, atau setidaknya berwarna cokelat gelap.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ketika tanah digenggam di tangan, tanah akan sedikit melekat dan meninggalkan kesan “berdebu“. Keberadaan natrium dalam tanah, juga mempengaruhi kepekatan warna bahan organik yang dihasilkan.
Adapun fungsi natrium yang berada di dalam tanah, yaitu membantu bahan organik menyebar lebih merata, sehingga warna tanah menjadi lebih gelap dan lebih merata di seluruh bagian.
Lain halnya dengan warna cokelat yang dimiliki jenis tanah tertentu. Warna tanah menjadi cokelat, ternyata tidak disebabkan oleh kandungan mineral yang ada dalam batuan.
Pada saat menanam tumbuhan di atas tanah, tidak semua tanaman dapat tumbuh dengan baik. Ada tanaman yang kemudian mati dan terkumpul begitu saja di atas tanah.
Sisa-sisa tanaman yang mati tadi, menyebabkan munculnya organisme berupa mikroba. Mikroba bisa bertahan hidup, dengan cara menguraikan dan menyerap karbon dari sisa-sisa tanaman yang telah mati.
ADVERTISEMENT
Tidak semua karbon yang ada dapat terurai oleh mikroba. Sebagian akan tersisa di dalam tanah. Proses seperti ini terjadi berulang kali, dan karbon yang tersisa tadi akan menumpuk di dalam tanah.
Sisa karbon tersebut dapat menyerap sebagian besar warna yang ada dalam spektrum matahari. Namun, ada satu warna yang tidak mampu diserapnya, yaitu warna cokelat. Karbon hanya mampu memantulkan kembali warna cokelat tersebut.
(VIO)