Mengapa Wilayah Indonesia Rawan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami?

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
2 Desember 2021 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa wilayah Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa wilayah Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan wilayah yang sering mengalami gempa bumi dan tsunami. Lantas, mengapa wilayah Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami?
ADVERTISEMENT
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di tahun 2018 telah terjadi gempa 500 kali setiap bulannya.
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan wilayah di Indonesia yang rawan gempa dan tsunami di antaranya:
Bahkan frekuensi gempa di tahun 2021 semakin bertambah, Badan Meteorolgi Klimatologi Geosfisika (BMKG) 807 kali gempa bumi tektonik di wilayah Indonesia di bulan Agustus.
Pada tahun 2004, Indonesia juga pernah mengalami gempa bumi dan tsunami yang besar di Aceh, Banda Aceh berskala 9,1 hingga 9,3 dalam skala kekuatan Momen dan IX (Violent) dalam skala intensitas Mercalli.
ADVERTISEMENT
Tsunami dan gempa bumi tersebut menyebabkan setidaknya 230.000 jiwa meninggal dunia. Untuk mengenang kejadian tersebut, dibentuklah Museum Tsunami Aceh.

Penyebab Wilayah Indonesia Mengalami Rawan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

Pergerakan lempeng tektonik jadi salah satu penyebab wilayah Indonesia rawan gempa bumi dan tsunami. Foto: Unsplash
Mengutip laman resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
1. Pergerakan lempeng tektonik
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas atmosfer yang cair dan panas.
Oleh karena itu, lempeng tektonik bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lainnya. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan terjadinya gempa bumi, gunung berapi, dan juga pembentukan daratan tinggi. Lebih lanjut, di Indonesia sendiri terdapat tiga lempeng, yakni lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia.
2. Cincin Api Pasifik (ring of fire)
Tidak hanya pergerakan lempeng saja, salah satu penyebab lainnya karena Indonesia termasuk wilayah dari cincin api pasifik atau ring of fire.
Cincin api pasifik merupakan daerah yang berada di sekeliling cekungan Samudera Pasifik dan sering mengalami bencana alam gempa bumi serta letusan gunung berapi.
3. Terletak di Sabuk Alpine
Sabuk alpine atau alpine belt merupakan salah satu penyebab mengapa Indonesia menjadi salah satu wilayah yang rawan gempa bumi.
Wilayah yang termasuk ke dalam sabuk alpine adalah Jawa, Sumatera, Himalaya, Mediterania, dan juga Atlantika. Sebesar 17 persen dari gempa bumi terbesar di seluruh dunia terjadi di daerah yang masuk ke dalam sabuk alpine.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sabuk alpine dan cincin api pasifik memberikan keuntungan. Pasalnya, hal ini juga membuat tanah di Indonesia menjadi lebih subur serta kaya akan unsur mineral dan juga zat hara.
(JA)