news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Abu Abbas as-Saffah, Pendiri Pemerintahan Daulah Abbasiyah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Pendiri Daulah Abbasiyah adalah Abdullah as-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbass atau dikenal sebagai Abu Abbas as-Saffah. Daulah Abbasiyah sendiri merupakan pemerintahan yang berkuasa setelah Daulah Umayyah berakhir.
ADVERTISEMENT
Daulah Abbasiyah menjadi salah satu pemerintahan yang mampu membawa peradaban Islam mencapai puncaknya. Dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan sistem politik yang baik, Daulah Abbasiyah berhasil menaklukkan banyak wilayah sebagai kekuasaannya.
Daulah Abbasiyah membentuk kekhalifahan menggantikan Daulah Umayyah pasca keruntuhannya pada tahun 750 Masehi.
Lalu, seperti apa sosok Abu Abbas as-Saffah yang telah mendirikan Daulah Abbasiyah? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan berikut.

Mengenal Abu Abbas as-Saffah, Pendiri Daulah Abbasiyah

Daulah Abbasiyah merupakan perwakilan dari kekhalifahan Islam terbesar dan terpanjang dalam sejarah Islam klasik. Daulah ini berkuasa dalam kurun waktu lebih dari lima abad, yakni dari tahun 750 hingga berakhir pada 1258 M.
Dikutip dari Teologi Islam Potret Sejarah dan Perkembangan Pemikiran Mazhab Kalam oleh Muhamad Ridwan Effendi, Daulah Abbasiyah didirikan oleh keturunan al-Abbas, paman Nabi Muhammad, yaitu Abu Abbas as-Saffah, setelah berhasil melakukan kudeta terhadap Daulah Umayyah di Damaskus pada tahun 750 M.
ADVERTISEMENT
Abu Abbas as-Saffah didukung oleh Syi’ah, Khawarij, dan daerah Khurasan, memimpin pasukannya menang terhadap Daulah Umayyah dan akhirnya menjatuhkan penguasa terakhirnya, yakni Marwan II.
Keberhasilan Abu Abbas as-Saffah dalam menaklukkan Daulah Umayyah dan mendirikan Daulah Abbasiyah ternyata mendapat dukungan besar dari tentara bayaran asal Persia, Abu Muslim al-Khurasany.
Tidak hanya itu, beberapa petinggi kerajaan lain seperti Mesir dan Romawi pun memuji ketegasan Abu Abbas as-Saffah dalam membuat kebijakan dan peraturan pemerintahan.
Ilustrasi orang-orang pada masa Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
Hal itulah yang membuat Abu Abbas as-Saffah kemudian dilantik sebagai khalifah. Abu Abbas as-Saffah memiliki masa pemerintahan yang singkat. Beliau berkuasa dari tahun 750 hingga kematiannya pada 754 M.
Setelah kemenangan terhadap Daulah Umayyah, pemerintahan pendek Abu Abbas tersebut ditandai dengan usaha mengkonsolidasi dan membangun kembali Khilafah.
ADVERTISEMENT
Para pendukungnya diwakili dalam pemerintahan baru, tetapi selain dari kebijakannya terhadap keluarga Umayyah, Abu Abbas as-Saffah secara luas dipandang sejarawan sebagai seorang pemenang.
Dikutip dari Politik Islam Sejarah dan Pemikiran oleh Achmad Irwan Hamzani dan Havis Aravik, Abu Abbas as-Saffah membuat perubahan yang revolusioner, di mana pemerintahannya beranggotakan non-Muslim dan non-Arab.
Hal tersebut sangat berbeda dengan masa pemerintahan Daulah Umayyah yang menolak orang-orang dari dua golongan itu. Abu Abbas as-Saffah memilih orang-orang berbakat, salah satunya Abu Muslim sebagai komandan militernya, yang kemudian menjabat sampai tahun 755 M.
Sebelum wafat, as-Saffah mengangkat saudaranya, Abu Ja’far dengan gelar al-Mansur. Beliau menggantikan Abu Abbas as-Saffah dan memerintah pada tahun 754 sampai 775 M.
ADVERTISEMENT
(SFR)