Konten dari Pengguna

Mengenal Apa Itu Flare beserta Kegunaan dan Bahayanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 September 2023 16:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria menyalakan flare di pantai sebagai tanda SOS atau sinyal membutuhkan pertolongan. Foto: StockVisual/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria menyalakan flare di pantai sebagai tanda SOS atau sinyal membutuhkan pertolongan. Foto: StockVisual/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rabu (6/9), terjadi kebakaran di kawasan Bukit Teletubbies, Wisata Gunung Bromo yang diduga disebabkan oleh flare. Banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya apa itu flare?
ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), flare atau suar diartikan sebagai nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat). Flare juga bisa merujuk pada obor untuk memikat ikan dan nyala api di mercusuar.
Di Indonesia, flare biasanya digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk meramaikan dan mewarnai tribun stadion bola, alat untuk sesi foto, perayaan kelulusan, dan lain-lain.
Meski aksi menggunakan flare dilarang oleh pemerintah, masih banyak orang yang menyalahgunakannya di berbagai kesempatan. Bagi yang ingin tahu apa itu flare, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sekilas tentang Flare dan Bahayanya

Ilustrasi menyalakan flare. Foto: frantic00/Shutterstock
Kebakaran yang terjadi di kawasan Bukit Teletubbies murni disebabkan oleh flare yang dibawa oleh rombongan yang sedang melakukan sesi foto prewedding. Menurut saksi, percikan api yang dikeluarkan flare mengenai rerumputan yang kering.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, percikan api tersebut pun meluas dan membakar sebagian lahan di kawasan Bukit Teletubbies. Akibatnya, pihak Wedding Organizer yang mengusulkan konsep foto prewedding tersebut dijadikan sebagai tersangka.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, flare adalah suar yang bisa menyalakan percikan api dan asap berwarna-warni. Suar tersebut bentuknya mirip seperti petasan yang dinyalakan dengan cara dibakar.
Umumnya, nyala api flare memberikan kesan merah, hijau, dan oranye di suasana sekitar. Asap yang dikeluarkan pun sangat banyak dan bisa membuat mata pedih.
Terkadang, flare ini digunakan dalam ranah fotografi. Biasanya para fotografer menggunakannya sebagai pencahayaan dan alat yang bisa memberikan efek dramatis pada hasil pemotretan.
Di dunia militer, flare digunakan dalam pesawat tempur atau helikopter. Mengutip buku Kebakaran Hutan: Siaga Darurat Asap dan Api (2020), flare yang terbuat dari campuran zat kimia piroteknik tersebut biasanya dipasang dan dibawa terbang hingga ke awan.
ADVERTISEMENT
Warna yang dihasilkan flare umumnya berasal dari pembakaran logam magnesium. Terkadang, alat ini juga diberikan campuran logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.
Flare sebenarnya tidak boleh digunakan secara sembarangan. Bahkan, penggunaan flare di pertandingan sepak bola bisa membuat Indonesia mendapatkan sanksi besar dari FIFA.

Larangan Flare di Dunia Sepakbola

Sejumlah suporter PSM Makassar menyalakan flare di Stadion Gelora BJ Habibie, Kabupaten Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Minggu (16/4/2023). PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara BRI Liga 1 2022/2023. Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sebagaimana dikutip dari FIFA Stadium Safety and Security Regulations, FIFA melarang penggunaan flare dalam stadion. FIFA menuliskan bahwa tim manajemen keselamatan dan keamanan stadion seharusnya memperhatikan aturan ini.
Penonton yang membawa flare dan kembang api ke stadion harus dilarang dan tidak diperbolehkan masuk. Apabila ada kegiatan yang menggunakan pertunjukan kembang api, pihak stadion pun harus melakukan penilaian risiko kebakaran.
Acara tersebut juga harus disetujui oleh dinas pemadam kebakaran dan otoritas lokal. Liga Sepak Bola sebaiknya melakukan kampanye pendidikan untuk para suporter mengenai bahaya kembang api di lapangan sepakbola.
ADVERTISEMENT
(MSD)