Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis yang Menular
1 November 2021 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Seri IPA Biologi SMP karya Deswaty Furqonita, S. Si (2007: 42), penyebab penyakit sifilis adalah bakteri berukuran sangat kecil yang bentuknya menyerupai cacing. Bakteri ini dinamakan Treponema pallidum.
Bakteri Treponema pallidum dapat masuk ke dalam tubuh dengan cara menginfeksi bagian tubuh yang lembab dan memiliki lapisan mukosa, seperti mulut dan alat kelamin.
Lantas, bagaimana gejala klinis yang ditunjukkan oleh penderita penyakit sifilis? Bagaimana cara pencegahan penyakit ini? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Gejala Klinis Penyakit Sifilis
Tanda dan gejala yang ditunjukkan penderita sifilis bervariasi, bergantung pada fase munculnya penyakit ini. Umumnya, gejala penyakit sifilis berkembang melalui empat fase, yaitu fase primer, fase sekunder, fase laten, dan fase tersier.
ADVERTISEMENT
1. Fase Primer
Pada fase ini, sifilis akan membentuk luka atau ulkus pada tempat yang terinfeksi. Luka ini tidak menimbulkan rasa nyeri. Bagian tubuh yang paling sering terinfeksi adalah penis, vulva, atau vagina.
2. Fase Sekunder
Memasuki fase sekunder, penderita sifilis akan mengalami ruam kemerahan di bagian kulit tertentu. Ruam tersebut biasanya muncul dalam waktu 6-12 minggu setelah infeksi terjadi.
Ruam ini dapat terjadi dalam waktu singkat, atau bahkan beberapa bulan. Meskipun tidak diobati, ruam dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, dalam jangka waktu beberapa bulan ruam dapat kembali muncul secara tiba-tiba.
3. Fase Laten
Pada fase ini, penyakit sifilis umumnya tidak menunjukkan gejala sama sekali. Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun, atau bahkan sepanjang hidup penderita. Namun, ketika memasuki fase laten, timbul luka yang dapat kembali menular.
ADVERTISEMENT
4. Fase Tersier
Pada fase tersier, penderita tidak lagi menularkan penyakitnya. Gejala yang muncul bervariasi, mulai dari gejala yang ringan sampai parah. Sifilis fase tersier dapat terjadi kira-kira 3-15 tahun setelah infeksi awal mulai muncul.
Sifilis juga dapat menginfeksi janin dalam kandungan hingga menyebabkan cacat bawaan. Seseorang yang pernah terinfeksi sifilis, tidak akan menjadi kebal dan bisa terinfeksi kembali sewaktu-waktu.
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa infeksi akibat penyakit sifilis dapat menetap selama bertahun-tahun.
Pencegahan Penyakit Sifilis
Penyakit sifilis dapat dicegah dengan tidak melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Sebab, hampir semua jenis penyakit menular seksual ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman.
Berdasarkan buku Penyakit Menular di Sekitar Anda oleh Obi Andareto (2015: 15), terdapat beberapa cara pencegahan penyakit sifilis, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
(VIO)
Live Update